Mohon tunggu...
Sony Yunior Erlangga
Sony Yunior Erlangga Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nanoteknologi dalam Pertanian, Inovasi Hijau untuk Pertanian Efisien dan Berkelanjutan dalam Menghadapi Tantangan Pangan Global

30 Oktober 2024   11:59 Diperbarui: 30 Oktober 2024   12:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ftmm.unair.ac.id/

Sensor nano ini memiliki ukuran kecil dan sensitivitas tinggi, sehingga dapat ditempatkan langsung di lahan untuk mendeteksi perubahan kecil sekalipun pada kondisi tanah dan tanaman. Sebagai contoh, sensor kelembapan berbasis nano dapat mengukur kandungan air di tanah dengan akurasi tinggi, membantu petani mengatur irigasi dengan tepat, menghemat penggunaan air, dan meningkatkan ketahanan tanaman. 

Selain itu, sensor ini dapat memberikan informasi penting tentang status kesehatan tanaman sehingga petani dapat mengantisipasi masalah penyakit atau kekurangan nutrisi lebih awal.

Teknologi ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat dalam perawatan tanaman, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan sumber daya. Petani dapat melakukan intervensi yang lebih cepat untuk mengatasi masalah potensial yang terdeteksi, seperti serangan hama atau perubahan cuaca yang tidak terduga.

4. Pengemasan Berbasis Nano: Memperpanjang Umur Simpan Hasil Panen

Dalam rantai pasokan pangan, menjaga kualitas dan umur simpan produk pertanian adalah hal yang penting. Produk yang cepat rusak tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi tetapi juga menambah limbah pangan yang mencemari lingkungan. Pengemasan berbasis nanoteknologi menawarkan solusi untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kesegaran produk pasca-panen.

Pengemasan nano sering kali menggunakan material dengan sifat antimikroba atau antioksidan, yang dapat melindungi produk dari pertumbuhan mikroba dan proses oksidasi yang merusak kualitas pangan. Selain itu, beberapa jenis kemasan nano memungkinkan kontrol kelembapan dan pertukaran gas yang lebih baik, sehingga produk seperti buah dan sayuran tetap segar lebih lama.

Misalnya, plastik berlapis nanopartikel yang dipakai pada buah dapat mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri, sehingga memperpanjang masa simpan hingga beberapa hari atau bahkan minggu. Hal ini sangat membantu dalam mengurangi pemborosan pangan serta mendukung ketahanan pangan secara global.

5. Teknologi Nano dalam Peningkatan Ketahanan Tanaman terhadap Kondisi Ekstrem

Perubahan iklim memengaruhi faktor lingkungan seperti suhu, curah hujan, dan salinitas tanah yang berdampak langsung pada tanaman. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teknologi nano dapat membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem ini. Partikel nano tertentu dapat dimanfaatkan untuk menginduksi ketahanan tanaman terhadap kekeringan atau salinitas tinggi melalui perkuatan struktur sel tanaman atau peningkatan kapasitas penyerapan air.

Sebagai contoh, beberapa formulasi nano memungkinkan tanaman mempertahankan kadar air di lingkungan yang kering, sehingga tanaman bisa bertahan hidup lebih lama di kondisi kurang air. 

Dalam penelitian lainnya, pemberian partikel nano berbasis silikon menunjukkan peningkatan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tertentu, yang berarti teknologi ini dapat berkontribusi pada ketahanan tanaman dalam menghadapi perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun