Mohon tunggu...
Sony Yunior Erlangga
Sony Yunior Erlangga Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nanoteknologi dalam Pertanian, Inovasi Hijau untuk Pertanian Efisien dan Berkelanjutan dalam Menghadapi Tantangan Pangan Global

30 Oktober 2024   11:59 Diperbarui: 30 Oktober 2024   12:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ftmm.unair.ac.id/

Partikel nano dalam pupuk memungkinkan tanaman menyerap nutrisi dengan cepat dan dalam jumlah lebih banyak, sehingga hanya dosis yang kecil diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Sebagai contoh, beberapa pupuk nano berbasis nitrogen memungkinkan nutrisi dilepaskan secara perlahan dan bertahap sesuai kebutuhan tanaman, yang mengurangi potensi run-off ke perairan. 

Dalam beberapa studi, pupuk nano menunjukkan peningkatan efisiensi penggunaan nitrogen hingga 50% lebih tinggi dibandingkan pupuk biasa. Teknologi ini tidak hanya menghemat jumlah pupuk yang digunakan, tetapi juga mengurangi biaya bagi petani serta mengurangi pencemaran tanah dan air, menjadikannya lebih ramah lingkungan.

2. Pestisida Nano: Pengendalian Hama yang Efektif dan Minim Residu

Penggunaan pestisida merupakan elemen penting dalam perlindungan tanaman dari hama, namun sayangnya penggunaan pestisida berlebihan berpotensi merusak lingkungan, mencemari air, tanah, dan bahkan memengaruhi kesehatan manusia. 

Pestisida nano dikembangkan untuk mengatasi tantangan ini dengan partikel nano yang mampu meningkatkan efektivitas pestisida pada dosis yang jauh lebih rendah, sehingga penggunaannya lebih aman dan efisien.

Dalam pestisida nano, partikel aktif dirancang untuk dapat menembus lapisan tanaman dan menyerang hama secara langsung tanpa merusak bagian tanaman lainnya. Pestisida ini juga lebih tahan terhadap degradasi lingkungan seperti paparan sinar matahari atau hujan, sehingga efeknya bertahan lebih lama. 

Dengan dosis yang rendah, pestisida nano juga dapat mengurangi dampak negatif residu kimia pada tanaman, menjadikan hasil panen lebih sehat bagi konsumen dan lebih ramah terhadap ekosistem sekitar.

Sebagai tambahan, beberapa pestisida nano dibuat dengan bahan biodegradable, yang berarti pestisida ini akan terurai dengan sendirinya tanpa meninggalkan jejak kimia berbahaya. Penggunaan pestisida nano yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen serta mengurangi risiko terhadap kesehatan petani dan konsumen.

3. Sensor Nano: Memantau Tanaman Secara Real-Time untuk Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat

Salah satu tantangan utama dalam pertanian adalah manajemen kondisi lingkungan, seperti kelembapan tanah, suhu, dan kadar nutrisi, yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Nanoteknologi membantu mengatasi masalah ini melalui sensor nano yang dapat mengukur dan memantau kondisi tanah dan tanaman secara detail dan real-time.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun