Mohon tunggu...
Sony Yunior Erlangga
Sony Yunior Erlangga Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghadapi Tantangan Populasi dan Minimnya Lahan dengan Teknologi Nano di Sektor Pertanian: Integrasi dalam Kurikulum

2 Oktober 2024   09:33 Diperbarui: 2 Oktober 2024   09:42 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nig.co.id/2021/09/28/nanotechnology-untuk-manfaat-pertanian/

Berbagai aplikasi nanoteknologi di sektor pertanian sudah mulai diterapkan di banyak negara, di antaranya adalah penggunaan nanopestisida, nanopupuk, dan nanobiosensor. Nanopestisida dikenal lebih efektif dalam membasmi hama tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya, baik bagi manusia maupun lingkungan. Hal ini menjadikan nanopestisida sebagai solusi yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan pestisida konvensional. Sementara itu, nanopupuk dapat membantu meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi oleh tanaman, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil panen dengan penggunaan pupuk yang lebih sedikit. Penggunaan nanobiosensor juga telah memperkenalkan cara baru dalam memantau kesehatan dan kebutuhan tanaman. Dengan teknologi ini, petani dapat mengetahui secara tepat kapan dan berapa banyak air atau nutrisi yang diperlukan oleh tanaman, sehingga efisiensi penggunaan sumber daya pun dapat meningkat.

Namun, di balik semua manfaat tersebut, penting untuk memastikan bahwa penggunaan nanoteknologi dalam sektor pertanian tetap mematuhi standar keamanan yang ketat. Nanomaterial yang digunakan harus aman bagi lingkungan dan manusia, serta bersifat biodegradable agar tidak meninggalkan residu berbahaya setelah digunakan. Di samping itu, regulasi internasional mengenai penggunaan nanoteknologi dalam sektor pangan harus diikuti dengan ketat untuk memastikan bahwa setiap aplikasi teknologi ini benar-benar ramah lingkungan dan tidak menimbulkan risiko jangka panjang bagi ekosistem maupun kesehatan manusia. Dengan adanya regulasi yang ketat dan implementasi yang hati-hati, nanoteknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif di masa depan.

Daftar Pustaka
Balusamy, S. R., Joshi, A. S., Perumalsamy, H., Mijakovic, I., & Singh, P. (2023). Advancing sustainable agriculture: a critical review of smart and eco-friendly nanomaterial applications. Journal of Nanobiotechnology, 21(1), 372. https://doi.org/10.1186/s12951-023-02135-3
Bhandari, G., Dhasmana, A., Chaudhary, P., Gupta, S., Gangola, S., Gupta, A., Rustagi, S., Shende, S. S., Rajput, V. D., Minkina, T., Malik, S., & Slama, P. (2023). A Perspective Review on Green Nanotechnology in Agro-Ecosystems: Opportunities for Sustainable Agricultural Practices & Environmental Remediation. Agriculture (Switzerland), 13(3). https://doi.org/10.3390/agriculture13030668
Fincheira, P., Tortella, G., Seabra, A. B., Quiroz, A., Diez, M. C., & Rubilar, O. (2021). Nanotechnology advances for sustainable agriculture: current knowledge and prospects in plant growth modulation and nutrition. Planta, 254(4), 66. https://doi.org/10.1007/s00425-021-03714-0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun