Mohon tunggu...
Agnes Sony Tianinda
Agnes Sony Tianinda Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Masih belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jokowi Yakin 2021 Covid-19 Berakhir dan Pariwisata Meningkat, Benarkah?

19 April 2020   14:20 Diperbarui: 20 April 2020   13:03 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hingga tanggal 18 April 2020 telah mencapai 6,248 kasus. Presiden Joko Widodo yakin akhir tahun pandemi akan berakhir dan sektor pariwisata dalam negeri kembali berkembang.

Virus Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia mengharuskan masyarakat berdiam diri di rumah untuk sementara waktu. Akibat dari pembatasan yang dilakukan ini, banyak sektor ekonomi yang menurun, bahkan mogok. Salah satunya adalah sektor pariwisata.

Dilansir dari Kompas.com, dalam rapat terbatas "Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata" yang dilakukan melalui video conference pada 16 April kemarin, Presiden Jokowi mengungkapkan keoptimisannya bahwa tahun 2021 pariwisata dalam negeri akan kembali berkembang. Oleh karena itu, Jokowi meminta Menteri Pariwisata, Wishnutama, serta pejabat terkait untuk mulai menyiapkan diri.

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

Tiga Langkah Mitigasi

Dalam transkrip rapat terbatas yang dipublikasikan, Presiden Jokowi mengemukakan tiga langkah mitigasi yang harus segera dilakukan, antara lain: 

Program perlindungan sosial bagi pekerja di sektor pariwisata

Presiden Jokowi mengharapkan program ini benar-benar dipastikan ada dan tepat sasaran.

Realokasi anggaran

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengharapkan Kementerian Pariwisata melakukan pengarahan anggaran.

"Saya belum tahu barangnya apa tapi semacam program padat karya bagi pekerja-pekerja yang bergerak di bidang pariwisata ini."

Menyiapkan stimulus ekonomi

Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk menyiapkan stimulus ekonomii bagi pelaku usaha di industri pariwisata agar dapat bertahan dan tidak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.

Optimisme Peningkatan di Bidang Pariwisata

Sebelum melanjutkan rapat terbatas secara tertutup, Presiden Jokowi kembali menegaskan untuk fokus pada optimisme peningkatan pariwisata pada tahun 2021,

Saya meyakini, saya meyakini ini hanya sampai pada akhir tahun. Tahun depan akan terjadi booming di bidang pariwisata. Semua orang pengin keluar, semua orang pengin menikmati kembali keindahan-keindahan yang ada di wilayah-wilayah yang ada pariwisatanya sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat.

Namun, benarkah Covid-19 akan berakhir akhir tahun ini?

Dilansir dari suara.com, Diirektur Jenderal WHO, Dr. Bruce Aylward mengatakan bahwa terdapat kemungkinan pandemi dapat berakhir sekitar tiga bulan. Namun, kondisi itu dapat berbeda pada Negara yang tidak setanggap China, Singapura, maupun Korea Selatan. Alyward mengimbuhkan bahwa virus ini masih dapat menyebar di berbagai Negara selama enam bulan kedepan.

Bruce Aylward
Bruce Aylward

Dilansir dari kompas.com, Badan Intelijen Negara (BIN) memperkirakan berdasarkan data dari BIN bahwa puncak pandemi akan terjadi pada Juli 2020. Pada bulan Juli tersebut, diperkirakan kasus Covid-19 di Indonesia akan mencapai 106.287 kasus.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. 
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. 

Dalam artikel yang sama, Institut Teknologi Bandung (ITB) juga memperkirakan titik puncak persebaran virus Covid-19 akan terjadi sekitar akhir Mei atau awal Juli 2020. Pernyataan ini dirilis pada 23 Maret 2020 dan merupakan revisi dari pernyataan sebelumnya bahwa puncak persebaran akan terjadi pada April 2020.

Profesor Yuen Kwok-Yung - TIME
Profesor Yuen Kwok-Yung - TIME

Di sisi lain, dilansir dari suara.com, Pakar Mikrobiologi Hong Kong, Profesor Yuen Kwok-Yung mengklaim pandemi virus Covid-19 tidak akan berakhir tahun ini. Alasannya, karena penularan virus telah menyebar di seluruh dunia. 

Yuen mengatakan situasi di China kemungkinan besar memang membaik saat musim panas mendatang, namun kondisi bisa berbalik ketika pengidap virus dari luar negeri dating ke China. 

Yuen kemudian menyatakan bahwa tim penelitiannya sedang mengerjakan vaksin virus Covid-19, namun vaksin ini membutuhkan sekitar satu tahun hingga dapat diuji klinis pada manusia. Sementara itu, dirinya mengajak masyarakat melakukan pencegahan dengan menjaga jarak dan memperhatikan kebersihan.

Dari berbagai pernyataan tersebut, banyak faktor yang dapat memengaruhi lamanya pandemi ini melanda, misalnya saja arus mudik di Indonesia. 

Rasanya agak tidak mungkin virus Covid-19 akan benar-benar berakhir akhir tahun ini kecuali Indonesia setanggap Korea Selatan atau Singapura, atau hingga ditemukan vaksin. 

Kita juga harus berperan aktif dengan menjaga kebersihan, menjaga jarak dengan orang lain, membatasi aktivitas di luar rumah, serta menggunakan masker apabila terpaksa harus beraktivitas di luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun