Dilansir dari suara.com, Diirektur Jenderal WHO, Dr. Bruce Aylward mengatakan bahwa terdapat kemungkinan pandemi dapat berakhir sekitar tiga bulan. Namun, kondisi itu dapat berbeda pada Negara yang tidak setanggap China, Singapura, maupun Korea Selatan. Alyward mengimbuhkan bahwa virus ini masih dapat menyebar di berbagai Negara selama enam bulan kedepan.
Dilansir dari kompas.com, Badan Intelijen Negara (BIN) memperkirakan berdasarkan data dari BIN bahwa puncak pandemi akan terjadi pada Juli 2020. Pada bulan Juli tersebut, diperkirakan kasus Covid-19 di Indonesia akan mencapai 106.287 kasus.
Dalam artikel yang sama, Institut Teknologi Bandung (ITB) juga memperkirakan titik puncak persebaran virus Covid-19 akan terjadi sekitar akhir Mei atau awal Juli 2020. Pernyataan ini dirilis pada 23 Maret 2020 dan merupakan revisi dari pernyataan sebelumnya bahwa puncak persebaran akan terjadi pada April 2020.
Di sisi lain, dilansir dari suara.com, Pakar Mikrobiologi Hong Kong, Profesor Yuen Kwok-Yung mengklaim pandemi virus Covid-19 tidak akan berakhir tahun ini. Alasannya, karena penularan virus telah menyebar di seluruh dunia.Â
Yuen mengatakan situasi di China kemungkinan besar memang membaik saat musim panas mendatang, namun kondisi bisa berbalik ketika pengidap virus dari luar negeri dating ke China.Â
Yuen kemudian menyatakan bahwa tim penelitiannya sedang mengerjakan vaksin virus Covid-19, namun vaksin ini membutuhkan sekitar satu tahun hingga dapat diuji klinis pada manusia. Sementara itu, dirinya mengajak masyarakat melakukan pencegahan dengan menjaga jarak dan memperhatikan kebersihan.
Dari berbagai pernyataan tersebut, banyak faktor yang dapat memengaruhi lamanya pandemi ini melanda, misalnya saja arus mudik di Indonesia.Â
Rasanya agak tidak mungkin virus Covid-19 akan benar-benar berakhir akhir tahun ini kecuali Indonesia setanggap Korea Selatan atau Singapura, atau hingga ditemukan vaksin.Â