Klinik Kopi tumbuh menjadi salah satu warung kopi lokal yang memiliki nama. Mengusung menu tunggal manual brew, warung kopi yang juga menjadi tempat roastery ini selalu tumbuh dan berkembang.
Jika anda merupakan penggemar kopi, maka Klinik Kopi merupakan salah satu tempat ngopi yang wajib dikunjungi. Lokasinya berada di kaki gunung Merapi, tepatnya di Gang Bima Jalan Kaliurang Km. 7,5. . Klinik Kopi memilih membuka usaha di rumahnya daripada menyewa ruko seperti kebanyakan warung kopi.Â
Selain hanya menyediakan menu manual brew, anda juga wajib mencoba berbagai kudapan manis yang disediakan sebagai teman ngopi. Variasi kopi yang disediakan seringkali berubah, namun mayoritas berasal dari daerah Nusantara.Â
Dalam perjalanannya di dunia bisnis, Mas Pepeng, pemilik Klinik Kopi mengaku telah mengalami tiga fase penting.
Fase menentukan mau serius atau bermain-main.
Saat itu, tak jarang Mas Pepeng hanya dibayar tiket PP(pulang pergi) ketika menyeduh di luar kota.
"Jika 2012 kami tak memulai, mungkin klinik kopi ga pernah ada." Kenang Mas Pepeng menanggapi fase yang ia sebut dengan 'fase-fase heroik'.
Fase bisnis tumbuh dan menghidupi.
"Menyeduh, roasting, cupping, travelling adalah hal-hal yang kami lakukan emang karena kami suka. Bahwa dapat uang itu adalah dampak setelahnya." Tegas Mas Pepeng.
Fase Pengembangan bisnis
"Awalnya sempet putus asa ketika koka dripper yang kami kirim pecah. Rugi barang, rugi pengiriman." Kenangnya ketika pertama merilis Koka Dripper. Berawal dari pengalaman, Mas Pepeng kemudian menemukan pola pengiriman yang aman, hingga akhirnya kini terdapat 5 varian warna Koka Dripper.
Selain Koka Dripper, Klinik Kopi terus mengembangkan produksi biji kopi. Berusaha memberdayakan petani lokal, Mas Pepeng selalu mencari cara untuk mengembangkan variasi biji kopinya.Â
Hingga kini pengembangan terbarunya adalah serial One Shot One Kill yang merilis varian baru beans dalam skala kecil-kecilan dari hasil random sampling.
"Belajar dari mana saja. Mulai gimana packing, brewing, hingga ketemu benang merah yang sesuai." Tambahnya mengenai cara pengembangan produksi biji kopi.
"Semua fase penting. Kalau ditanya rahasianya? Kami juga bingung. Mulai saja, nanti pasti semesta mendukung." Pesan pemilik sekaligus barista Klinik Kopi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H