Mohon tunggu...
Agnes Sony Tianinda
Agnes Sony Tianinda Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Masih belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membuka Rahasia Perjalanan Klinik Kopi

5 November 2019   09:18 Diperbarui: 5 November 2019   10:54 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: instagram @klinikkopi

Klinik Kopi tumbuh menjadi salah satu warung kopi lokal yang memiliki nama. Mengusung menu tunggal manual brew, warung kopi yang juga menjadi tempat roastery ini selalu tumbuh dan berkembang.

Jika anda merupakan penggemar kopi, maka Klinik Kopi merupakan salah satu tempat ngopi yang wajib dikunjungi. Lokasinya berada di kaki gunung Merapi, tepatnya di Gang Bima Jalan Kaliurang Km. 7,5. . Klinik Kopi memilih membuka usaha di rumahnya daripada menyewa ruko seperti kebanyakan warung kopi. 

Selain hanya menyediakan menu manual brew, anda juga wajib mencoba berbagai kudapan manis yang disediakan sebagai teman ngopi. Variasi kopi yang disediakan seringkali berubah, namun mayoritas berasal dari daerah Nusantara. 

Dalam perjalanannya di dunia bisnis, Mas Pepeng, pemilik Klinik Kopi mengaku telah mengalami tiga fase penting.

Fase menentukan mau serius atau bermain-main.

sumber: instagram @klinikkopi
sumber: instagram @klinikkopi
Pada tahun 2012, Mas Pepeng memilih keluar dari pekerjaan kantoran dan hanya dengan modal 4 juta, ia membeli grinder Batarza Encore dan Rok Presso. Kala itu ia merintis karir menjadi penyeduh keliling dan panggilan di acara arisan, jamuan kantor, dan sebagainya. 

Saat itu, tak jarang Mas Pepeng hanya dibayar tiket PP(pulang pergi) ketika menyeduh di luar kota.

"Jika 2012 kami tak memulai, mungkin klinik kopi ga pernah ada." Kenang Mas Pepeng menanggapi fase yang ia sebut dengan 'fase-fase heroik'.

Fase bisnis tumbuh dan menghidupi.

sumber: instagram @klinikkopi
sumber: instagram @klinikkopi
Mas Pepeng menyatakan bahwa bisnisnya saat ini menyenangkan. Sudah mengundurkan diri dari pekerjaan kantorannya, Mas Pepeng tidak lagi dikekang berbagai aturan seperti berpakaian. Dikelilingi keluarga dan kerabat yang menjadi partner, ia merasa tidak sedang bekerja namun bermain.

"Menyeduh, roasting, cupping, travelling adalah hal-hal yang kami lakukan emang karena kami suka. Bahwa dapat uang itu adalah dampak setelahnya." Tegas Mas Pepeng.

Fase Pengembangan bisnis

sumber: instagram @klinikkopi
sumber: instagram @klinikkopi
Selain menyeduh di rumah, Klinik Kopi mulai bekerja sama dengan Kaloka Pottery, sebuah tempat pengolahan tanah liat lokal, menciptakan Koka Dripper.

"Awalnya sempet putus asa ketika koka dripper yang kami kirim pecah. Rugi barang, rugi pengiriman." Kenangnya ketika pertama merilis Koka Dripper. Berawal dari pengalaman, Mas Pepeng kemudian menemukan pola pengiriman yang aman, hingga akhirnya kini terdapat 5 varian warna Koka Dripper.

Selain Koka Dripper, Klinik Kopi terus mengembangkan produksi biji kopi. Berusaha memberdayakan petani lokal, Mas Pepeng selalu mencari cara untuk mengembangkan variasi biji kopinya. 

Hingga kini pengembangan terbarunya adalah serial One Shot One Kill yang merilis varian baru beans dalam skala kecil-kecilan dari hasil random sampling.

sumber: instagram @klinikkopi
sumber: instagram @klinikkopi
"Konsepnya sama seperti The Voice. Nggak memperhatikan dari mana, cara prosesnya bagaimana, kalau enak, kita rilis." Jelas Mas Pepeng mengenai konsep One Shot One Kill.

"Belajar dari mana saja. Mulai gimana packing, brewing, hingga ketemu benang merah yang sesuai." Tambahnya mengenai cara pengembangan produksi biji kopi.

"Semua fase penting. Kalau ditanya rahasianya? Kami juga bingung. Mulai saja, nanti pasti semesta mendukung." Pesan pemilik sekaligus barista Klinik Kopi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun