Kesimpulan yang saya tarik dari hasil pemberitaan pada April-Mei 2019, yaitu ketika masa kampanye Pilpres 2019, tidak terdapat perbedaan pemberitaan yang signifikan dari beberapa situs berita online di Indonesia.Â
Meskipun faktanya, pemilik dari media-media tersebut memiliki pilihan politik yang berbeda. Namun demikian, saya merasakan terdapat sedikit kesenjangan jumlah berita yang diterbitkan mengenai kedua Capres Pemilu 2019.Â
Selain itu, para konglomerat media ini lebih memilih 'menggunakan' media sebagai alat kampanye partai maupun diri sendiri dibandingkan dengan preferensi politiknya. Selama masih dalam batasan yang wajar, menurut saya hal tersebut tidak dapat dihindari sebagai akibat dari konglomerasi media.
Bagaimana menurut anda? Apakah konglomerasi media di Indonesia memengaruhi kebebasan pers? Apabila terdapat pandangan yang berbeda, silakan tinggalkan komentar pada artikel ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H