Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Kerangkeng Terbit, antara Perbudakan atau (Demi) Kemanusiaan?

27 Januari 2022   16:18 Diperbarui: 28 Januari 2022   20:30 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : kompas.com, fotografer :Vitorio Mantalean

Dengan adanya pemberitaan mengenai kerangkeng yang dimiliki oleh Terbit, kita semua kemudian bertanya-tanya, apakah BNN yang bertugas diwilayah setempat hanya diam saja? Dimana kehadiran alat negara ini ketika ternyata banyak anak-anak muda yang tercandu narkoba? Benarkah BNN disana sudah bekerja maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya?

Dari pernyataan BNN yang ada di atas, katanya mereka sudah mengetahui namun tidak bersikap tegas mengenai tindakan sewenang-wenang yang dilakukan Terbit. BNN sudah diambil alih fungsinya oleh Terbit dan BNN sudah berbuat apa dengan temuan kasus ini?

Kedua, Terbit adalah seorang Bupati. Saya yakin, bahwa Terbit pasti sudah mengetahui bahwa ia memiliki tools yang bisa ia gunakan untuk membantu masyarakat yang terkena candu dari narkoba. Tetapi langkah yang diambil oleh Terbit tentu ilegal dan berpotensi menimbulkan insinuasi yang miring.

Seharusnya jika Terbit adalah pemimpin yang arif dan bijaksana, ia bisa saja merelokasi para pecandu narkoba ke tempat yang lebih baik dan humanis tentunya. 

Bisa ke panti rehabilitasi yang dimiliki oleh BNN atau instansi lainnya yang memiliki kewenangan dan kualifikasi dalam membantu para pecandu keluar dari masalahnya.

Dan inilah pangkal masalahnya, Terbit nampaknya berusaha untuk memancing diair keruh. Migran Care menemukan bahwa para tahanan yang ada dialam kerangkeng, harus bekerja dilahan sawit milik Terbit dan katanya hanya diberi makan tidak diberi gaji. Lantas apakah ini adil bagi mereka yang sudah selama ini bekerja untuk Terbit?

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian adalah norma dan budaya kita, orang Indonesia. Kita diingatkan dan disadarkan itu oleh para founding fathers yang akhirnya termaktub dalam konstitusi. Perintahnya kemudian ialah merawat nilai-nilai tersebut agar terus menyala dan berkemajuan.

Tujuan Terbit untuk membantu merehab para pecandu memang harus kita acungi jempol. Tetapi ada cara-cara yang seharusnya bisa dilakukan dengan lebih baik. 

Peristiwa ini menengur banyak pihak, mulai dari Pemda, BNN, Dinas Kesehatan, Polda dan Pemprov agar lebih peduli dan aware dengan nasib para anak bangsa yang sedang bersengketa dengan narkoba.

Tak lupa, sudah seharusnya kita berterimakasih kepada KPK, berkat mereka kerangkeng yang dimiliki Terbit bisa mendapat perhatian dari masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun