Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Nusantara dan Sebuah Pertanyaan Besar

19 Januari 2022   16:15 Diperbarui: 21 Januari 2022   08:45 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain final istana negara IKN Baru.(sumber: Instagram/Nyoman_Nuarta via kompas.com)

Suharso Monoarfa mungkin lupa bertanya ke Pak Presiden, "Pak apakah nama ibu kota negara yang baru tidak menggunakan istilah lokal yang ada disana?", 

Atau bisa saja Suharso tidak kepikiran bertanya, "Pak apakah namanya harus mengikuti kemauan orang luar? Mengapa kita tidak bertanya dulu dengan masyarakat Penajam Passer Utara atau masyarakat Kutai Kartanegara?"

Dan di sinilah letak mengapa nama nusantara menjadi bukti dari kealpaan tentang identitas lokal yang harusnya diusung ke dunia global. 

Alasan yang Suharso nyatakan didepan para anggota dewan adalah tanda bahwa kebijakan ini hanya mengikuti kemauan asing atau kebutuhan ibu pertiwi?

Masyarakat Kalimantan secara umum pasti memiliki nilai-nilai adat. Ada pepatah yang bosan kita dengar, Di mana tanah dipijak, disitu langit dijunjung. 

Jadi, yang orang tua kita ajarkan bahwa menjunjung tinggi nilai-nilai norma dan adat istiadat setempat harus lebih dikedepankan. Tetapi itu tidak terjadi dalam kebijakan ini.

Nama nusantara memang sangat bagus. Membayangkan nusantara sebagai ibu kota baru dengan segala kemegahannya dan kemajuannya tentu adalah hal yang membanggakan. Sebelum itu semua dimulai, ada baiknya kita bertanya apakah nama  Nusantara sudah yang paling tepat?

Pohon akan ditebang, gunung akan diratakan, tanah akan diolah untuk mendirikan ibu kota. Masyarakat adat yang sehari-hari mencari makan di sana akan kehilangan ulayatnya. Semua itu katanya demi Nusantara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun