Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Begini Cara Jokowi Jawab Sindiran Cikeas

15 Februari 2021   11:49 Diperbarui: 15 Februari 2021   11:53 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Laman Twiter Presiden Joko Widodo @jokowi, Fotografer : Agus Suparto

Karena serangan yang pertama tak membuat presiden angkat biacara atau setidaknya bereaksi-lah, serangan yang kedua pun digencarkan. Tak tanggung-tanggung kali ini "Ayah Besar" dari cikeas harus turun gunung lewati lembah demi kehormatan partainya yang katanya sudah diusik oleh istana.

Melalui akun twiternya, SBY menuliskan bahwa kritikan itu pahit seperti obat dan manis seperti gula. Aduhai romantisnya mantan presiden dua periode ini. Sindiran halus yang dialamtkan ke istana ini merupakan buah dari perkataan Jokowi yang mengajak masyarakat agar lebih aktif mengkritik pemerintah. Secara lengkap beliau menuliskan demikian:

"Obat itu rasanya 'pahit'. Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Kritik itu laksana obat. Jika obatnya tepat dan dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat. Kritiknya benar dan bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan. Pujian dan sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan dan hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan".

Presiden SBY sedang mengumpakan Kritik dan Pujian dalam dua metafora sekaligus yaitu obat dan gula. Laksana obat akan pahit dan bak gula atau sanjungan akan manis, bila dalam kondisi yang proporsional dan seimbang. SBY sedang memperingatkan pemerintah dalam dua konteks yaitu kritik itu menyehatkan kala dosis obat atau cara penyampaian kritikan itu dilakukan dengan santun dan halus.

Sedangkan bila pemerintah diberikan gula oleh masyarakat atau siapa saja dalam hal ini pujian maka harus mawas diri. Sebab pujian setinggi langit akan membuat seseorang lupa diri dan akhirnya harus jatuh. Yah tak ada yang salah dari nasehat bijak Pak SBY ini. Namun lagi-lagi beliau hanya memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada.

Lantas apakah dengan kedua serangan yang dilancarkan sudah mau membuat Jokowi angkat bicara?

Nyatanya presiden jokowi tak bersikap reaktif atas riak-riak yang berkembang ini. Ibarat slogan receh anak milenial, Presiden Jokowi mah santuy, kelewat santuy orangnya. Presiden Jokowi memang tak angkat suara namun begini cara Jokowi menjawab sindiran dari kubu Cikeas.

Kemarin melalui akun twiternya, Presiden berangkat dari Jakarta menuju ke Jawa Timur. Perjalanan kepresidenan ini bertujuan untuk meresmikan salah satu bendungan yang berada di Pacitan. Didampingi oleh Ibu Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur serta pejabat setingkat, Presiden Jokowi mendarat mulus di pelataran acara.

"Dengan mengucap Bismillahirrohamanirrohim, Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, saya resmikan pada hari ini," dikutip dari laman kompas.com.

Secara diam-diam dan halus, Presiden Jokowi malah tak menjawab sindiran Cikeas. Bila meminjam slogan kampanyenya Pak Anies, Jokowi menjawab kata-kata dengan karya-karya. Bendungan Tukul yang berada di Pacitan dikenal sebagai  kampung halaman dari Pak SBY. Dan Pak Jokowi kok berani-beraninya masuk kekandang pak SBY sambil meresmikan Bendungan. Ini santuy atau apa pak? Seloww wae lah pak.

Peresmian Bendungan Tukul di Pacitan yang notabene merupakan tempat SBY kecil berasal, mengingatkan saya kepada persitiwa pilpres 2019. Kala itu Partai Gerindra membuat satu pos pemenangan khusus di Solo, kampung halaman Jokowi. Pos Pemenangan ini bertujuan untuk memutus dominasi kandang banteng. Jarak antara pos pemenangan dengan tempat usaha Gibran pun terbilang dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun