Suasana kebatinan yang berat saat ini sedang melanda semua orang. Apalagi bagi mereka yang telah merasakan beratnya hidup setelah terdampak virus corona. Namun sebagai bangsa yang lahir dari spirit kebersamaan atau yang populer disebut Gotong Royong, jadilah bantuan itu tersalurkan kemana-kemana.
Jangankan rakyat jelata, masyarakat kelas menangah keatas sekaliber rektor pun bisa mendapat bantuan sembako. Tak apa-apalah yang penting bantuan telah tersalurkan. Lagipula sudah biasakan bantuan itu sering salah sasaran.Â
Penyebabnya kadang dua, kita yang berpura-pura miskin agar dapat bantuan atau kita yang sedang berpura-pura memberi sebagai balasan utang budi. Alangkah lucunya negeri ini.
Musim pandemi yang dibarengi dengan bulan puasa mendorong  orang untuk berlomba-lomba memberikan bantuan atau sedekah bagi mereka yang tak punya. Tak punya pekerjaan, tak punya beras hingga bagi mereka yang tak memiliki apa-apa selain baju yang melekat ditubuh.
Jadilah orang-orang ini mengumpulkan donasi, menggalang bantuan dan menghimpun relawan agar bantuan tersebut bisa sampai ke akar rumput. Bantuan yang diberikan macam-macam bentuk dan rupanya. Ada yang memberi beras, takjil, sembako, mie isntan bahkan ada juga yang memberikan tabungannya untuk membeli masker.
Selain bentuk dan rupanya yang beragam, terkadang bantuan tersebut diberi nama yang nyeleneh. Kemarin ada tuh yang viral kasih bantuan dikasih nama Nasi Anjing.Â
Sekilas, bantuan nasi yang diberikan oleh sang dermawan ini mungkin berisi nasi dan ada daging anjingnya. Tetapi jika ditelusur lebih lanjut  dalam video yang tersebar dimedia massa, Nasi anjing ini bukanlah nasi yang berisi nasi dan daging anjing. Bukan. Tapi nasi yang isinya lauk pauk yang halal dan layak untuk dikonsumsi.
Lantas mengapa sang dermawan ini memberi nama nasi anjing? Melihat video yang lagi-lagi menjadi jadasar saya menuliskan ini ialah sang dermawan menyematkan label anjing di nasi yang ia berikan karena anjing itu katanya hewan yang setia kepada tuannya.
Jadilah topik ini viral dimedia massa, orang-orang pada ribut untuk menuntut kepada sang dermawan agar ia berhenti membagikan Nasi Anjing miliknya.Â
Wajar bila banyak masyarakat marah, kok bisa-bisanya "nasi anjing" diberikan kepada manusia. Apakah tak ada nama lain yang tak kalah populer untuk menarik simpati massa, misalnya Nasiku Padamu, atau Nasi Peduli Lindungi, dll.
Selain nasi anjing, ada juga kisah Yotuber yang tak kalah isengnya. Youtuber yang diketahui bernama Ferdian Paleka ini membagikan sembako kepada transpuan atau yang akrab disapa Waria disekitar wilayah Kota Bandung.
Jika disimak pengakuan dari babang tamvan pemilik akun ini, awalnya ia hanya berniat untuk memberikan pelajaran kepada para waria yang tidak tertib dan melanggar PSBB yang sudah diterapkan di Kota Bandung.
Lalu timbullah niat mulia dari youtuber debutan ini untuk memberikan bantuan mie instan kepada para waria tersebut. Ternyata setelah dibuka, isinya bukanlah mie instan sunguhan, tetapi berisikan batu bata dan sampah.
Buat apa sih mas ngasih batu bata ke waria? Emang mereka anak STM yang mo pada tawuran apa... Heleeh helleh heleeh...
Sampah yang terbungkus rapi dalam kardus mie instan ini juga membuat para waria ini merasa terhina dan dilecehkan. Alhasil, video in menjadi top trending dilini masa twiter dan media sosial yang lain. Juga sudah direport sebagai kontan yang meresahkan.
Bukan hanya para waria yang kena tipu dari pranknya Ferdian ini, anak-anak kecil yang sedang berada dipinggir jalan juga menjadi sasasaran tembak dari ide inovatif Ferdian. Dalam video tersebut, nampak anak-anak mengeluarkan kata-kata kasar dan makian kepada Ferdian, "Anjingg sampahh!!!"
Dan ferdian pun dengan santai sambil ketawa terbahak-bahak meninggalkan mereka yang sudah menjadi tipu daya prank  tersebut.
Dear Mas Ferdian Paleka, becanda tidak selucu itu, bersedekah juga tidak sebar-bar begitu. Dimana hati mas yang tega membagikan sembako berisi batu bata dan sampah.
Apa yang mas lakukan kepada para waria dan korban-korban mas yang lain menimbulkan lara hati yang pedih. Mungkin disatu sisi ini memberi keuntungan bagi akun youtube mas dan menaikkan rating mas sebagai seorang konten kreator.Â
Tetapi bayangkan lah bagaimana mereka harus menjadi korban getirnya bantuan berisi sampah ditengah pandemi corona seperti ini. Apalagi ini bulan puasa mas.
Saya akui niat mas baik dan mulia. Tetapi cara untuk mengemas ide dan tujuan mas ini sangat out of the box dan melenceng dari sila kedua pancasila, yakni Kemanusian yang adil dan beradab.Â
Dimana rasa adabmu memberikan bantuan berisi sampah bagi mereka yang sedang membutuhkan? Apa perlu saya panggilkan Rocky Gerung atau Refly Harun untuk meligitimasi bahwa mas telah melanggar norma dan konstitusi kemanusian dinegeri ini. Gak mau kan?
Oleh karenanya, konten seperti ini jangan lah lagi menjadi beranak-pinak dilini masa medsos. Tebarkan lah kebaikan kepada para viewersmu yang selalu setia menyimak dan menonton konten-konten review PSK mu itu. Sehingga setidaknya kamu mencerminkan manusia yang utuh.
Lagipula jika mas menilai bahwa para waria ini melanggar PSBB, terlihat mas lah yang lebih dulu melanggar PSBB. Pertama, mas keluar tanpa ada tujuan yang penting, kedua posisi duduk mas didalam mobil juga melanggar peraturannya om Luhut soal moda tranportasi. Ada pepatah yang mengatakan, semut di ujung pulau kelihatan, tapi gajah dipelupuk mata luput tak terlihat. Â
Mas juga bukanlah orang yang berhak untuk menertibkan masyarkat ketika melanggar tata aturan. Ada kok polisi, pol PP, TNI, dan pihak-pihak lain yang konpeten dan bekerja di bidang tersebut.
Akhir cerita dari video ini ialah yang bersangkutan sudah meminta maaf. Dan seperti bisa, masalah selesai dan hidup kembali seperti sedia kala. Tak ada sangsi ataupun pelajaran moral yang setidaknya bisa menjadi pedoman hidup selanjutnya, khususnya bagi rema dan anak-anak muda.
Tapi mirisnya, permintaan maaf itu hanyalah sebuah prank. Lagi-lagi sebuah prank. Entah apa yang merasuki isi kepalamu mas mas... Â Semoga masalah ini bisa tuntas di meja hijau. Jeruji lah tempat pelajaran terbaik untuk semua kenakalan tersebut.
Â
Sekian. Semoga berfaedah dan jadi pelajaran bagi kita semua. Menolong orang gak usah pencitraan, gaya-gayaan apalagi sampai dijadiin konten. Jadilah tulus memberi apa adanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H