Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kala Sultra Diserbu 500 TKA China, Negara Bisa Apa?

3 Mei 2020   11:23 Diperbarui: 3 Mei 2020   11:25 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Kendaripos.com, Fotografer : LM Syuhada

Dalam suasana penuh masalah karena virus corona, Sultra akan kedatangan 500 TKA dari China. Kedatangan mereka ini tentu menarik kita semua pada sebuah diskursus berpikir yang nyeleh dan semerawut. Kok bisa-bisanya ditengah musim pandemi corona yang jelas-jelas virusnya berasal dari Wuhan China daerah kita malah kedatangan orang-orang China?

Bagaimana mungkin orang yang nyata-nyata tinggal didaerah zona merah virus corona bisa sampai dan akan menginjakkan kakinya di Bumi Anoa? Tidak kah itu akan menghantui pikiran masyarakat disekitar wilayah sana?

Wajar rasanya bila masyarakat menjadi resah dengan informasi tersebut. Keresahan itu pun juga sudah disuarakan oleh para wakil rakyat di DPRD Sultra dan sekaligus Gubernur Sultra itu sendiri, Ali Mazi. Pemerintah setempat sudah menjalin kata sepakat untuk MENUNDA kedatangan para 500 TKA China ini. Sedangkan Bupati Konawe, Kerry Konggoasa diberitakan menolak keras kedatangan para TKA China ini.

Lantas dengan sekelumit kontroversial ini, negara dalam hal ini pemerintah pusat bisa apa?

Tentu semua masyarakat berharap agar kedatangan 500 TKA China ini bisa ditunda hingga jelas kapan pandemi ini berakhir. Disaat semua daerah berjibaku untuk mengurus izin pelaksanaan PSBB ke Kementerian Kesehatan, kebijakan kontroversial lain malah menimbulkan biang kerok masalh baru.

Relevansi PSBB pun kemudian kita pertanyakan. Katanya membatasi gerak orang dari satu daerah kedaerah yang lain agar penularan virus bisa dicegah dan dihambat. Tetapi mengapa malah 500 TKA China tak bisa kita tolak?

Apalagi untuk saat ini, kita sama-sama tahu bahwa larangan mudik dari Presiden Joko Widodo sudah diberlakukan. Lalu lintas orang antar satu daerah dengan daerah lain menjadi sangat terbatas. Hanya kendaraan barang yang diperbolehkan.

 Orang yang nekad mudik terpaksa harus main kucing-kucingan dengan aparat penjaga perbatasan. Mereka harus mencari jalan tikus agar bisa tembus dan mudik kekampung halaman.


Rakyat yang sudah jelas-jelas warga negara saja sulit untuk mudik dan patuh untuk tetap dirumah aja. Saat mereka sudah dirumah,  mengapa pemerintah malah tak bisa menjaga hati masyarakat ini?

Investasi asing dari China memang mampu membantu perekonomian masyarakat Sultra juga Indonesai secara luas.  Roda-roda ekonomi kita memang banyak terbantu oleh mereka. Tetapi dengan kedatangan 500 TKA China ini di sutuasi yang kurang tepat ini tentu akan menjadi beban moral bagi masyarakat.

Tunggu dan lihatlah momen yang cocok untuk mendatangkan para pengeruk kekayaan perut bumi bangsa kita ini. Laksanakan protokoler kesehatan  yang ketat kepada para mereka dan berikan bantuan sosial kepada masyarakat yang saat ini terdampak PHK atau kehilangan mata pekerjaan karena virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun