Jika terekam dengan baik, maka sistem imun yang disintesis oleh sel-sel akan mengkode rantai demi rantai susunan DNA virus tersebut dan secara bertahap akan bisa melemahkan si virus. Dan pelan-pelan mereka akan mati.
Namun yang menjadi masalahnya adalah peluang percobaan ini sangat tinggi tingkat kegagalannya. Mengapa?
Menurut pars ahli kesehatan yang saya baca dari berbagai sumber, menyebutkan  bahwa kira-kira dibutuhkan 70% dari total jumlah populasi dulu yang harus menjadi kelinci percobaan untuk menguji apakah kekebalan alamiah manusia mampu melawan si virus corona.
Anggaplah jika herd immunity hari ini diterapkan. Maka mutlak akan banyak orang-orang yang tertular dan bisa-bisa rumah sakit akan penuh karena tenaga medis kewalahan menangani para pasien yang diindikasikan gagal dalam melawan virus corona. Sialnya, bisa jadi 30% yang tidak tertular juga akan tertular dan semakin banyak yang terinfeksi.
Kita juga tidak akan tahu kapan herd immunity bisa berhasil. Mengingat proses pembentukannya tidak bisa diprediksi dan diketahui oleh siapapun kecuali manusia memang benar-benar bisa selamat dari percobaan tersebut.
Jika kita proyeksikan dalam hitung-hitungan matematika maka kita akan menemukan hasil sebagai berikut: misalnya jumlah penduduk indonesia sebesar 271 jiwa (2020) maka dibutuhkan kurang lebih 189 juta orang (70%) yang harus terinfeksi virus corona.
Sedangkan jika kita melihat data persentase kematian virus corona di Indonesia yang mencapai 8,9% dari jumlah positif. Maka jika dihitung akan ada lebih dari 14 juta kematian yang akan kita hadapi.
Tentu sebanyak-banyaknya para relawan, influencer dan para buzzer jika kita kumpulkan, maka jumlahnya tidak akan mencapai angka tersebut. Dan sudah barang pasti mereka tidak akan mau dijadikan sebagai kelinci percobaan. Karena ini sudah termasuk dalam kategori genosida dan perampasan HAK UNTUK HIDUP.
Itu baru perhitungan kasar. Bagaimana dengan perhitungan bersihnya? Mungkin bisa lebih banyak manusia yang dikorbankan untuk pembentukan herd immunity ini.
Untuk saat sekarang, walaupun vaksin virus corona belum ditemukan dan obat-obat yang digunakan untuk terapi penyembuhan para pasien positid corona masih sebatas obat yang lama, pendekatan penanganan herd immunity sangat rawan jika ingin diterapkan.
Oleh karenanya, sebelum virus ini menginfeksi lebih banyak manusia, mari melakukan anjuran dan imbauan dari pemerintah agar tetap patuh dan disiplin dengan mengkarantina diri sendiri secara mandiri. Sembari kamu dirumah dan tidak berkumpul membentuk keramaian, kita dukung dan tunggu para ilmuwan agar segera bisa mendapatkan vaksin virus corona.