Jika mudik terus dikarantina selama 14 hari jadinya gimana? Tentu hanya akan merugikan pemudik yang diberi libur dengan waktu yang singkat. Karantina 14 hari dan tidak bisa kemana-mana, tidak bisa berkomunikasi atau berkunjung kerumah sanak saudara yang lain. Tentu itu hanya akan merugikan kamu.Â
Budaya mudik saat ini juga sebenarnya telah bergeser, dari hanya ingin untuk melepas rindu dengan keluarga dikampung halaman. Mudik juga jadi ajang aktualisasi diri sebagai perantau. Aktualisasi dengan menunjukan sudah mendapatkan hasil apa saja selama bekerja, sekolah dan merantau di tanah orang.
Kemudian yang kedua ialah mudik juga akan membahayakan keluarga yang ada dirumah. Ingat kita tidak tahu apakah sudah tertular virus corona atau belum. Jadi lebih baik  utamakan keselamatan dan kesehatan keluargamu dan pertimbangkan lagi alasanmu untuk mudik tahun ini.
Untuk menutup kekecewaan para perantau yang tidak bisa mudik karena imbas virus corona, maka pemerintah telah menyiapkan skema kebijakan lain. Pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) khusus. Bantuan perlindungan sosial ini bisa dimanfaatkan untuk bertahan selama musim mudik Lebaran.
Masih mengutip perkataan Luhut Binsar Panjaitan dalam laman detik.com, "Kita tidak mau itu, kita anjurkan tidak mudik karena tidak mudik ada kompensasinya." Nah jika tidak mudik maka ada alternatif yang telah disiapkan pemerintah.
Nah jika menimbang nilai jual dari kebijakan ini saya rasa setidaknya cukuplah untuk membenanamkan rasa kekecewaanmu karena tidak bisa mudik. Bansos ini akan diberikan jika kamu mau untuk tidak mudik dulu musim ini. Lumayanlah buat jaga-jaga stabilitas perut dan kondisi perekonomianmu selama tetap dirumah aja.
Kebijakan bansos yang akan dikeluarkan ini sebenarnya masih menjadi misteri realisasi nya seperti apa dilapangan. Namun, seyogyanya bukan hanya pemerintah yang menghimbau kamu untuk jangan mudik dulu sebelum pandemi ini bisa kita tangani dan eleminisir secara masif dan maksimal. Namun rasa-rasanya saya juga menyarankan kamu agar tetap dirumah aja.
Sebenarnya ada berbagai cara jika kamu sedang  merindukan suasana kampung halaman. Apalagi saat lebaran tiba. Alternatif lain yang bisa kamu saat ini adalah silahturahmi lewat telepon atau sekedar bercengkrama di media daring. Mending berlinang air mata melihat saudara atau kolega dalam keadaan sehat, daripada harus bercucur kan mata karena tutup usia akibat virus corona.
Jangan karena aturan dan pelarangannya tidak ada kamu malah abai dan tidak mau mengindahkan bahaya serta dampak yang akan terjadi jika kamu tetap mudik. Dengan tidak mudik kamu sudah berbuat banyak untuk mencegah penyebaran virus cirona.
Untuk para perantau yang ingin mudik, harap maklum!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H