Ini adalah pekerjaan rumah utama dari AHY. Turunnya perolehan suara partai demokrat diakibatkan melemahnya eksitensi partai. Partai demokrat kelihatan sangat susah mendapatkan panggung politik nasional sejak memutuskan menjadi oposisi.
Peran SBY juga semakin terdepresiasi setelah semakin banyaknya tokoh-tokoh partai politik yang baru seperti Basuki Tjahaja Purnama, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Kekalahan telak demokrat di pileg 2019 lalu, harus dibuktikan AHY dengan mengembalikan partai demokrat minimal ke ke lima besar raihan suara tertingi nasional.
Selanjutnya, AHY juga setidaknya harus mampu mengakomodir semua suara dan kepentingan partai. Selama ini, mengapa SBY sangat disegani dan dihormati oleh anggota partai karena ia mampu menerjemahkan semua aspirasi internal partai.
Sehingga kekokohannya sangat tejaga dan stabil didalam internal partai. Termasuk saat ini hasilnya telah dirasakan oleh AHY sendiri.
Baik SBY maupun AHY Â keduanya memiliki latar belakang militer yang sama. Mereka ibarat sebuah pepatah yang berkata bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Sekarang saatnya bagi AHY untuk membuktikan kepada sang ayah dan keluarganya bahwa ia mampu melakukan jauh dari apa yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya. Semoga saja transformasi kepemimpinan ini juga bisa dilakukan oleh partai lainnya.
Selamat mengemban tugas mas AHY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H