Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Strategi "Catenaccio" ala Italia dalam Melawan Corona

10 Maret 2020   16:02 Diperbarui: 12 Maret 2020   17:39 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto (CNN Indonesia.com)

Lockdown ini bertujuan untuk mengisolasi secara penuh daerah yang terdampak corona. Artinya warga yang terdaftar dan sedang bermukim atau tinggal didaerah itu tidak diperbolehkan untuk keluar dari daerah tersebut. Serta tidak boleh pula ada yang memasuki daerah itu. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar masyarakat yang tidak terkena wabah corona bisa tetap aman. Dan jika ada yang terindikasi suspect corona selanjutnya akan mendapatkan tindakan medis.

Dengan mengisolasi seluruh daerah yang terdampak corona, maka laju persebaran dari virus ini bisa dicegah lebih cepat dan yang pasti menimbulkan rasa aman pada warga negaranya.

Jika mengaitkan konsep lockdown ini dengan catenacio, jelas kelihatan bahwa ini menyerupai memasangkan 5 pemain bertahan diarea sendiri. Hal ini tentu saja akan mengunci setiap operan bola dan pemain lawan saat ini mengeksplor daerah bertahan tim. Kita anggap distribusi bola dari kaki ke kaki pemain lawan adalah sebaran virus corona.

Distribusi bola akan menjadi sempit dan tentu pemain-pemain bertahan ini akan dengan sangat mudah untuk memutus setiap serangan lawan. Dan jika boleh berhasil direbut. Itu artinya berkata: its time to make a goal!!! Distribusi virus pun bisa kita kendalikan dari manusia kemanusia dan dari daerah ke daerah lain.

Setelah daerah bertahan berhasil di lockdown.  Pemerintah setempat melakukan pembagian masker kepada rakyatnya. Tidak seperti negara kita. Masker ditimbun untuk melanggengkan sistem kapitalisme. Sesama warga negara pun akhirnya harus saling sikut untuk mendapatkan masker tanpa pernah tahu tujuan dari penggunaan masker itu apa.

Pembagian masker di Italia dilakukan secara cuma-cuma. Mengutip laman detik.com, Kepala badan perlindungan sipil Angelo Borrelli mengatakan, Italia memerintahkan pembagian 22 juta masker bedah untuk membantu menghentikan penyebaran.

Masih dalam konsep catenacio, 22 juta masker ini ibarat gembok yang selalu siap menutup setiap kemungkinan jika ada pemain bertahan yang kalah duel dengan pemain lawan. Satu sistem pertahanan tak cukup hanya dengan menggunakan pagar, tapi juga perlu dipasangi sebuah gembok.

Masker inilah yang berfungsi sebagai gembok. Ia ibarat winger atau gelandang serang yang selalu siap menanti lawan yang memasuki daerah bertahan lalu mengumpankan umpannya ketengah dan siap dieksusi oleh dua fullback yang naik ke atas.

Dari konsep catenacio, Italia benar-benar sedang berjibaku dengan dampak corona. Sudah begitu banyak kerugian yang mereka alami salah satunya adalah Pertandingan Liga Seri A tanpa penonton. Namun dari kerugian itu, tak terbersit dikepala mereka untuk mendatangkan influencer asing demi menyelamtkan pariwisata. Penyelamatan warga negaranya adalah kewajiban utama yang mereka harus tuntaskan.

Sudah barang pastilah, hal ini tidak akan berlangsung terus menerus. Semoga saja catenacio tidak hanya sukses untuk dipakai dirumput hijau, tetapi juga mampu menjinakkan dan mengeliminasi persebaran virus corona di Italia.

Kita juga semoga memiliki konsep pertahanan sepakbola dalam menghadapi virus ini atau semacamnya. Semoga saja pemerintah mau belajar dari kesalahan dan kejadian ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun