Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Apa Tidak Hafal Pancasila, asal...

7 Maret 2020   12:41 Diperbarui: 7 Maret 2020   12:52 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang melanda Kalista Iskandar bukanlah sebuah hal yang patut untuk dicemoohkan. Mengapa? Karena dengan kondisi yang ada saat ini, kita mungkin saja tidak menghafal pancasila. Namun pertanyaan terbesarnya adalah sudah kah kita memahami dan melakui tiap tiap nilai yang ada pada Pancasila?

Misalnya saja bagaimana rakyat kita yang ada saat ini banyak yang tidak paham, lupa atau bahkan salah dan tertukar menyebutkan tiap sila dalam pancasila. Harapan dijadikannya pancasila sebagai ideologi bangsa adalah agar tiap tiap manusia di bumi pertiwi ini memiliki nilai-nilai luhur kebangsaan yang dijiwai  dengan spirit yang sama dan harus kita guguh dan tiru.

Pancasila itu bukan benda kaku. Ia fleksibel dan sangat bernas. Pancasila juga bukanlah bahan hafalan semata. Ia harus ada ditiap hati rakyatnya. Orang boleh-boleh saja menghafal dan latah mengucapkan pancasila, namun sudah seberapa dalam kah nilai-nilai pancasila itu kita hayati dan kita lakui?

Coba tanyakan kepada para warga negara kita yang saat ini menjadi kombatan isis, apakah mereka hafal Pancasila? Saya yakin mereka tidak akan mudah melupakan pancasila. Atau mungkin mereka lebih lancar dan latah dalam melafalkan pancasila ketimbang Kalista Iskandar.  Tetapi apakah perbuatan dan tindakannya mencerminkan nilai-nilai pancasila?

Dalam artikel ini saya ingin berkata bahwa tidak apa tak menghafal pancasila karena itu bukan esensi dan sensasi dari Pancasila itu sendiri. Esensinya adalah agar semua warga negara Indonesia dapat paham dan bisa hidup dalam rantai pancasila dan sensasinya adalah agar nilai-nilai itu terus menerus dilakukan oleh rakyat Indonesia.

Dalam hal lain saya juga tidak ingin berkata bahwa Boleh tidak menghafal pancasila. Itu juga keliru. Tetapi dahulukan menghayati dan melakui nilai-nilai pancasila, niscaya kamu akan hafal dan latah mengucapkan sila demi sila dalam pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun