Tahun 2022 ini, peran sentral Indonesia sebagai ketua G20 memberikan momentum bagi Indonesia untuk mendorong negara-negara G20 yang menguasai lebih dari 80% PDB dunia untuk menggalakan dan bekerja sama dalam investasi hijau di berbagai sektor terutama sektor Energi dan Kehutanan, agar dunia bisa mengakselerasi target penurunan emisi GRK dalam upaya pencegahan perubahan iklim global yang bahayanya sudah berada di depan mata.
Tantangan global di bidang perubahan iklim tahun ini mendapatkan ujian yang cukup berat. Di tengah-tengah krisis pasokan gas Rusia, negara-negara Eropa mempertimbangkan untuk menggunakan batubara untuk menghidupkan kembali pembangkit listrik  tenaga uap.Â
Hal ini jelas merupakan hal yang kontraproduktif dengan semangat Paris Agreement yangmana selama ini negara-negara Eropa lah yang menjadi pemimpin dalam penggunaan energi terbarukan.Â
Penggunaan kembali energi fosil yang sangat polutif yaitu batubara, berpotensi menihilkan upaya-upaya pengurangan emisi GRK yang sudah berjalan positif satu dasawarsa terakhir ini. Hal ini tentu juga tidak sejalan dengan salah satu isu utama G20 tahun ini, yaitu Transisi Energi Berkelanjutan
Forum G20 tahun ini dengan Konferensi Puncaknya di Bali November mendatang, semoga bisa membawa hasil positif dalam upaya perdamaian Rusia-Ukraina.Â
Dengan demikian, negara-negara G20 diharapkan bisa kembali kompak membuat kesepakatan bersama terkait upaya akselerasi kesejahteraan masyarakat global dengan tetap mengedepankan pembangunan ekonomi berbasis lingkungan sehingga transisi energi berkelanjutan tidak berjalan mundur ke belakang dan pada akhirnya mampu mengatasi bahaya perubahan iklim global yang ada di depan mata.
Kita semua berharap, momentum Presidensi G20 Indonesia ini merupakan momen terbaik untuk menggaungkan program investasi hijau guna menarik para investor untuk semakin yakin menanamkan modalnya di berbagai proyek hijau.Â
Dengan modal melimpahnya energi baru terbarukan, hutan tropis, dan berbagai sumber daya lainnya menjadi suatu keniscayaan Indonesia bisa menjadi Role Model dalam program investasi hijau jika Pemerintah, Sektor Swasta, dan Masyarakat mampu bersinergi secara apik untuk menyukseskan program ekonomi hijau.
Investasi hijau akan menjaga roda perekonomian terus berputar tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan. Pada akhirnya nanti, kita bisa mewariskan Zamrud Khatulistiwa ini dengan seutuhnya kepada anak cucu kita, bukan sekedar slogan semata. Lirik lagu "Kolam Susu" karya Koes Plus pun akan tetap menggema dan relevan dengan kondisi Indonesia masa depan.
Investasi Hijau, Masa Depan Indonesia
Referensi: