Bukan tanpa sebab saya menyebutnya seperti itu, tapi ada alasan kuat yang mendasarinya. Mungkin pembaca menilai saya terlalu lebay atau berlebihan. Namun, untuk saat ini kita butuh contoh nyata di rumah tangga masing-masing dalam menangani masalah darurat sampah.
Kita harus memulai sejak sekarang, dimulai dari diri sendiri dan dari rumah tangga kita. Agar angka 38,3 persen sumber sampah dari rumah tangga semakin berkurang setiap tahunnya.
kembali lagi, soal penyebutan istri saya sebagai duta sampah atau duta lingkungan di rumah tangga penulis. Apa saja sih yang dilakukan istri selama dirumah yang berkaitan dengan penanganan sampah dan menjaga lingkungan rumah.
1. Istri selalu mengajarkan kepada anak-anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya
2. Memisahkan sampah organik dan non organik
3. Ketika menyiapkan bekal makan dan minum untuk suami dan anak-anak, selalu menggunakan botol atau tempat makan yang bisa digunakan ulang
4. Mengurangi penggunaan sampah plastik ketika berbelanja, sehingga selalu membawa tas ramah lingkungan dari rumah ketika berbelanja
5. Jika istri lupa membawa tas ramah lingkungan sendiri dari rumah, maka istri akan menolak untuk menggunakan tas plastik pemberian dari penjual
6. Selalu menjaga kebersihan rumah
7. Menanam, menyirami dan merawat tanaman yang dipelihara di halaman rumah
8. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami cabai, terong, pandan, dll.