Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kenapa STY Memainkan Witan Sulaeman?

20 Juni 2023   05:05 Diperbarui: 20 Juni 2023   05:13 2943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Indonesia baru saja menelan kekalahan dari Argentina dengan skor 0-2 dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023) Malam wib. Meski kalah, namun permainan tim asuhan Coach Shin Tae-yong (STY) patut diapresiasi. Pemain Timnas Indonesia bermain tanpa rasa takut dan berani memberikan perlawanan kepada juara piala dunia 2022 tersebut.

Usai laga tersebut, pecinta sepakbola tanah air memberikan pujian kepada Coach STY dan seluruh punggawa Timnas Indonesia, karena telah memberikan penampilan terbaik saat berjumpa tim Argentina. Namun, dibalik pujian tersebut ada satu pertanyaan yang muncul dibenak pecinta sepakbola tanah air.

Kenapa STY memainkan Witan Sulaeman saat melawan Argentina? Padahal saat itu Timnas Indonesia sedang tertinggal dua gol dan skuad garuda butuh pemain pembeda agar bisa memperkecil kedudukan.

Kembali ke laga Timnas Indonesia melawan Argentina, sebelum laga dimulai skuad garuda memang diprediksi bakal menelan kekalahan saat melawan tim Tango. Meski tidak diperkuat Lionel Messi dan Angel Di Maria, kualitas skuad garuda masih kalah kelas jika dibandingkan dengan 24 pemain Argentina yang dibawa ke Jakarta.

Di awal laga Lionel Scaloni, memainkan 6 pemain yang tampil di final Piala Dunia 2022 saat melawan Prancis. Emiliano Martinez, Nahuel Molina, German Pezzella, Cristian Romero, Leandro Paredes dan Julian Alvarez, menjadi starter dibabak pertama.

Kehadiran 6 pemain tersebut sangat menyulitkan Timnas Indonesia dibabak pertama. Beruntung pemain Indonesia mampu tampil kompak dan solid, sehingga tim Argentina kesulitan membobol gawang Ernando Ari.

Jordi Amat, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, Marc Klok, Ivan Jenner dan Marselino Ferdinan, harus jatuh bangun untuk membendung serangan tim Argentina.

Timnas Indonesia nampak kesulitan untuk mengimbangi serangan Argentina, beberapa kali serangan skuad garuda dengan mudah dimentahkan pemain Argentina.

Setelah beberapa kali peluang emas Argentina dari dalam kotak penalti gagal berbuah gol, pada menit ke-38 Leandro Paredes melepaskan tembakan roketnya dari luar kotak penalti. Tanpa ada hadangan dari pemain Indonesia, memberikan keleluasaan Paredes untuk mengeksekusi bola tersebut.

Akhirnya tim Argentina mampu membobol gawang Indonesia, setelah tembakan Paredes menghujam gawang Indonesia yang tak mampu dibendung Ernando Ari.

Setelah Argentina unggul 1-0, Timnas Indonesia mencoba keluar untuk lebih berani melancarkan serangan ke gawang Emiliano Martinez.

Hasilnya, pada masa injury time babak pertama, Emiliano Martinez yang sebelumnya hanya berdiri santai di depan gawang Argentina dipaksa harus jatuh bangun menyelamatkan gawang Argentina dari tendangan Ivan Jenner, setelah memanfaatkan umpan Dimas Drajad. Sayangnya tendangan Ivan Jenner masih belum berbuah gol untuk penyama kedudukan.

Pada awal babak kedua, Timnas Indonesia mulai berani memberikan perlawanan kepada tim Argentina. Skuad garuda mulai berani berlama-lama memegang bola.

Sayangnya, disaat Timnas Indonesia sudah mulai percaya diri, gawang Ernando Ari kembali kebobolan lewat skema tendangan sudut. Bola sepak pojok Giovani Lo Celso, gagal diantisipasi pemain bertahan Indonesia. Sehingga bola tersebut mengarah kepada Cristian Romero.

Tepat dimenit ke-55, tanpa pengawalan berarti Romero membobol gawang Indonesia melalui sundulan. Unggul 2-0, tidak membuat Argentina mengendurkan serangan. Tim asuhan Lionel Scaloni tetap tampil menyerang untuk memburu gol ketiga.

Sementara Timnas Garuda mencoba mengambil keuntungan melalui skema lemparan dalam yang diambil Pratama Arhan. Beberapa kali lemparan dalam Arhan, membahayakan gawang Argentina.

Bahkan Emiliano Martinez dipaksa untuk melakukan penyelamatan krusial saat tandukan Elkan Baggott hampir saja membobol gawang Argentina.

Masih dari skema lemparan dalam milik Arhan, Rizky Ridho hampir saja mencetak gol ke gawang Argentina. Emiliano Martinez terjatuh saat berusaha menjangkau bola, kemudian bola muntah tersebut jatuh ke kaki Rizky Ridho, sayangnya eksekusi Rizky Ridho masih melebar.

Disaat pemain Indonesia sedang bermain penuh percaya diri, Coach STY memasukkan Witan Sulaeman dimenit ke-64 untuk menggantikan Rafael Struick. Hal inilah yang membuat "gemes" pecinta sepakbola tanah air saat mengetahui Witan Sulaeman masuk ke lapangan.

Seperti yang kita ketahui, performa Witan Sulaeman terus mengalami penurunan. Hal ini dimulai dari Piala AFF 2022, Sea Games 2023 dan saat bermain melawan Palestina.

Sejak gagal mengkonversi peluang emas saat melawan Thailand di babak penyisihan grup Piala AFF 2022, mental Witan Sulaeman sepertinya langsung nge-down. Meski performa Witan menurun, STY tetap memberikan kepercayaan penuh kepada pemain Persija tersebut.

Bermain selama 26 menit saat melawan Argentina, Witan tidak memberikan efek apa-apa ke dalam permainan Indonesia. Witan malah dianggap memperlambat tempo serangan Indonesia, karena ia sering men-delay serangan Indonesia.

Bahkan beberapa kali, Witan sangat mudah kehilangan bola. Umpan Witan Sulaeman pun banyak yang tidak menemui sasaran.

Dalam dua penampilan terakhir saat melawan Palestina dan Argentina, pecinta sepakbola tanah air terus bertanya. Apa yang membuat STY sangat percaya terhadap Witan Sulaeman? padahal di bench masih ada opsi, Stefano Lilipaly maupun Saddil Ramdani. Atau jika STY berani, ia bisa melakukan eksperimen dengan menempatkan Yakob Sayuri sebagai second striker ketimbang Witan Sulaeman.

Apa yang ditampilkan Witan saat lawan Argentina, harus jadi pelajaran berharga bagi pemilik nomor punggung 8 tersebut. Witan harus bangkit dan terus berlatih keras bersama Persija, sehingga ia bisa kembali membela tim merah-putih dalam FIFA Matchday bulan September 2023 dengan performa yang lebih baik.

Dengan hasil kekalahan Timnas Indonesia dari Argentina dengan skor 0-2, skuad garuda patut berbangga, karena Timnas Indonesia tidak kalah telak saat bertemu dengan sang juara piala dunia 2022. Terimakasih Timnas Indonesia, terimakasih Coach STY dan terimakasih Erick Thohir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun