Saat memimpin dengan skor 17-11, ganda asal China seperti kebingungan untuk mengakhiri laga tersebut. Momentum kebangkitan yang ditunjukkan Pram/Yere membuat Liang Wei Keng/Wang Chang sering membuat kesalahan.
Dan saat skor 20-19 untuk keunggulan Pram/Yere, ganda putra yang juga memiliki julukan "Prayer" tampil luar biasa dan trengginas. Kombinasi permainan keduanya menyulitkan ganda putra asal China, untuk memaksakan angka menjadi 20-20. Terutama bagi Yeremia, skill defence backhand-nya sungguh luar biasa. Berkali-kali Yeremia diserang, namun ia masih bisa mengembalikan dengan baik.
Akhirnya lewat serangan balik, Yeremia mampu melepaskan smash tajam yang tak mampu dibendung pasangan asal China. Di game ketiga Pram/Yere memenangi laga dengan skor tipis 21-19.
Laga perempatfinal ini menjadi momen epic kebangkitan dan comeback luar biasa Pram/Yere. Dipandang sebelah mata karena dianggap tak mampu mengalahkan Liang Wei Keng/Wang Chang, Pram/Yere membuktikan kualitasnya. Bahwa mereka bisa diandalkan jadi tulang punggung di sektor ganda putra Indonesia.
Apalagi dilaga ini, Pram/Yere juga sempat tertinggal 11-17 di game penentuan. Jadi mohon sekali lagi kepada BL Indonesia, tolong jangan dibully Pram/Yere ketika mengalahkan sesama pemain asal Indonesia.
Soal attitude, saya kira apa yang ditampilkan Pram/Yere saat lawan the daddies masih wajar dan tidak tengil.
Selanjutnya kita dukung Pram/Yere dilaga semifinal agar bisa mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, karena laga ini sangat berat.
Semoga Pram/Yere bisa menang dan lolos ke partai puncak di Turnamen Indonesia Open 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H