Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

FIFA Dibuat Malu Terkait Stadion Piala Dunia U-20

9 Juni 2023   06:19 Diperbarui: 9 Juni 2023   10:38 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga semifinal Piala Dunia U-20 2023, terlihat lapangan sekelas tarkam. (Foto: tangkapan layar/vidio.com)

Baru saja kita menikmati laga seru dua laga semifinal Piala Dunia U-20 2023 antara Uruguay Vs Israel dan Italia Vs Korea Selatan. Kedua laga semifinal dimainkan di Stadion Estadio nico Diego Armando Maradona, La Plata. Pada akhirnya Uruguay dan Italia, berhasil lolos ke partai puncak setelah mengalahkan lawan-lawannya.

Namun sayangnya, ada pemandangan tak biasa ketika kita melihat laga sekelas semifinal Piala Dunia U-20. Biasanya FIFA selalu menerapkan standart tinggi untuk stadion yang menjadi venue hajatan selevel Piala Dunia. Tetapi, untuk edisi kali ini penikmat sepakbola di penjuru dunia terpaksa melihat laga seru semifinal Piala Dunia U-20 dengan kualitas rumput sekelas lapangan tarkam.

Sehingga kita bisa melihat dengan jelas bagaimana para pemain Uruguay, Israel, Italia dan Korea Selatan seperti kurang nyaman saat membawa bola, mengumpan ataupun ketika melakukan sprint. Hal ini dipengaruhi karena kualitas rumputnya sangat jelek.

FIFA harusnya malu setelah melihat kedua laga ini. Bukan Argentina yang malu dengan kondisi ini, tapi FIFA-lah yang seharusnya malu, karena FIFA telah mengambil keputusan mencabut hak tuan rumah Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20 2023.

Indonesia telah mempersiapkan semuanya sejak jauh-jauh hari, hanya karena kesalahan kecil soal "penolakan Israel" yang dilakukan oleh beberapa oknum. Hal ini ternyata dalam sekejap mengubah pandangan FIFA terhadap Indonesia.

Seharusnya perwakilan FIFA duduk bersama dengan PSSI dan pihak pemerintah Indonesia. Untuk mencari solusinya, bukan malah serta merta mencabut hak tuan rumah Indonesia.

Hal ini, lalu dimanfaatkan Argentina untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menggantikan Indonesia. Dalam waktu yang mepet, apakah pihak FIFA melakukan inspeksi stadion atau tidak di 4 stadion yang telah disipakan Argentina, nyatanya FIFA menyetujui proposal dari Negara berjuluk tim Tango tersebut.

Argentina mengajukan 4 Stadion untuk 52 laga Piala Dunia U-20 2023, apakah hal ini masuk akal? Tentu saja tidak, berarti rata-rata setiap stadion akan memainkan 13 laga. Bisa kita bayangkan kan, bagaimana nantinya kualitas dari rumput stadion tersebut ketika dipakai terus-menerus.

Rincian jadwal pertandingannya adalah sebagai berikut:

1. Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata: 18 pertandingan

2. Estadio Unico Madre de Ciudades, Santiago del Estero: 10 pertandingan

3. Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza: 14 pertandingan

4. Estadio San Juan del Bicentenario, San Juan: 10

Benar saja, Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, ketika digunakan untuk 4 pertandingan babak penyisihan terakhir, itu merupakan laga yang ke-9 sampai ke-12, sehingga kualitas rumput stadion mulai menurun.

Dan mulai viral, saat memasuki babak 16 besar ketika Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, memainkan dua laga penting antara Brasil Vs Tunisia dan Italia Vs Inggris. Kualitas rumput di stadion tersebut mulai dipertanyakan netizen.

Bahkan salah satu wartawan asal Nigeria, Fisayo Dairo memberikan sindiran, melalui akun twitternya. "Saya ngeri dengan keadaan lapangan ini di La Plata, terutama mengingat itu tempat utama untuk turnamen ini. Semua pertandingan semifinal dan final dijadwalkan di sini. FIFA harus mengubah rencana,".

Benar apa yang disampaikan Fisayo Dairo, ketika Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, menggelar dua laga semifinal yang mempertemukan Uruguay Vs Israel dan Italia Vs Korea Selatan.

Dua pertandingan semifinal ini merupakan laga ke-15 dan ke-16 yang dimainkan di stadion ini, sangat kelihatan rumput lapangan sekelas tarkam. Kering, tidak rata dan tidak enak dipandang. Sehingga membuat para pemain tidak nyaman saat memainkan bola.

Selain Estadio Unico Diego Armando Maradona, La Plata, venue lainnya yaitu Estadio nico Madre de Ciudades, Santiago del Estero, juga mengalami nasib serupa. Padahal stadion ini hanya memainkan 10 pertandingan selama Piala Dunia U-20 2023 berlangsung.

Hanya Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza, dan Estadio San Juan del Bicentenario, San Juan, yang memiliki kualitas rumput agak mendingan.

Agar FIFA tidak malu-malu amat, laga final antara Uruguay Vs Italia lokasi pertandingannya lebih baik dipindahkan. Entah ke Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza, atau Estadio San Juan del Bicentenario, San Juan.

Jangan sampai nanti saat laga final berlangsung ada tagar #finalsekelastarkam. Sayang sekali jika laga final Piala Dunia U-20 antara Uruguay Vs Italia harus dimainkan dilapangan sekelas tarkam. Apa nanti kata netizen?

Jangan sampai ada penilaian bahwa Piala Dunia U-20 edisi kali ini, dicap sebagai yang terburuk hanya karena penilaian rumput lapangannya jelek.

FIFA harus belajar dari kasus penggantian Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, ketiak ada yang menggantikan, maka penggantinya tersebut harus siap secara dana maupun insfrastruktur stadion, transportasi, pengamanan, dll.

Jadi FIFA jangan asal ganti, tanpa ada mitigasi resikonya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun