Tampil di Piala Dunia merupakan impian bagi semua pemain sepakbola, jika tidak percaya dengan hal ini. Cobalah ajukan pertanyaan tersebut, kepada pemain Timnas Indonesia. Pasti seluruh punggawa Timnas Indonesia yang sebentar lagi akan berlaga di Piala AFF 2022, akan menjawab dengan kompak, jawabannya pasti "IYA".
Tetapi jika pertanyaan itu ditujukan kepada pemain timnas sebuah Negara yang sering berpartisipasi di Piala Dunia, pertanyaan itu sudah tidak relevan lagi, karena tampil di Piala Dunia merupakan hal biasa. Maka, pertanyaannya pun harus diubah seperti ini, Apakah ingin mengangkat trofi Piala Dunia?
Jika pertanyaannya seperti itu, maka dua mega bintang sepakbola dunia pun, yaitu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, pasti menginginkan meraih trofi Piala Dunia. Trofi Piala Dunia, bisa menjadi pelengkap gelar bagi Messi dan Ronaldo. Dengan semua gelar yang telah mereka raih, hanya supremasi trofi Piala Dunia yang belum mereka genggam.
Nasib apes dialami Ronaldo dalam percobaannya meraih trofi Piala Dunia. Ronaldo kembali gagal mewujudkan impiannya untuk meraih trofi Piala Dunia, setelah Portugal tersingkir secara mengejutkan dibabak perempatfinal. Portugal menelan kekalahan dari Maroko dengan skor 0-1. Air mata Ronaldo jadi saksi, betapa hancurnya hati seorang Ronaldo ketika ia gagal mewujudkan impiannya tersebut.
Di Piala Dunia 2026 belum tentu Ronaldo bisa berpartisipasi, karena faktor usia atau karena ia telah pensiun dari dunia sepakbola yang telah membesarkannya. Apalagi performa Ronaldo saat ini terus mengalami penurunan. Bahkan beberapa kali, ia terpaksa dicadangkan oleh pelatih Portugal selama gelaran Piala Dunia 2022.
Nasib Lionel Messi lebih baik dari Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022. Argentina dibawanya lolos ke partai puncak, untuk menantang sang juara bertahan, Prancis. Laga melawan Prancis, akan menjadi sebuah pembuktian bagi seorang Lionel Messi. Bisakah Messi meraih trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya? Hal ini sangat penting bagi karier Messi, karena setelah Piala Dunia 2022 ia memutuskan pensiun dari timnas Argentina.
Now or Never, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Lionel Messi untuk mengangkat trofi Piala Dunia. Namun, jika tidak berhasil, Messi pasti merasa kecewa dan menyesal, karena di dua final Piala Dunia, yaitu final Piala Dunia 2014 dan final Piala Dunia 2022 ia selalu gagal bersama Argentina. Dan jika di tahan 2022 gagal mengangkat trofi Piala Dunia, maka Messi sudah tidak punya kesempatan lagi untuk meraihnya.
Piala Dunia 2006
Pada Piala Dunia 2006 merupakan momen dimana Lionel Messi untuk pertama kali berpartisipasi di Piala Dunia. Di bawah asuhan pelatih, Jose Pekerman, Lionel Messi belum mendapatkan kesempatan selalu bermain regular sebagai pemain inti. Messi dianggap kalah bersaing dengan Hernan Crespo, Javier Saviola, Carlos Tevez, dan Julio Cruz.
Messi hanya tampil sebanyak tiga kali, lawan Serbia, Belanda dan Meksiko. Dalam debutnya Messi hanya mampu mencetak satu gol, gol tersebut ia cetak ke gawang Serbia. Dalam perjalanannya, timnas Argentina tersingkir dibabak perempatfinal. Secara dramatis Argentina kalah dari Jerman dalam drama adu penalti.
Banyak yang menyayangkan keputusan pelatih Jose Pekerman, yang tidak memasukkan Messi dalam laga krusial ini. Seandainya ia berani memainkan Lionel Messi pasti hasilnya bisa berbeda. Saat itu usia Messi masih 19 tahun, sehingga ia masih suka melakukan sprint saat menggiring bola. Hal ini sangat berguna untuk meladeni lini belakang Jerman yang terkenal disiplin.
Piala Dunia 2010
Di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Lionel Messi selalu dipercaya tampil sebagai pemain inti oleh pelatih Argentina, Diego Maradona. Messi tampil penuh dalam 5 pertandingan selama di Piala Dunia 2010, sayangnya Messi tidak mencetak gol sama sekali selama gelaran Piala Dunia 2010. Messi hanya mampu menciptakan satu assist.
Sebenarnya penampilan Argentina selama Piala Dunia 2010 cukup menjanjikan. Pada babak penyisihan Lionel Messi dkk, menyapu bersih semua laga dengan meraih kemenangan. Nigeria, Korea Selatan dan Yunani, tak berdaya melawan Argentina.
Argentina melaju ke 16 besar dengan meraih poin sempurna, yaitu 9 poin. Pada babak 16 besar giliran Meksiko yang dikalahkan Argentina. Lionel Messi dkk, menang dengan skor 3-1. Sayangnya langkah Argentina kembali terhenti dibabak perempatfinal.
Jerman lagi-lagi menjadi momok menakutkan bagi Argentina dalam dua Piala Dunia berturut-turut, setelah pada Piala Dunia 2006 kalah dari Jerman via drama adu penalti. Pada Piala Dunia 2010, nasib Argentina lebih apes, Jerman mencukur Argentina dengan skor telak 4-0.
Piala Dunia 2014
Pada gelaran Piala Dunia 2014, nasib Messi lebih baik. Hampir saja, Messi membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2014. Sayangnya di laga final Piala Dunia 2014, Argentina kembali takluk dari Jerman dengan skor tipis 0-1. Gol dramatis dari Mario Gotze dimenit ke-113 membuyarkan impian Messi.
Argentina datang ke Brasil yang merupakan tuan rumah Piala Dunia 2014 dengan skuad penyerang mumpuni, ada Lionel Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Ezequiel Lavezzi. Semua lawan dibabak penyisihan dikalahkan Lionel Messi dkk. Bosnia-Herzegovina, Iran dan Nigeria menjadi korban keperkasaan Argentina.
Dengan poin sempurna 9 yang didapatkan selama babak penyisihan, Argentina menatap laga 16 besar dengan penuh keyakinan. Swiss yang menjadi lawan dibabak 16 besar dikalahkan Argentina via perpanjangan waktu dengan skor tipis 1-0.
Kemudian Belgia, yang saat itu menjadi salah satu tim kuda hitam, Argentina kalahkan dibabak perempatfinal dengan skor 1-0. Setelah mengalahkan Belgia dibabak perempatfinal, Argentina melaju ke semifinal untuk berhadapan dengan Belanda.
Lionel Messi dkk, harus bersusah payah untuk melaju ke final, Belanda yang juga ngotot ingin melaju ke final, memberi perlawanan sengit kepada tim Tango. Setelah bermain alot selama 120 menit dengan skor kacamata. Akhirnya Argentina menang lewat drama adu penalti, dengan skor 4-2.
Namun sayang, Lionel Messi harus menyerah dari Jerman dilaga final dengan skor 0-1. Hal ini menjadi kesedihan luar biasa bagi Lionel Messi, tinggal selangkah lagi ia meraih gelar yang diimpikannya tetapi tiba-tiba "ambyar".
Piala Dunia 2014 juga menjadi pencapaian terbaik bagi sang maestro Argentina, ia tampil sebanyak 7 laga dan mencetak 4 gol selama babak penyisihan. Pada fase gugur Messi gagal mencetak gol ke gawang lawan.
Piala Dunia 2018
Piala Dunia 2018 Rusia menjadi pencapaian terburuk dalam karier Messi, selama berpartisipasi di Piala Dunia. Setelah di Piala Dunia 2006 dan 2010, langkah Argentina terhenti dibabak perempatfinal. Kemudian di Piala Dunia 2014, Lionel Messi dkk menjadi runner up. Dan di edisi Piala Dunia 2018, Argentina tersingkir dibabak 16 besar.
Penampilan buruk Lionel Messi dkk, selama babak penyisihan menjadi penyebab utamanya. Argentina mengawali laga penyisihan dengan hasil tidak memuaskan. Tim Tango ditahan imbang Islandia dengan skor 1-1.
Kemudian pada laga selanjutnya, secara mengejutkan Argentina dikalahkan Kroasia dengan skor telak 0-3. Hasil ini membuat posisi Argentina terjepit untuk lolos ke babak 16 besar.
Beruntung bagi Argentina, pada matchday terakhir Kroasia tetap tampil serius saat lawan Islandia. Sehingga kemenangan Argentina atas Nigeria dengan skor 2-1, mengantarkan Argentina lolos ke 16 besar dengan status sebagai runner up grup.
Sial bagi Argentina, sebagai runner up grup D, tim Tango harus berjumpa dengan juara grup A, yaitu Prancis. Dalam kondisi tak ideal Argentina harus bertemu lawan kuat seperti Prancis, sehingga ketika unggul 2-1 dibabak pertama tak berarti apa-apa bagi Argentina. pada babak kedua, Prancis bangkit dan menyingkirkan Argentina dengan skor akhir 4-3.
Buntut dari kegagalan ini, Messi memutuskan pensiun dari timnas Argentina. Namun tak lama, setelah pensiun dalam 6 laga, Messi memutuskan kembali ke timnas Argentina. Rujuk Messi dan Argentina berbuah manis, Messi berhasil mengantarkan tim Tango menjadi juara Copa America 2021.
Gelar pertama bagi Messi di level senior bersama Argentina, sangat penting untuk Messi. Gelar juara Copa America sebagai bukti bahwa Messi bisa memberikan gelar mayor bersama Argentina. Bahkan saat ini, Messi punya kesempatan untuk mengawinkan gelar bergengsi, yaitu gelar Copa America 2021 dan gelar Piala Dunia 2022.
Namun, syarat tersebut sangat berat untuk dilalui Messi. Argentina harus mengalahkan Prancis dilaga final Piala Dunia 2022, di Stadion Lusail Iconic, Minggu (18/12/2022) malam WIB. Dengan support maksimal dari seluruh skuad Argentina dan tim pelatih, Messi punya kesempatan untuk mengalahkan Prancis dan meraih gelar pertama trofi Piala Dunia.
Sekarang semua kesempatan ada ditangan Messi, Messi dan Argentina tidak bergantung kepada tim lain. Skuad Argentina hanya perlu fokus, tampil apik dan harus dinaungi keberuntungan, jika 3 hal kunci itu dimiliki Argentina saat melawan Prancis dilaga final, maka kesempatan Messi untuk meraih gelar juara Piala Dunia 2022 terbuka lebar.
Gelar Piala Dunia 2022 akan jadi kado terindah bagi Messi setelah pensiun dari timnas Argentina, tetapi jika gagal meraihnya, Messi akan terus dihantui perasaan penasaran.
Selamat berjuang Messi, untuk mendapatkan kepingan puzzle terakhir, yaitu berupa trofi Piala Dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H