Banyak yang menyayangkan keputusan pelatih Jose Pekerman, yang tidak memasukkan Messi dalam laga krusial ini. Seandainya ia berani memainkan Lionel Messi pasti hasilnya bisa berbeda. Saat itu usia Messi masih 19 tahun, sehingga ia masih suka melakukan sprint saat menggiring bola. Hal ini sangat berguna untuk meladeni lini belakang Jerman yang terkenal disiplin.
Piala Dunia 2010
Di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Lionel Messi selalu dipercaya tampil sebagai pemain inti oleh pelatih Argentina, Diego Maradona. Messi tampil penuh dalam 5 pertandingan selama di Piala Dunia 2010, sayangnya Messi tidak mencetak gol sama sekali selama gelaran Piala Dunia 2010. Messi hanya mampu menciptakan satu assist.
Sebenarnya penampilan Argentina selama Piala Dunia 2010 cukup menjanjikan. Pada babak penyisihan Lionel Messi dkk, menyapu bersih semua laga dengan meraih kemenangan. Nigeria, Korea Selatan dan Yunani, tak berdaya melawan Argentina.
Argentina melaju ke 16 besar dengan meraih poin sempurna, yaitu 9 poin. Pada babak 16 besar giliran Meksiko yang dikalahkan Argentina. Lionel Messi dkk, menang dengan skor 3-1. Sayangnya langkah Argentina kembali terhenti dibabak perempatfinal.
Jerman lagi-lagi menjadi momok menakutkan bagi Argentina dalam dua Piala Dunia berturut-turut, setelah pada Piala Dunia 2006 kalah dari Jerman via drama adu penalti. Pada Piala Dunia 2010, nasib Argentina lebih apes, Jerman mencukur Argentina dengan skor telak 4-0.
Piala Dunia 2014
Pada gelaran Piala Dunia 2014, nasib Messi lebih baik. Hampir saja, Messi membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2014. Sayangnya di laga final Piala Dunia 2014, Argentina kembali takluk dari Jerman dengan skor tipis 0-1. Gol dramatis dari Mario Gotze dimenit ke-113 membuyarkan impian Messi.
Argentina datang ke Brasil yang merupakan tuan rumah Piala Dunia 2014 dengan skuad penyerang mumpuni, ada Lionel Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Ezequiel Lavezzi. Semua lawan dibabak penyisihan dikalahkan Lionel Messi dkk. Bosnia-Herzegovina, Iran dan Nigeria menjadi korban keperkasaan Argentina.
Dengan poin sempurna 9 yang didapatkan selama babak penyisihan, Argentina menatap laga 16 besar dengan penuh keyakinan. Swiss yang menjadi lawan dibabak 16 besar dikalahkan Argentina via perpanjangan waktu dengan skor tipis 1-0.
Kemudian Belgia, yang saat itu menjadi salah satu tim kuda hitam, Argentina kalahkan dibabak perempatfinal dengan skor 1-0. Setelah mengalahkan Belgia dibabak perempatfinal, Argentina melaju ke semifinal untuk berhadapan dengan Belanda.