Mendapat pertanyaan dari wartawan, soal desakan dari netizen bahwa STY diminta out atau mundur, STY membuat pernyataan yang mungkin membuat panas telinga pengurus PSSI. STY meminta, agar Timnas Indonesia mempunyai Training Centre sendiri.
Dan tak lama kemudian, tulisan #trainingcentre menjadi trending topic di media sosial, baik twitter maupun Instagram.
Tak lama kemudian, terjadi miss komunikasi antara PSSI dengan STY, terkait gagalnya booking lapangan latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya. Tidak bisa latihan setiap saat, membuat desakan netizen ke PSSI semakin kencang soal permintaan STY soal pembangunan training centre.
Sosok STY yang mempunyai kharisma kuat, membuat ia disukai oleh pecinta sepakbola nasional.
Kemudian hasil buruk yang diperoleh Timnas Indonesia di laga uji coba lawan Bangladesh, hanya menghasilkan skor kacamata, ditambah lagi performa Timnas Indonesia tidak terlalu menyakinkan.
Hal ini membuat sebagian pecinta sepakbola tanah air kembali menuliskan tagar #styout. Fans pendukung #styout, pesimis Timnas Indonesia tidak bisa lolos ke Piala Asia 2023, performa buruk lawan Bangladesh dijadikan acuannya.
Tiba-tiba di pihak lain, tak ada hujan dan tak ada petir, PSSI membuat pernyataan yang mengejutkan. Bahwa pasca Kualifikasi Piala Asia 2023, PSSI akan menggelar rapat dengan STY untuk membahas soal rekomendasi PSSI, yang meminta STY hanya fokus melatih Timnas U-20 saja.
PSSI menilai, jika STY kewalahan menangani Timnas U-19, Timnas U-23 dan Timnas senior. Hasil yang capai oleh STY, dinilai PSSI tidak maksimal. Tujuan PSSI hanya memberi mandat kepada STY untuk melatih Timnas U-20 karena Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Dengan fokus melatih Timnas U-20 dan pengalaman STY tampil di Piala Dunia U-20 2017 serta Piala Dunia 2018 akan membantunya mengangkat prestasi Timnas U-20 untuk mencapai target masuk semifinal.
Tidak ada pernyataan apapun yang keluar dari STY, karena ia tengah fokus membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023. Dengan hasil positif, yang ditorehkan STY di laga pertama dengan mengalahkan Kuwait dengan skor 2-1. Mungkinkah rekomendasi ini dirubah oleh PSSI, bahwa STY tetap melatih Timnas Senior dan Timnas U-20. Itu artinya PSSI menelan ludahnya sendiri (karena ada kemungkinan Timnas U-23 akan dilatih Indra Sjafri).
Jika sampai PSSI membuat keputusan aneh, dengan menunjuk STY hanya fokus ke Timnas U-20, itu menjadi sebuah kerugian besar bagi Timnas Indonesia. Kualitas yang dimiliki STY, sayang banget jika hanya diberdayakan untuk melatih Timnas U-20.
Sebaiknya PSSI lebih fokus untuk membangun training centre, membina pemain muda sebagai pondasi masa depan dan fokus ke pengelolaan kompetisi Liga 1 agar semakin baik. Biar urusan Timnas Indonesia dipikirkan STY, PSSI siapkan saja semua fasilitas yang diminta STY.