Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa Salah Pemain Timnas Indonesia? Sehingga Eks Asisten STY, "Buka Aib" di Media Vietnam

5 Juni 2022   08:35 Diperbarui: 8 Juni 2022   18:24 6233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gong-Oh Kyun, mantan asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. (DOK. PSSI/via KOMPAS.COM)

Apa salah pemain Timnas Indonesia? sehingga mantan asisten Coach Shin Tae-yong (STY), Gong Oh-Kyun, membuka aib sisi buruk pemain Timnas Indonesia. Hal ini ia ungkapkan dalam sesi wawancara dengan media Vietnam, Zing News, setelah ia resmi ditunjuk sebagai Pelatih tim Vietnam U-23 menggantikan Park Hang-seo.

Setelah mempersembahkan medali emas di Sea Games 2021, Park Hang-seo memilih lebih fokus untuk menangani Timnas senior Vietnam.

Sebelumnya Gong Oh-Kyun merupakan tangan kanan dari Coach STY, sejak di Korea Selatan. Coach STY, mempunyai peran penting dalam karier kepelatihannya. Pada tahun 2017, Coach STY menunjuk Oh-Kyun sebagai asisten pelatihnya di ajang Piala Dunia U-20 2017, saat itu Korea Selatan bertindak sebagai tuan rumah. Sayangnya langkah tim Korea Selatan U-20 terhenti di babak 16 besar, setelah kalah dari Portugal U-20 dengan skor 1-3.

Kemudian di Piala Dunia U-20 2019 di Polandia, Oh-Kyun menjadi asisten pelatih, Chung Jung-yong, tim Korea Selatan U-20 berhasil membuat kejutan dengan melaju hingga babak final, namun sayang di laga puncak tim Negeri Gingseng dikalahkan Ukraina U-20 dengan skor 1-3.

Pengalaman Oh-Kyun di level junior, membuatnya ikut dibawa serta oleh Coach STY ketika melatih Timnas Indonesia. Oh-Kyun digadang-gadang sebagai calon pelatih Timnas Indonesia U-19, pengalamannya menjadi asisten pelatih di level junior selama di Korea Selatan akan membantu perkembangan pemain junior di Indonesia.

Sayangnya, Timnas Indonesia tak berjodoh dengan Oh-Kyun, kurang lebih selama setahun ia membantu tugas Coach STY di Indonesia, ia memilih mengundurkan diri dengan alasan ada masalah pribadi. Hal ini tentu sebuah kerugian bagi Coach STY dan Timnas Indonesia, karena ilmu dari Oh-Kyun belum diserap sepenuhnya oleh pemain Timnas Indonesia baik di level senior maupun junior.

Singkat cerita, secara mengejutkan ia ditunjuk sebagai Pelatih Vietnam U-23 untuk menggantikan Park Hang-seo. Sebelum menerima pinangan menjadi pelatih Vietnam U-23, Oh-Kyun merupakan Asisten Pelatih, Chung Jung-yong.

Oh-Kyun dan Jung-yong kembali bereuni setelah sebelumnya mereka berkolaborasi di tim Korea Selatan U-20 di ajang Piala Dunia U-20 2019 Polandia. Oh-Kyun menjadi asisten pelatih di Klub Seoul E-Land yang bermain di klub K League 2.

Saat ini ia mendapatkan tugas berat dari Federasi Sepakbola Vietnam (VFF), untuk memimpin Tim Vietnam U-23 di ajang Piala Asia U-23 2022 di Uzbekistan. Nah, masalahnya saat menjalani sesi wawancara dengan media Vietnam, Oh-Kyun membuka aib tentang pemain Timnas Indonesia.

Hal ini tentu saja bikin "gemes" dengan ucapan dari Oh-Kyun, yang membocorkannya ke media Vietnam, tetapi dibalik itu semua kita sebagai orang awam dan pecinta sepakbola tanah air jadi paham, mungkin salah satu penyebab prestasi Timnas Indonesia tidak maju-maju bisa jadi penyebabnya seperti apa yang diucapkan oleh Oh-Kyun.

Gong Oh-Kyun membeberkannya lumayan detail ke Media Vietnam, meski ia hanya sebentar saja melatih Timnas Indonesia tetapi ia sudah menangkap pesan kurang baik yang diperlihatkan oleh Pemain Timnas Indonesia.

Kesan pertama yang ia dapatkan bahwa pemain Timnas Indonesia agak menjauh dan seperti susah didekati, serta kurang ramah. Selain itu, pada sesi latihan ia menangkap jika pemain Timnas Indonesia sulit memahami apa yang ia sampaikan, namun awalnya ia berpikir mungkin karena faktor perbedaan budaya.

Setelah beberapa kali, ia menemani Coach STY dalam sesi latihan baik Timnas junior maupun Timnas Senior. Oh-Kyun menangkap bahwa masalahnya bukan dilatar belakang budaya, tetapi pemain Indonesia tidak memiliki tekad semangat yang baik, sehingga sangat sulit untuk diajak bekerja.

Oh-Kyun berpikir, mungkin pemain Indonesia tidak terbiasa dengan metode latihan yang ia berikan, sehingga Oh-Kyun merasa tidak mendapatkan kepuasan dalam sesi latihan, kedekatan hubungan antara guru dan murid juga sulit terjadi.

Berbeda dengan yang ia rasakan ketika mulai menangani Timnas Vietnam U-23, awalnya hal yang sama ia temui juga di Vietnam seperti halnya di Indonesia, namun kemudian pemain Vietnam mempunyai sikap yang berbeda, sehingga ia amat menyukai dengan perlakuan dan sikap dari para pemain Vietnam.

Pemain Vietnam juga mempunyai tekad dan semangat yang kuat, serta pekerja keras, selain itu para pemain Vietnam juga mempunyai sikap seperti para pemain Korea, yaitu Progresif. Sehingga hal inilah yang membuat Oh-Kyun lebih bersemangat ketika memimpin sesi latihan tim Vietnam.

Dari apa yang diungkap oleh Oh-Kyun sepertinya ada benarnya juga. Sebagai pecinta sepakbola kita hanya bisa melihat pertandingan resmi Timnas Indonesia dan tidak setiap saat bisa melihat sesi latihan.

Jika kita perbandingkan, memang perbedaan sikap itu sangat mencolok. Dimana para pemain Vietnam selalu bekerja keras dan siap berkorban disetiap pertandingnnya. Hal itu berbeda dengan yang ditunjukkan oleh peman Timnas Indonesia, dimana pemain Skuad Garuda tidak punya semangat juang tinggi di atas lapangan.

Hasil di sesi latihan, ternyata tergambar dan hasilnya sama persis ketika bertanding di laga sesungguhnya. Hal ini tentu menjadi PR yang harus diperbaiki, tidak hanya oleh Coach STY tetapi juga para pemain Timnas itu sendiri.

Mungkin penyebab inilah, yang membuat Coach STY sengaja menggantikan Pemain Timnas Indonesia di level senior dengan muka-muka baru yang lebih muda. Sehingga dengan skuad pemain muda ini, Coach STY bisa merubah karakter pemain Indonesia untuk lebih berkembang dan siap berkorban demi merah putih ketika bertanding di lapangan.

Dalam sebuah sesi wawancara baru-baru ini, Coach STY juga mengungkapkan bahwa dengan segala resiko yang ia terima, ia akan terus memberi kesempatan kepada pemain muda untuk menjadi tulang punggung di Timnas Senior. Meski hasilnya tidak bisa dipetik sekarang, tapi suatu saat pasti hasilnya akan berbuah prestasi bagi Timnas Indonesia di masa depan.

Mungkin perbedaan metode latihan di klub yang lebih ringan daripada di Timnas, membuat para pemain merasa di zona nyaman dan terbiasa dengan metode latihan di klub. Sehingga terkaget-kaget ketika terlibat dalam sesi latihan yang menitikberatkan pada latihan fisik hingga nge"Gym".

Pola latihan keras dan disiplin ala "Timnas Korea Selatan" yang coba dikembangkan oleh Coach STY, memang jadi sebuah momok bagi pemain yang sudah terbiasa dengan pola latihan standart.

Pesan bagi pemain yang masuk ke Timnas Indonesia level apapun, tolong apapun yang diungkapkan oleh Gong Oh-Kyun di media Vietnam, jadikan itu semua sebagai pelajaran dan ambilah hikmahnya. Bekerja keraslah dan berikan segalanya, baik di sesi latihan maupun di pertandingan resmi demi sang merah putih, berikan prestasi terbaik untuk Timnas Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun