Melihat kelemahan Timnas Indonesia terutama di sektor kiri, Coach STY mengubah taktiknya dengan memperkuat sektor kiri, baik dalam menyerang maupun saat bertahan. Coach STY menarik keluar Ramai Rumakiek dan Edo Febriansyah. Serta memasukkan Ronaldo Kwateh dan Pratama Arhan.
Dua pemain ini, mempunyai peran penting untuk membangkitkan permainan Timnas Garuda. Pratama Arhan dan Ronaldo Kwateh juga berhasil meredam agresivitas Paulo Gali dan Mouzinho, untuk tidak semena-mena mengacak-acak lini pertahanan Skuad Garuda seperti di babak pertama.
Ronaldo Kwateh berperan atas gol pertama yang dicetak Ricky Kambuaya dimenit ke-65. Ronaldo Kwateh dengan apik mengontrol bola hasil umpan Evan Dimas dan kemudian bola ia sodorkan kepada Ricky Kambuaya, gelandang milik klub Persebaya Surabaya ini melakukan sedikit gerakan untuk mencari ruang tembak, kemudian ia melepaskan tembakan kerasnya yang menjebol gawang Timor Leste. Setelah terciptanya gol dari Ricky Kambuaya skor sementara berubah menjadi 1-1.
Sementara Pratama Arhan menjadi magnet tersendiri dalam laga ini. Tampil apik di Piala AFF 2020, kepopuleran pemain asal PSIS Semarang ini semakin menjadi-jadi. Pratama Arhan menjadi pemain Timnas Indonesia yang paling terkenal saat ini.
Tampil dari bangku cadangan karena sempat mendapatkan cedera di bagian ototnya, tidak menghilangkan kebintangan dari seorang Arhan. Meski hanya tampil selama 45 menit, sudah cukup bagi Pratama Arhan untuk mengubah jalannya pertandingan, dari kalah 0-1 menjadi menang 4-1.
Arhan berperan atas "hattrick" yang ia ciptakan. Hattrick disini bukan berarti Arhan menciptakan tiga gol, tetapi hattrick yang 'Bung Arson' maksud, karena Arhan punya peran besar atas terciptanya tiga milik Timnas Garuda.
Gol pertama, Pratama Arhan diciptakan lewat titik putih dimenit ke-73, gol ini untuk sementara membawa tim asuhan Coach STY unggul 2-1.
Gol kedua, ia ciptakan melalui salah satu keahliannya, yaitu lemparan ke dalam serasa seperti peluang tendangan pojok. Lemparan Ajaib milik Pratama Arhan, berhasil menjebol gawang Timor Leste, karena kiper mereka gagal mengantisipasinya dengan baik. Khusus gol kedua, jika Argentina punya Diego Maradona yang punya julukan "gol tangan tuhan", maka di Timnas Indonesia ada Pratama Arhan sebagai pencetak gol tangan tuhan.
Gol dimenit ke-77 ini, tercatat atas nama Georgino Mendonca, gol ini dianggap sebagai gol bunuh diri. Gol ini membawa Timnas Indonesia unggul 3-1 atas Timor Leste.
Gol ketiga, tercipta pada menit ke-80, umpan silang yang dilepaskan Pratama Arhan berbuah gol bunuh diri yang diciptakan oleh pemain Timor Leste, yaitu Filomeno Junior. Gol ini mempertegas kemenangan telak Timnas Indonesia atas Timor Leste menjadi 4-1.
Kontribusi hattrick dari Pratama Arhan, paling tidak mengurangi tensi amarah Coach STY. Yang terlihat kecewa dan marah-marah sepanjang 65 menit awal. Gestur dan mimik wajah tidak senang tergambar jelas diwajah Coach STY.