Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Mental Siap Dicurangi" Diperlukan Saat Lawan Singapura

25 Desember 2021   04:45 Diperbarui: 25 Desember 2021   15:00 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timnas Indonesia saat melawan Singapura di semifinal leg 1. (ANTARA FOTO/Humas PSSI) 

Kemudian saat menjalani laga final Piala Tiger 2004, yang mulai memberlakukan sistem home-away. Timnas Indonesia percaya diri menatap laga final, karena bermaterikan skuad mumpuni, seperti Charis Yulianto, Syamsul Bachri, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Ilham Jayakesuma, Kurniawan Dwi Yulianto dan tentu saja pemain penuh talenta Boaz Solossa, serta dilatih oleh Peter With. Indonesia optimis dapat meraih titel juara dan mengalahkan Singapura.

Laga final Piala Tiger 2004 awalnya berjalan baik, tiba-tiba awan mendung menyelimuti permainan Timnas Indonesia ketika Boaz Solossa ditekel keras oleh Baihakki Khaizan. Cedera Boaz membuat Timnas Indonesia merana, kalah di leg 1 saat bertindak sebagai tuan rumah dengan skor 1-3. Tiga gol Singapura disumbangkan oleh Daniel Bennett, Khairul Amri dan Agu Casmir. Indonesia hanya mampu memperkecil kedudukan melalui gol yang dicetak Mahyadi Panggabean.

Final leg 2 Piala Tiger 2004, hanya sebuah laga formalitas bagi Timnas Indonesia, tanpa kehadiran Boaz, serangan Indonesia tak bertaji. Saat mereka bertindak sebagai tuan rumah, Singapura kembali mengalahkan Indonesia dengan skor 2-1. Dua gol Singapura dicetak oleh Indra Sahdan Daud dan Agu Casmir. Sedangkan satu-satunya gol Timnas Indonesia dicetak melalui Elie Aiboy. Singapura keluar sebagai juara Piala Tiger 2004.

3 faktor di atas harus diwaspadai oleh tim asuhan Coach STY, jika Timnas Indonesia tak ingin mengulangi rasa sakit, akibat dikalahkan Singapura di fase gugur, babak semifinal dan final.

Coach STY dan tim pelatih pasti sudah menyiapkan strategi untuk mengalahkan Singapura di semifinal leg 2. Taktik dan strategi yang tak jalan di semifinal leg 1, harus segera dibenahi oleh Coach STY. Terutama mengatasi mandulnya lini depan Indonesia dan meredam kecepatan pemain Singapura, terlihat Elkan Baggott beberapa kali kalah adu sprint dengan pemain Singapura.

Egy Maulana Vikri dan Ramai Rumakiek bisa menjadi senjata andalan Timnas Indonesia di semifinal leg 2, kedua pemain kebetulan absen di laga leg 1. Egy baru datang dari klubnya FK Senica, Slovakia, sementara Ramai Rumakiek terkena akumulasi kartu kuning.

Egy bisa dimainkan sebagai false nine untuk menutupi kemandulan lini depan Indonesia, sementara kecepatan Ramai Rumakiek di lini tengah bisa diandalkan untuk melakukan skema serangan balik.

Dengan persiapan yang lebih matang dan skuad muda Timnas Indonesia telah merasakan atmosfer laga semifinal leg 1, pecinta sepakbola tanah air pantas merasa optimis, jika tim asuhan Coach STY dapat melaju ke final Piala AFF 2020. Bermodalkan mental baja, semangat pantang menyerah dan terus menyerang seperti laga lawan Malaysia, Indonesia pasti akan kalahkan Singapura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun