Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Mental Siap Dicurangi" Diperlukan Saat Lawan Singapura

25 Desember 2021   04:45 Diperbarui: 25 Desember 2021   15:00 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timnas Indonesia saat melawan Singapura di semifinal leg 1. (ANTARA FOTO/Humas PSSI) 

Laga keras dan cepat antara Vietnam dan Thailand, juga tak luput dari keputusan kontroversi wasit. Saoud Al Athbah, wasit asal Qatar membuat keputusan yang paling kontroversial karena mempengaruhi hasil akhir pertandingan. Chatchai Budprom, kiper asal Thailand harusnya pantas diganjar kartu merah, karena membuat pelanggaran terhadap Nguyen Van Toan yang berpeluang mencetak gol. Saoud Al Athbah  hanya memberikan kartu kuning kepada kiper Thailand.

Mungkin hasil laga akan berbeda jika kiper Thailand mendapatkan kartu merah, mungkin Vietnam bisa mengejar ketertinggalan karena saat itu sudah tertinggal 2-0.

Skuad garuda harus menyiapkan sikap mental siap dicurangi, agar pemain Timnas Indonesia bisa tampil lepas dan cuek, apabila dicurangi oleh wasit. Sehingga pemain telah siap di lapangan apapun yang terjadi.

2. Faktor Tuan Rumah

Akibat pandemi Covid-19, AFF merubah beberapa aturan kejuaraan Piala AFF 2020. Salah satunya, kejuaraan digelar single turnamen dan menunjuk Singapura sebagai tuan rumah kejuaraan. Singapura sangat diuntungkan karena dua laga semifinal semuanya dimainkan di Stadion Nasional, Singapura.

Kehadiran suporter di Stadion membuat semangat juang para pemain Singapura meningkat. Ini sudah dibuktikan di semifinal leg 1, dimana suporter fanatik Singapura terus memberikan dukungan saat berhadapan dengan Indonesia.

Sehingga kita tidak boleh iri, dengan Singapura yang mendapatkan keuntungan bermain di kandang sendiri. Jika boleh berandai-andai, dimana kondisi normal tidak ada pandemi Covid-19, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) bisa jadi sold out. Suporter Timnas Indonesia sudah pasti memerahkan GBK.

3. Singapura Selalu Jadi Batu Sandungan di Fase Gugur

Singapura dua kali menjadi mimpi buruk bagi Timnas Indonesia di fase gugur Piala Tiger 1998 dan Piala Tiger 2004, dulu sebelum bernama Piala AFF lebih dikenal dengan sebutan Piala Tiger.

Di Piala Tiger 1998, Indonesia dan Singapura bertemu di babak semifinal. Singapura merupakan lawan yang sengaja dipilih Indonesia, demi melaju ke final. Bahkan saat itu, Indonesia rela dibuat malu karena adanya tragedi sepakbola gajah, sengaja mengalah lawan Thailand dengan menghalalkan bunuh diri ke gawang sendiri.

Timnas Indonesia kalah dari Singapura di semifinal Piala Tiger 1998 dengan skor 2-1. Dua gol Singapura dicetak Rafli Ali dan Nazri Nasir. Sementara gol Timnas Indonesia dicetak Miro Baldo Bento. Singapura akhirnya keluar sebagai juara Piala Tiger 1998, setelah di final mampu mengalahkan tuan rumah, Vietnam dengan skor tipis 1-0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun