Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia Puasa Gelar Selama 30 Tahun karena Karma Sepak Bola Gajah

11 Desember 2021   05:30 Diperbarui: 11 Desember 2021   19:55 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia kalah dari Singapura dengan skor 1-2 dan Thailand kalah dari tuan rumah Vietnam dengan skor 0-3.

Singapura akhirnya keluar sebagai juara Piala Tiger 1998, setelah berhasil mengalahkan tuan rumah Vietnam dengan skor 1-0. Sementara, Timnas Indonesia hanya puas sebagai peraih tempat ketiga, setelah berhasil kalahkan Thailand dalam babak adu penalti.

Hingga saat ini dalang dan pembuat skenario terjadinya sepakbola gajah di Piala Tiger 1998 tidak pernah terungkap. Mursyid Effendi harus menanggung akibat ini semua, dengan mendapatkan hukuman larangan tidak boleh tampil seumur hidup di semua level Oleh AFC. Kemudian berjalannya waktu, ia mendapat keringanan, hanya tidak boleh bermain di ajang internasional.

Apakah karena hingga saat ini, semuanya tidak terungkap dan tidak ada yang mengakui atas kesalahan tragedi ini, menyebabkan Timnas Indonesia mendapatkan karma terberatnya. Semesta tidak mengizinkan Timnas Indonesia mengangkat trofi di level senior maupun meraih medali emas di ajang SEA Games.

Semoga hal ini, hanyalah sebuah dongeng yang karmanya dapat dilunturkan oleh coach STY dan skuad pemain Timnas Indonesia saat ini, yang sedang berjuang di Piala AFF 2020. Doa terbaik untuk skuad garuda, semoga berhasil keluar sebagai juara Piala AFF 2020.

Bravo Garuda, Salam Juara Piala AFF 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun