Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perlunya Dibentuk Tim Satgas di Pusat dan Daerah untuk Mewujudkan Net Zero Emissions

24 Oktober 2021   11:21 Diperbarui: 24 Oktober 2021   11:25 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: World Energy Council) 

Akhir-akhir ini, sering kali kita mendengar kampanye menuju Net-Zero Emissions, baik melalui media sosial, media elektronik, media massa, content youtube, dll.

Bagi orang awam yang tidak pernah bersinggungan langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup maupun energi, maka Net-Zero Emissions merupakan hal baru yang belum mereka pahami dan ketahui sepenuhnya.  

Apa sih sebenarnya yang diharapakan dari maraknya kampanye Net-Zero Emissions ini?

Net-Zero Emissions atau yang mempunyai arti nol bersih emisi, bukan berarti emisi di dunia nantinya tidak ada, hanya sebisa mungkin emisi tersebut tidak ada yang sampai ke atmosfer, sehingga emisi yang sampai ke atmosfer nol jumlahnya. Karena pada hakikatnya, manusia dan dunia tak bisa berhenti memproduksi emisi.

Sebagai contoh, manusia perlu bernafas dan dari nafas kita menghasilkan emisi berupa karbondioksida (CO2). Jadi, nol bersih emisi disini, yaitu berupa karbon negatif, yang artinya emisi yang diproduksi oleh manusia dapat terserap sepenuhnya dan tidak ada yang menguap sampai ke atmosfer.

Penyerapan emisi yang dihasilkan oleh manusia, dapat diserap oleh pohon, tanah dan laut. Jika semua emisi sudah terserap dengan baik, maka tidak akan ada lagi pemanasan global, bumi semakin sehat tidak ada bencana banjir dan udara yang dihirup oleh manusia kualitasnya menjadi sehat.

Lalu bagaimana cara pemerintah Indonesia mewujudkan Net-Zero Emissions?

Pandemi covid-19, telah mengajarkan masyarakat untuk bersinergi dan bersama-sama melawan covid-19. Sementara langkah pemerintah untuk menanggulangi wabah pandemi covid-19 dengan membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mulai dari pusat hingga ke pemerintah daerah.

Adanya tim Satgas Covid-19 memudahkan pemerintah pusat melakukan koordinasi, memberikan bantuan dan penyampaian informasi yang dapat diakses dan ditindaklanjuti oleh daerah. Sehingga dengan bersinergi, penanganan kasus Covid-19 dapat ditangani dengan baik.

Selain itu, tanpa kita sadari, bahwa pandemi covid-19 membuat iklim dan udara menjadi sehat dan bersih. Karena selama 1,5 tahun masyarakat mengurangi aktivitasnya, mulai dari berpergian dengan kendaraan bermotor, aktivitas perusahaan menurun, aktivitas ekonomi dan sektor lainnya juga berkurang, serta masyarakat lebih peduli dengan pola hidup sehat. Sehingga cuaca musim kemarau tidak berkepanjangan dan ketika musim hujan intensitas hujannya tidak telalu lebat.

Itulah salah satu dampak, jika kita mengurangi aktivitas yang berkaitan dengan emisi. Tenyata, perubahan udara dan iklim juga kita rasakan, sayangnya hal tersebut terjadi saat adanya pandemi yang dampak negatifnya menggerus perekonomian bangsa. Seandainya berkurangnya emisi tersebut dilakukan dalam kondisi normal, maka akan menjadi prestasi yang sangat luar biasa.

Sehingga jika kita mau mewujudkan Net-Zero Emissions perlu dukungan dan partisipasi semua pihak, karena hal ini tidak dapat dilakukan hanya dalam semalam saja. Dibutuhkan konsistensi dan kesinambungan dalam berperilaku disiplin menjaga kepedulian lingkungan dan pemanfaatan energi dengan baik.

Belajar dari penanganan kasus Covid-19, pemerintah Indonesia perlu mencontoh dalam mewujudkan Net-Zero Emissions (NZE) yang ditargetkan selambat-lambatnya pada tahun 2060.

Masyarakat yang telah sadar diri dan melakukan tindakan nyata untuk menuju NZE, misal dengan berperilaku lebih hemat energi dan bergaya hidup lebih peduli dengan lingkungan, tidak dapat berjalan sendiri untuk mewujudkan NZE. Begitu juga dengan pemerintah, tanpa adanya sebuah tim yang dibentuk, pemerintah akan mengalami kesulitan dalam mencanangkan program karena tanpa adanya dukungan dari masyarakat atau pihak swasta.

Bukannya masyarakat tidak medukung dengan adanya kampanye NZE, tetapi masyarakat tidak paham dan tidak tahu karena kurangnya sosialisasi di tingkat masyarakat.

Pemerintah perlu membuat tim Satgas Net-Zero Emissions, baik di pusat maupun daerah untuk mewujudkan NZE. Semua pihak yang berkepentingan dirangkul untuk menjadi anggota tim Satgas NZE.

Hasil konvensi Perubahan Iklim PBB (United Nations Convention on Climate Change-UNFCCC), pada Konvensi di Paris, yang menghasilkan keputusan Paris Agreement yang mewajibkan semua negara menyampaikan target penurunan emisi. Sehingga, pemerintah Indonesia juga harus turut serta dalam memenuhi target tersebut.

Untuk mencapai target penurunan emisi, perlu dibentuk tim Satgas NZE dengan menempatkan Kementerian Bappenas dan KLHK sebagai garda terdepan, sesuai dengan arahan di pasal-pasal UNFCCC. Selain itu ada 5 Kementerian lain yang bersinggungan langsung yaitu ESDM, Perhubungan, Industri, Pertanian dan Keuangan.

Bappenas dan KLHK berperan sebagai tim yang membuat perencanaan ke depan, sedangkan ESDM dalam beberapa tahun ke depan sektor energinya sebagai penyumbang emisi gerakan rumah kaca nasional, Transportasi sebagai konsumen terbesar energi nasional, kemudian Industri dan pertanian memanfaatkan tekhnologi yang banyak menyerap energi, serta keuangan sebagai sumber pembiayaan menuju terwujudnya NZE.

Selain tujuh Kementerian ini, yang tergabung dalam Satgas di pusat dengan perwakilan dari Bappenas sebagai ketua Satgas dan wakil ketua dari KLHK, perlu ditambahakan anggota lain ke dalam kepengurusan Satgas NZE di pusat, semisal Ketua APINDO Pusat, Ketua WALHI, Ketua KADIN, Ketua PHRI, Content creator dan pihak terkait lainnya yang berhubungan langsung dengan lingkungan hidup dan pemanfaatan energi.

Sementara pemerintah daerah, di tingkat Provinsi dan Daerah. Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Lurah/Kepala Desa sebagai ketua tim Satgas NZE di daerah. Sama halnya di jajaran kepengurusan pusat, Satgas NZE di daerah dapat merangkul pihak-pihak terkait untuk mewujudkan NZE. Semua pihak dirangkul untuk masuk dalam anggota Satgas NZE.

Dengan terbentuknya Satgas NZE diharapkan semua tugas dan progam-progam dapat terlaksana dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih kepentingan.  

Misal, dengan adanya Satgas NZE di pusat dan daerah, semua informasi terkait sosialisasi, program, kegiatan yang terkait dengan NZE dapat tersampaikan dengan baik hingga ke seluruh masyarakat.  

Masyarakat mengetahui NZE, bisa melalui sosialisasi dari ketua RT/RW (baik lewat Grup Whatsapp maupun pertemuan terbatas warga atau pertemuan terbatas ibu-ibu PKK), setelah mendapatkan materi tentang NZE dari keluarahn/Desa.

Setelah Masyarakat mulai paham tentang arti penting mewujudkan NZE, maka diharapkan masyarakat lebih peduli dalam menerapkan perilaku disiplin dalam menjaga lingkungan dan pemanfaatan energi, agar emisi tidak sampai menguap hingga ke atmosfer. Beberapa contoh perilaku masyarakat yang mendukung terwujudnya NZE:

1. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman/pepohonan hijau

2. Mengurangi penggunaan energi listrik, dengan lebih berhemat mematikan lampu dan televisi ketika tidak dimanfaatkan

3. Mengurangi penggunaan sampah plastik

4. Mengurangi aktivitas penggunaan kendaraan bermotor

5. Menggunakan perkakas dapur dari anyaman bambu

6. Memisahkan sampah organik  dan anorganik

7. Memanfaatkan tenaga listrik dengan metode panel surya atau solar cell

Selain itu, agar sosialisasi mengena dan tepat sasaran dibutuhkan role-model yang membuat masyarakat tergerak untuk mewujudkan perilaku yang mendukung NZE. Perlu adanya edukasi atau testimoni dari role-model tersebut, yang telah berhasil menjalankan gaya hidup menuju NZE. Sosialisasi ini bisa ditayangkan melalui media elektronik maupun pemanfaatn content youtube.

Kampanye dan edukasi perlu dilakukan secara masif ke masyarakat atau pelaku usaha, agar tujuan dari NZE diketahui oleh banyak pihak.

Sedangkan di dunia usaha, sosialisasi dapat diberikan oleh perwakilan APINDO, KADIN dan PHRI di daerah. Para pelaku usaha baik itu perusahaan, restoran, hotel dan sebagainya yang selama ini memanfaatkan energi sebagai bahan utama dalam menjalankan roda ekonomi mereka. Perlu perubahan yang signifikan dalam mendukung terwujudnya NZE.

Hal ini dapat dilakukan oleh pelaku usaha dengan melakukan pemanfaatan teknologi, penggunaan energi baru (renewable energy) dan melakukan penyeimbangan karbon, misal dengan reboisasi, pengurangan metana, penangkapan karbon, dll.

Tim Satgas pusat dan daerah harus selalu melakukan evaluasi dan perbaikan, jika dalam menjalankan tugasnya masih ada yang kurang dan tidak tepat sasaran. Dengan bersinerginya tim Satgas Pusat dan daerah, maka impian atau target terwujudnya NZE di tahun 2060 bukanlah angan-angan, syaratnya semua pihak harus bersatu dan bersinergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun