Setelah mengetahui alasan logis, yang disampaikan oleh pelatih ganda putra, yaitu Herry IP, bahwa Marcus F. Gideon kehabisan stamina, tenaganya terkuras saat bertanding di babak semifinal menghadapi ganda putra Denmark dan waktu recovery selama 24 jam dirasa masih kurang, untuk mengembalikan stamina dari Marcus.
Laga final Piala Thomas 2020 antara Indonesia vs China dibuka partai tunggal putra, yang mempertemukan Anthony Ginting (Ranking 5 dunia) berhadapang dengan Lu Guang Zu (Ranking 27 dunia).
Indonesia diuntungkan dengan tidak tampilnya tunggal putra andalan China, Shi Yu Qi karena mengalami cedera di babak semifinal, saat menghadapi Kento Momota.
Absennya Shi Yu Qi, menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia karena Anthony Ginting mempunyai kans besar untuk menyumbangkan poin pertama bagi Indonesia, setelah di laga semifinal ia gagal menyumbangkan poin bagi Indonesia setelah kalah dari Viktor Axelsen.
Menghadapi lawan yang secara kualitas masih di bawah Anthony Ginting, namun ternyata Lu Guang Zu mampu merepotkan tunggal putra andalan Indonesia ini. Lewat smash-smash kerasnya Anthony Ginting dibuat kerepotan, dan set pertama mampu dimenangi oleh tunggal putra China tersebut.
Set kedua dan ketiga, Anthony Ginting mampu bangkit dan mulai mengeluarkan kemampuan terbaiknya dengan smash-smash kerasnya yang gantian menyulitkan Lu Guang Zu. Akhirnya Anthony Ginting memenangi laga dengan susah payah melalui rubber set, 18-21, 21-14 dan 21-16 dalam tempo 77 menit.
Kemenangan Anthony Ginting ini, membuka skor sementara untuk keunggulan Indonesia dengan skor 1-0.
Selanjutnya, tampil dipartai kedua mempertemukan ganda putra Indonesia, Fajar/Rian berhadapan dengan  He Ji Ting/Zhou Hao Dong. Secara kualitas dan pengalaman Fajar/Rian lebih diunggulkan dibandingan ganda putra China.
Kepercayaan yang diberikan tim pelatih ganda putra Indonesia, kepada Fajar/Rian untuk tampil sebagai ganda putra pertama tak disia-siakan oleh pasangan ganda putra peringkat tujuh dunia ini.