Bertarung ketat selama 3 set, membuat Antonsen kehabisan bensin. Laga akhirnya dimenangi secara rubber set oleh Jojo, dengan skor 25-23, 15-21 dan 21-16 dalam tempo 100 menit.
Laga yang sangat ketat dan berjalan dalam waktu yang lama, akhirnya dimenangkan oleh Jojo. Hasil ini untuk sementara mengantarkan tim Indonesia unggul 2-1 atas Denmark.
Jojo pun berhasil membayar lunas dendamnya pada tim Denmark, karena saat itu kalah pada final Piala Thomas 2016.
Dimana saat itu, tim Indonesia kalah 2-3 dan Jojo hanya duduk di bangku cadangan sebagai penonton, menayaksikan kekalahan rekan-rekannya.
Kekalahan Antonsen ini, membuat publik tuan rumah kecewa, harapan mereka untuk lolos ke babak final Piala Thomas 2020 mulai sirna. Karena pertandingan selanjutnya dipartai keempat memainkan sektor ganda putra, partai keempat merupakan sektor terlemah Denmark di partai semifinal ini.
Fajar/Rian yang kembali diberikan kepercayaan penuh dari tim pelatih, untuk tampil dipartai ini, tidak menyia-yiakan kesempatan itu.
Dengan bermain penuh semangat dan agresif, membuat pasangan dadakan ganda putra Denmark, Mathias Christiansen/ Frederik Sogaard tak berkutik.
Hanya butuh waktu 38 menit, bagi Fajar/Rian untuk menyudahi perlawanan ganda putra Denmark tersebut, dengan skor 21-14 dan 21-14.
Kemenangan Fajar/Rian ini, memastikan tim Indonesia lolos ke Final Piala Thomas 2020, dengan kemenangan 3-1 atas Denmark dan selanjutnya akan melawan tim kuat China. Sebaliknya bagi tuan rumah, hasil ini sangat mengecewakan karena harus tersingkir dibabak semifinal.
Marcus/Kevin, Jojo dan Fajar/Rian tampil sebagai pahlawan kemenangan bagi Indonesia. Sementara bintang lapangan paling layak disematkan kepada Jojo, karena sebelumnya ia diprediksi akan takluk dari tangan Antonsen. Namun, berkat semangat dan kegigihannya Jojo mampu membalikkan semua prediksi tersebut dan Jojo layak menjadi bintang kemenangan bagi tim Thomas Indonesia.
Karena dengan hasil kemenangan yang diraih Jojo, memudahkan langkah Fajar/Rian untuk meloloskan Indonesia ke partai final.