Dipartai kedua, menampilkan pertandingan dari sektor ganda putra yang menjadi kekuatan tim Indonesia. Marcus/Kevin tampil dengan penuh percaya diri untuk mengalahkan pasangan Denmark, Kim Astrup/ Anders Skaarup Rasmussen.
Meski sempat kalah di set kedua, namun secara keseluruhan penampilan apik serta aksi menghibur dari Marcus/Kevin, memberikan warna tersendiri bagi penonton. Khususnya penampilan Kevin Sanjaya, aksi-aksinya mengundang decak kagum dari penonton.
Hasil akhir, Marcus/Kevin mengalahkan pasangan ganda putra asal Denmark ini, dengan rubber set 21-13, 10-21 dan 21-15 dalam tempo 55 menit. Skor pun berubah menjadi imbang 1-1.
Laga dipartai ketiga, sangat dinantikan oleh pendukung tuan rumah, karena mempertandingan partai tunggal putra yang menjadi kekuatan tim Denmark. Pendukung tim tuan rumah dan ofisial tim Denmark, sangat yakin jika Anders Antonsen akan memenangi laga dan membawa Denmark untuk sementara unggul dengan skor 2-1.
Jojo yang pada final Piala Thomas 2016 diparkir dibangku cadangan oleh tim pelatih Indonesia saat itu, akibat tampil buruk di semifinal Piala Thomas 2016, Jojo kalah dari pemain tunggal putra Korea Selatan, Son Wanho.
Jojo pasti tahu bagaimana rasanya kalah dari tim Denmark dipartai final, dan ia tidak bisa melakukan apa-apa.
Seandainya saat itu, tim pelatih memberikan kesempatan kepada Jojo tampil sebagai tunggal kedua, pasti hasilnya akan berbeda. Tim Indonesia kemungkinan bisa mengalahkan Denmark di partai final Piala Thomas 2016.
Namun, nasi telah menjadi bubur. Dan kini yang bisa Jojo berikan adalah, melakukan revans dan tidak mengecewakan badminton lovers Indonesia.
Tampil sebagai pemain yang tidak diunggulkan melawan Antonsen, Jojo tampil gemilang di set pertama. Penampilan inkonsiten yang akhir-akhir ini Jojo lakukan tak nampak di laga ini, Jojo tampil dengan sangat baik dan mampu merepotkan Antonsen.
Di set kedua, Jojo harus mengakui keunggulan Antonsen, laga pun harus dilanjutkan hingga set ketiga.
Set ketiga Jojo semakin menunjukkan kematangan dan ketahanan fisiknya, Antonsen dibuat tak berdaya oleh Jojo, karena daya tahan fisik pemain Denmark ini mulai melemah.