Pandemi covid-19, ikut berimbas pada SHR. Praktis selama masa pandemi, SHR tidak pernah ikut turnamen BWF, karena hampir semua kejuaraan dihentikan oleh BWF.
Pencapaian terbaiknya saat mengikuti turnamen di masa pandemi, ia tampil hingga babak semifinal kejuaraan Spain Master BWF Super 300 tahun 2021, setelah dikalahkan sesama wakil dari Indonesia, Chico Aura.
Dengan berbagai turnamen yang ia ikuti selama ini, menempatkan SHR berada di ranking 19 dunia BWF. Sehingga menempatkan SHR, sebagai tunggal putra terbaik ketiga saat ini.
Hal inilah, yang membuat PBSI dan tim pelatih tidak ragu untuk memasukkan SHR ke dalam daftar skuad yang akan berlaga di Piala Thomas.
Walaupun di babak penyisihan, tim Piala Thomas Indonesia, tergabung dalam grup neraka bersama Taiwan dan Tahiland. Tak banyak badminton lovers yang memprediksi, jika SHR akan tampil sebagai pahlawan bahkan idola baru bagi perbukutangkisan Indonesia.
Ketika tim Piala Thomas berhadapan dengan Thailand dalam laga kedua babak penyisihan, di luar dugaan dua pemain tunggal putra Indonesia yaitu, Anthony Ginting dan Jonatan Christie kalah dari lawan-lawannya.
Anthony Ginting kalah dari Kantaphon Wangcharoen dan Jonatan Christie kalah dari pemain muda potensial Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
Beruntung sektor ganda putra yang dimotori oleh, Marcus/Kevin dan Fajar/Rian selalu memenangi pertandingan dan berhasil menyamakan kedudukan.
Dengan skor imbang 2-2, mau tak mau SHR harus tampil sebagai pemain terakhir yang memegang kartu As. Dalam laga penentuan melawan Thailand, SHR mempunyai dua pilhan mau tampil sebagai pecundang atau pahlawan.
Tampil sebagai pemain penentu, SHR memilih pilihan kedua, yaitu jadi pahlawan dengan mengalahkan tunggal putra wakil Thailand, Adulrach Namkul, dengan skor 23-21, 10-21 dan 21-8.
Penampilan apik yang ia tunjukkan, membuat nama SHR menjadi trending topic dikalangan pecinta bulutangkis Indonesia. Namanya, akan dikenal sebagai pemain yang menyelamatkan muka tim Indonesia dari nasib buruk tersisih di babak penyisihan grup.