Kabar mengejutkan datang dari perbulutangkisan Jepang, dimana 3 pemain bintang yang bermain di sektor ganda putra memutuskan pensiun dari timnas bulutangkis Jepang jelang kejuaraan Piala Sudirman dan Piala Thomas.
Secara berjamaah, 3 pemain bintang yang memutuskan pensiun adalah Hiroyuki Endo, Keigo Sonoda, dan Takeshi Kamura. Kabar ini tidak hanya membuat kaget dan sedih buat badminton lovers Jepang, namun Badminton Lovers Indonesia juga merasakan kesedihan, karena sudah tidak bisa melihat aksi-aksi mereka di atas lapangan terutama di Indonesia Open.
Dengan ditinggalnya 3 pemain bintang ini, kans Jepang untuk meraih gelar juara Piala Sudirman dan Piala Thomas kansnya semakin berat, karena otomatis tim Jepang akan pincang di sektor ganda putra.
Upaya Jepang untuk "move on", dari kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020 nampaknya urung terjadi. Pelampiasan dengan cara menjadi juara di Piala Sudirman dan Piala Thomas hanyalah pepesan kosong.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan perbulutangkisan Jepang sehingga prestasinya "ambyar" di hajatan Olimpiade Tokyo 2020, yang digelar dikandang sendiri. Jepang hanya kebagian satu keping medali perunggu, yang diraih oleh pasangan ganda campuran, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Hasil raihan satu perunggu, meleset jauh dari target setidaknya 3 medali emas yang mereka targetkan sejak awal. Menurut pengakuan Pelatih Kepala timnas bulutangkis Jepang, Park Joo Bong. Alasan yang pertama, para pemain Jepang tidak bisa mengatasi tekanan bermain di rumah sendiri.
Akibat adanya penundaan selama setahun, membuat progress yang sudah direncanakan oleh tim pelatih Jepang berantakan. Selain itu, dampak tidak adanya dukungan penonton di dalam stadion membuat semangat juang para pemain Jepang tidak ada.
Kemudian alasan yang kedua, adanya pandemi covid-19 mengakibatkan para pemain Jepang absen di kejuaraan Internasional. Tanpa mengikuti kejuaraan selama setahun lebih membuat kemampuan dan kepercayaan diri pemain Jepang menurun drastis.
Salah satu efek yang terlihat dari dua alasan tersebut, dengan mudahnya unggulan pertama tunggal putra Kento Momota dan unggulan pertama ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota tumbang sebelum masuk ke fase final. Padahal dalam 2 tahun terakhir kedua sektor tersebut dikuasai oleh Jepang.
Disaat Jepang ingin menebus kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020, dengan meraih salah satu gelar dari 3 ajang kejuaraan beregu, yaitu Piala Sudirman, Piala Thomas dan Piala Uber. Kabar buruk dihinggapi timnas Jepang.
Awalnya kabar absennya 3 pemain bintang Jepang, Hiroyuki Endo, Keigo Sonoda, dan Takeshi Kamura di ajang Piala Sudirman dan Piala Thomas, sudah mengagetkan badminton Lovers dan negara pesaing.
Ternyata baru terungkap, setelah ada kabar terbaru yang dikutip dari Badminton Planet, bahwa 3 pemain bintang timnas Jepang memutuskan untuk pensiun dari timnas Jepang.
Alasan Hiroyuki Endo memutuskan pensiun, karena ingin melanjutkan karirnya sebagai pelatih di klub Nihon Unisys yang merupakan klub asalnya. Ada alasan lain yang diungkap oleh pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP, bahwa Endo ingin pasangannya Yuta Watanabe untuk fokus di ganda putra. Informasi ini Herry IP dapatkan, karena Endo sempat berpamitan dengan Rionny Mainaky saat berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, Yuta karena kemarin memperoleh medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 tetap ingin main rangkap tugas, dengan duet ganda campurannya Arisa Higashino dan juga bermain di sektor ganda putra. Hal inilah yang membuat Endo agak kecewa, sehingga memutuskan untuk pensiun.
Sementara itu, duet Takeshi Kamura/Keigo Sonoda tidak memastikan dengan jelas alasan mereka pensiun dari timnas Jepang, namun ke depan mereka masih berencana untuk tampil di kejuaraan Internasional. Hanya saja mereka sudah tidak tampil membela timnas Jepang dalam kejuaraan beregu.
Herry IP juga menyampaikan, kemungkinan salah satu alasan Takeshi Kamura pensiun karena ia habis menikah. Namun secara pasti belum terungkap ke media.
Bulutangkis Jepang mengalami kerugian, dan menjadi keuntungan bagi negara pesaing, salah satunhya Indonesia.
Ada keuntungan dan angin segar dengan pensiunnya 3 bintang timnas Jepang tersebut bagi perbulutangkisan Indonesia.
1. Keuntungan dalam kejuaraan beregu Piala Sudirman dan Piala Thomas
Dalam undian grup Piala Sudirman dan Piala Thomas Indonesia tidak segrup dengan Jepang. Apabila Indonesia bertemu di fase gugur baik di Piala Sudirman ataupun Piala Thomas, Indonesia akan diuntungkan karena Jepanag akan pincang di sektor ganda putra.
Untuk Piala Sudirman jepang di satu nomor ganda putra. Sedangkan untuk Piala Thomas Jepang pincang di dua nomor ganda putra, karena dalam pertandingan Piala Thomas terdiri dari 3 nomor tunggal putra dan 2 nomor ganda putra, keuntungan ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia.
2. Keuntungan dalam kejuaraan perorangan
Pensiunnya Endo (ranking 5 dunia Bersama Yuta Watanabe) dan Kamura/Sonoda (6 dunia), mengurangi persaingan di level pemain senior. Hal ini sangat menguntungkan Indonesia. Karena memberikan angin segar bagi para pemain pelapis Indonesia untuk memanfaatkan situasi ini.
Pemain ganda putra Indonesia seperti, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (peringkat 7 dunia), Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (38 dunia), Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (42 dunia) dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (44 dunia) dapat bersaing dengan pebulutangkis ganda putra dunia lainnya untuk menggantikan 2 slot kosong yang telah ditinggal ganda putra Jepang tersebut.
Semoga dua keuntungan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain bulutangkis Indonesia, untuk merebut Piala Sudirman dan Piala Thomas. Serta sebagai ajang naik kelas bagi para pemain pelapis, untuk menaikkan peringkat dan prestasi diajang kejuaraan internasional perorangan, bersaing mengisi kekosongan 2 slot ganda putra di ranking 5 dan 6 dunia.
Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H