Menggunakan Raket dengan merk yang sama yaitu, Yonex Astrox Pro. Hanya saja, tipe atau jenis serinya berbeda. Marcus Gideon dengan seri  Yonex Astrox Pro 88D, sementara Kevin Sanjaya dengan seri Yonex Astrox Pro 88S. Harga raket keduanya senilai Rp. 2,289 Juta.
Denga menggunakan Raket Yonex Astrox Pro Marcus/Kevin gagal mengalahkan pasangan ganda putra asal, Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di babak perempatfinal.
7. Gregoria Mariska Tunjung
Di peringkat ketujuh ada pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska. Gregoria menggunakan raket merk  Li-Ning 3D Calibar 9001 yang dibanderol dengan harga Rp. 2,050 Juta.
Dengan menggunakan Raket ini, Langkah Gregoria terhenti di babak 16 besar setelah kalah dari tunggal putri asal Thailand, Ratchanok Intanon.
8. Anthony Sinisuka Ginting
Peringkat terakhir atau kedelapan, ada pebulutangkis andalan Indonesia di sektor tunggal putra, yaitu Anthony Ginting. Anthony Ginting menggunakan raket dengan harga termurah dibandingkan para pemain bulutangkis Indonesia lainnya, namun hasil yang didapatkan dengan raket ini sungguh maksimal.
Anthony meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, setelah mengalahkan pemain penuh kejutan asal Guatemala, Kevin Cordon di babak perebutan medali perunggu.
Anthony menggunakan raket dari sponsornya, yaitu Li-Ning Aeronaut 9000 dengan harga Rp. 2 Juta.
Itulah beberapa raket yang digunakan oleh para pebulutangkis Indonesia saat berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Raket termahal dipakai oleh Jonatan Christie dengan banderol Rp. 4 Juta, sementara Anthony Ginting menggunakan raket termurah dengan harga Rp. 2 Juta.
Badminton Lovers yang punya hobi, bermain bulutangkis mulai sekarang bisa menabung jika ingin membeli raket yang dipakai oleh pebulutangkis top Indonesia di Olimpiade.