Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Momen yang Dirindukan Saat 17-an: Malam Tirakatan, Perlombaan dan Pawai Karnaval

17 Agustus 2021   23:13 Diperbarui: 18 Agustus 2021   16:33 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Egy Maulana Vikri saat memindahkan karet ke salah satu karyawan Hotel UNY dengan sedotan di acara lomba HUT 72 RI (KOMPAS.com / Wijaya Kusuma)

Momen memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-76 tahun 2021 terasa hambar dan sepi. Pandemi covid-19 yang telah hampir dua tahun melanda Indonesia dan seluruh dunia, merenggut kebahagiaan semua orang. Tak hanya melulu masalah ekonomi, kehidupan normal yang sudah biasa dirasakan hilang begitu saja sejak virus covid-19 merajalela.

Tak terkecuali momen sakral perayaan hari kemerdekaan RI ke-76, yang berbarengan dengan adanya PPKM Darurat Level 3 dan Level 4. Membatasi ruang gerak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perayaan momen kemerdekaan RI.

Tak pernah ikut mengangkat senjata untuk melawan penjajah, atau tak pernah ikut berjuang demi meraih kemerdekaan atau mungkin tak pernah berjuang melawan sekutu dan Belanda dalam mempertahankan kemerdekaan.

Tapi yang ku tahu, perjuangan para pahlawan sangat berat di masa lalu, demi memberikan kemerdekaan agar anak, cucu, cicit, dan canggah bisa hidup nyaman di saat sekarang.

Sehingga wajar, apabila momen 17-an setiap tahunnya berjalan meriah dan heboh (sebelum ada pandemi covid-19). Ini semua dilakukan oleh para penerus bangsa demi mengenang dan menghormati jasa para pahlawan.

Banyak sekali momen acara atau kegiatan 17-an yang biasanya diadakan oleh karang taruna, pengurus RT/RW, bahkan ibu-ibu PKK. Acara-acara yang biasanya ada dalam perayaan hari kemerdekaan RI, diantaraya: Malam Tirakatan, Perlombaan-perlombaan, menghias dan mempercantik lingkungan, dll.

Acara-acara tersebut dipastikan tidak ada, kecuali menghias dan  mempercantik lingkungan. Namun, kegiatan tersebut juga bisa terselenggara jika ada panitia yang berani nekad untuk mengadakan Malam tirakatan atau perlombaan. Himbauan dari pemerintah selama PPKM sangat jelas, hindari kerumunan dan kegiatan yang beresiko menambah penularan virus covid-19.

Salah satu upaya untuk menanamkan semangat pada anak-anak, tentang arti kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan adalah dengan mengajak mereka mengikuti perlombaan. Salah satu yang saya lakukan dengan keluarga adalah mengadakan lomba 17-an dirumah saja, mengikuti anjuran pemerintah. Lomba yang kami lakukan dirumah, yaitu lomba sumpit-karet dan makan kerupuk.

Harusnya bukan sumpit-karet, tetapi sedotan-karet, karena sedotannya gak punya maka sumpit pun jadi. Aturan main sangat sederhana, karet kita taruh di atas kursi dan nanti diambil pakai sumpit. Sumpit yang kita gigit di mulut, harus bisa mengambil karet dan memindahkan ke kursi di seberangnya. Dan diberi durasi waktu tiga menit, pemenang ditentukan berdasarkan jumlah karet yang berhasil dipindahkan.

Alamak!!! Ternyata susah juga perlombaan ini, hasil akhir lomba dimenangi oleh anak tercinta. Saya dan istri kalah. Hadiah pun telah kita siapkan buat anak tercinta, agar anak tidak kehilangan momen sakral 17-an yang hadirnya satu tahun sekali.

Saking, Bahagia dan senangnya akhirnya lomba makan kerupuk batal terlaksana, karena keburu ada urusan yang "nongol" begitu saja.

Namun bagi saya pribadi, karena sejak kecil sudah terbiasa dan dimanjakan dengan berbagai acara dan kegiatan selama 17-an. Maka, ada 3 momen yang saya rindukan di 17-an tahun ini, yaitu: Malam Tirakatan, Perlombaan dan Pawai Karnaval.

1. Malam tirakatan

Malam tirakatan bukan sekedar acara kumpul-kumpul diantara bapak-bapak dan keluarga di lingkungan RT/RW. Atau bukan juga sekedar acara pesta makan-makan dalam perayaan kemerdekaan RI. Tapi, lebih dari itu Malam Tirakatan adalah malam dimana dipanjatkannya doa untuk para pahlawan.

Lewat doa-doa yang kita panjatkan, kita memberi penghargaan untuk jasa para pahlawan dan sebagai refleksi diri bagi kita untuk senantiasa bersyukur atas apa yang telah kita peroleh dan kita nikmati saat ini, merupakan jasa besar dari pahlawan yang telah gugur mendahului kita.

Bagi anak-anak dan ibu-ibu, malam tirakatan merupakan momen yang ditunggu-tunggu, karena hadiah perlombaan biasanya dibagikan di malam tirakatan. Bagi pemenang lomba-lomba, pasti mereka sudah tak sabar untuk segera menerima hadiahnya. Setelah mereka menerima hadiah, meraka juga tak sabar untuk segera membuka hadiah yang isinya biasanya: buku, pensil atau snack aneka jajanan.

2. Perlombaan

Di era normal, sebelum ada yang Namanya pandemi covid-19. Gak afdhol rasanya jika perayaan 17-an tanpa ada perlombaan. Lomba-lomba yang sangat legend di acara 17-an, seperti: panjat pinang, balap karung, makan krupuk, sepakbola daster/sarung, suap-suapan pisang mata tertutup dan merias wajah mata tertutup.

Bagi anak-anak dan ibu-ibu, selain lomba-lomba ada satu kegiatan lomba, yang mereka sukai, yaitu jalan sehat. Kenapa anak-anak dan ibu-ibu suka, karena jika beruntung bisa membawa pulang door prize hadiah seperti: setrika, kompor gas, dispenser, dll.

Bagi bapak-bapak, momen nyumbang lagu atau karaoke adalah momen spesial yang ditunggu-tunggu untuk berjoged ria atau sekedar menyalurkan hobi nyanyi, ala-ala lagu sobat ambyar dari Alm. Lord Didi Kempot.

Perlombaan mengajarkan nilai-nilai tentang perjuangan saat meraih kemerdekaan, nilai-nilai itu diantaranya: kerja keras, perjuangan, pantang menyerah, strategi dan yakin menang.

3. Pawai Karnaval

Puncak acara 17-an biasanya di tingkat desa atau kecamatan-kecamatan tertentu menyelenggarakan pawai karnaval, tapi ini terjadi sebelum pandemi covid-19. Pawai karnaval merupakan acara yang paling banyak diminati oleh kaum muda / tua bahkan anak-anak sekalipun.

Tampilan atraksi budaya tradisional dipadukan budaya modern, dan aneka ragam tampilan lainnya yang unik, lucu dan glamor membuat acara ini selalu dipenuhi oleh para penggemarnya.

Luberan penonton dihampir setiap jalan, yang dilalui oleh peserta pawai karnaval, semakin menambah semarak kegiatan ini. Satu jam sebelum peserta pawai melewati rute, penonton sudah bersiap untuk melihat aksi dari peserta pawai karnaval.

Atraksi Marching band, kuda lumping, parade mobil hias, tampilan baju adat, tampilan mirip pahlawan, dan atraksi lainnya membuat pawai karnaval selalu dinantikan kehadirannya setiap tahunnya.

Mungkin orang awam melihat, pawai karnaval kesannya glamor, boros dan tidak ada manfaatnya. Namun dalam pawai karnaval ada nilai inti yang dapat kita petik dari perjuangan para pahlawan, yaitu bahwa Indonesia mempunyai keanekaragaman sesuai dengan pakaian adat yang digunakan peserta pawai Karnaval dan aneka ragam budaya, tapi tetap dalam NKRI.

Dengan Malam Tirakatan, Perlombaan dan Pawai Karnaval kita dapat menghargai dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita demi meraih kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.

Untuk tahun ini, kita melaksanakan malam tirakatan dan perlombaan 17-an dirumah saja, Bersama keluarga tercinta. Dan ketika nanti, pandemi sudah berlalu kita memeriahkan HUT RI di tahun-tahun selanjutnya dengan agenda acara yang lebih meriah dan heboh lagi. Tidak hanya malam tirakatan, perlombaan ataupun pawai karnaval tetapi ada kegiatan yang lebih positif untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan.

Salam Merdeka!!!...Merdeka!!!...Merdeka!!!

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun