Kepala PGMOL, juga merevisi masalah handball. Dimana musim lalu, jika ada sebuah tim yang menciptakan gol tetapi dalam prosesnya ada pemain yang terlihat handball baik yang disengaja maupun tidak disengaja, maka gol itu dianggap tidak sah.
Musim ini, ada revisi masalah handball. Bahwa untuk kasus pemain yang melakukan handball saat terjadinya proses gol dalam membangun serangan ke gawang lawan, jika handball itu tidak disengaja dalam prosesnya, maka itu dianggap sebagai gol yang sah bukan lagi pelanggaran handball.
Berikut beberapa contoh kasus offside yang menuai kontroversi karena masalah offside tipis bagian tubuh pemain.
Pada musim 2019/2020 Wilfried Zaha, pemain Crystal Palace (vs Southampton) dan Teemu Pukki pemain Norwich City (vs Tottenham Hotspur) tertangkap kamera VAR offside karena ketiaknya.
Kemudian untuk offside karena ujung kuku, Harry Kane pernah merasakan apes, saat ujung kuku kakinya terlihat offside karena kamera VAR, saat laga melawan Leeds United.
Selamat tinggal offside kontroversial karena Ketek, ujung kuku dan hidung pemain. Dan sambutlah aturan baru, revisi VAR untuk membuat laga Liga Inggris semakin menarik untuk di tonton musim ini. Jadi gak sabar untuk segera melihat aksi wasit VAR dan kamera VAR bekerja.
Semoga tidak ada kontrovesi yang terjadi seperti laga Everton melawan Liverpool musim lalu. Jordan Pickford kiper Everton tidak dapat kartu merah saat menjatuhkan secara brutal Virgil Van Dijk dan gol Jordan Henderson dianggap tidak sah karena sebelumnya Sadio Mane dianggap kamera VAR offside.
Salam olahraga, salam liga inggris dan salam VAR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H