Kecerdikan taktik Southgate yang gagal diantisipasi oleh Mancini berujung gol cepat untuk Inggris. Southgate mencoba bermain cepat, karena tim Inggris mempunyai pemain-pemain yang memiliki kecepatan, seperti Sterling dan Kane.
Southgate nampaknya lebih tahu, cara untuk menghentikan laju Italia, yaitu dengan cara mengajak para pemain Italia terus berlari cepat. Menang dalam hal rataan usia pemain, tidak menjadi masalah bagi skuad muda Inggris yang nampak masih bugar fisiknya.
Di babak pertama Italia terus mencari gol penyama kedudukan dan mencoba menguasai jalannya pertandingan. Kedisiplinan pemain Inggris dalam menjaga area pertahanan membuat Italia kesulitan menembusnya. Inggris tampil sangat disiplin, dan melancarkan serangan balik cepat.
Perubahan taktik yang Southgate lakukan di babak pertama, sepertinya berhasil. Tim Inggris  berhasil mencuri gol, dan membuat tim asuhan Mancini kesulitan mengembangkan permainan. Karena di babak pertama catenaccio milik Inggris, susah ditembus oleh trio lini depan Italia Federico Chiesa, Ciro Immobile dan Lorenzo Insigne
Mancini tahu apa yang harus ia lakukan, agar Italia tidak terpeleset di laga penentuan. Mancini bergerak cepat, dengan melakukan perubahan strategi yang ia lakukan di babak kedua, dengan memasukkan Domenico Berardi dan Bryan Cristante merubah wajah baru penampilan Italia yang lebih segar.
Hasilnya tidak lama kemudian di menit ke-67, dua pemain yang baru masuk inilah, yang mempunyai peran terjadinya gol bagi Italia yang dicetak oleh Bonucci. Berardi mengambil tendangan pojok, kemudian Crystante berusaha menyundul bola dan berhasil membuat kemelut di depan gawang Inggris. Verratti berusaha mencetak gol lewat sundulan, namun usahanya digagalkan oleh Pickford.
Bonucci berhasil menyamakan kedudukan, memanfaatkan kemelut di depan gawang Inggris. Dengan sangat cepat Bonucci menyambar bola rebound yang tidak dapat diantisipasi dengan sempurna oleh Pickford.
Setelah gol Bonucci terjadi, kedua tim bermain lebih terbuka. Namun Italia, lebih banyak menguasai jalannya pertandingan dan Inggris hanya menunggu untuk melancarkan serangan balik.
Italia tampak lebih nyaman, dalam melakukan serangan ke lini pertahanan Inggris. Tidak ada gol yang terjadi lagi, sehingga laga Italia dan Inggris harus dituntaskan melalui babak perpanjangan waktu. Kekurangan dari laga final ini, hanyalah tidak adanya gol yang tercipta setelah skor menjadi imbang 1-1, padahal kedua tim bermain terbuka untuk mencari gol kemenagan.
Di babak perpanjangan waktu inilah, Southgate terlihat bodoh. Jordan Henderson yang masuk menggantikan Declan Rice di menit ke-74, harus digantikan lagi perannya oleh Marcus Rashford di menit ke-120. Henderson yang tak mengubah permainan Inggris, namun sebenarnya tenaganya dibutuhkan saat adu penalti.