Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menang Telak Atas Ukraina, Menjadikan Inggris Satu-satunya Tim Debutan di Babak Semifinal

4 Juli 2021   05:38 Diperbarui: 5 Juli 2021   04:13 5226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Inggris merayakan gol ke gawang Ukraina, dalam laga  yang dimenangi Inggris dengan skor 4-0 (Foto: ALBERTO PIZZOLI)

Mendekati babak akhir, auman tim tiga singa Inggris semakin menggelegar. Penampilan pas-pasan selama babak penyisihan grup, berubah menjadi semakin ganas ketika mulai terancam oleh musuh.

Ya Inggris mulai terancam, ketika fase sudah memasuki babak gugur. Penampilan biasa saja yang dipertontonkan oleh Inggris selama babak penyisihan, akan dengan sangat mudah Inggris dilukai oleh lawan, jika Inggris tampil biasa saja di fase gugur.

Tidak tanggung-tanggung, Tiga Singa yang awalnya manis dan lemah lembut di depan mangsanya, memasuki babak 16 besar dan perempatfinal begitu buas menerkam mangsanya.

Jerman dilibas 2-0 oleh Inggris, padahal banyak yang memprediksi Inggris bakal kesulitan meladeni permainan der panzer Jerman. Taktik jitu, dari pelatih Inggris Gareth Southgate menipu Jerman, sehingga para pemain Jerman tidak dapat memberikan kado perpisahan yang manis bagi pelatihnya Joachim Loew.

Kemenangan atas Jerman, membuat Inggris semakin percaya diri menatap laga selanjutnya menghadapi Ukraina di babak perempatfinal. Bukan laga sulit untuk Inggris, dan hasilnya pun terbukti diatas lapangan, ketika Harry Kane dkk mencukur habis Ukraina dengan skor 4-0.

Tim asuhan Andriy Shevchenko harus kebobolan di awal laga ketika baru memasuki menit ke-4. Raheem Sterling yang sedang melakukan penetrasi dari sisi kiri dengan cepat melepaskan umpan terobosan yang dikonversi menjadi gol oleh Harry Kane di dalam kotak penalti.

Setelah gol tersebut Inggris semakin nyaman mengusai permainan di babak pertama, Ukraina hanya mengandalkan serangan balik untuk mengancam gawang Jordan Pickford.

Gol kedua Inggris kembali melalui gol cepat saat babak kedua baru dimulai, Harry Maguire mencetak gol di menit ke-46 lewat sundulan memanfaatkan tendangan bebas yang diambil oleh Luke Shaw, dengan mengirimkan umpan ke dalam kotak penalti.

Auman tiga singa kembali memakan korban untuk gol ketiga, umpan silang terukur yang Kembali dilepaskan oleh Luke Shaw diselesaikan melalui sundulan dari jarak dekat oleh Harry Kane pada menit ke-50, gol ini merupakan gol ketiga Harry Kane selama kejuaraan Euro 2020 ini. Harry Kane masih punya peluang untuk meraih gelar top skor, sementara posisi teratas ditempati oleh Cristiano Ronaldo dan Patrik Schick yang sama-sama mengoleksi 5 gol.

Unggul tiga gol, tidak mengendurkan serangan Inggris. Tiga singa menambah penderitaan Ukraina, setelah Jordan Henderson menyambut bola, Tendangan sudut Mason Mount di menit ke-63. Henderson dengan leluasa melepaskan diri dari penjagaan bek-bek Ukraina dan menyundul bola masuk ke gawang George Buschan.

Dengan hasil kemenangan telak ini, Inggris memantapkan diri lolos ke babak semifinal dan akan berjumpa dengan Denmark. Catatan spesial lainnya, empat gol yang bersarang ke gawang Ukraina, menjadikan Inggris untuk pertama kalinya mencetak empat gol di fase gugur sejak kompetisi besar Piala Dunia 1966.

Inggris melengkapi peserta semifinalis, Bersama Spanyol, Italia dan Denmark. Nama besar Inggris dan kompetisi English Premier League-nya yang sangat terkenal di dunia, ternyata tak membuat Inggris superior di depan 3 peserta semifinal lainnya.

Inggris nampak menjadi tim inferior bahkan bisa dikata, sebagai tim debutan yang belum pernah menjuarai Piala Eropa. Spanyol tercatat paling sering menjadi Juara Piala Eropa tahun 1964, 2008 dan 2012, kemudian Italia pernah sekali menjadi Juara Piala Eropa tahun 1968 dan tim dinamit Denmark pernah mengangkat trofi juara Piala Eropa tahun 1992.

Sejak menjuarai Piala Dunia tahun 1966, Inggris memang sering gagal tampil dengan performa apik hingga mencapai babak final. Setiap ada kejuaraan Piala Eropa dan Piala Dunia Inggris selalu menjadi unggulan, namun para pemain selalu mengulang kata yang sama, yaitu "kegagalan".

Ini kesempatan emas bagi Inggris untuk pertama kalinya menjuarai Piala Eropa, apalagi final Euro 2020 akan dipentaskan di Stadion Wembley, London. Bermaterikan kombinasi pemain muda dan senior, Inggris punya potensi untuk Kembali mengaum dan menerkam lawan-lawannya. Dan menjadi Raja Eropa untuk pertama kalinya. Sehingga lagu "Football is Coming Home" sangat pas dinyanyikan oleh fans Inggris saat perayaan gelar juara nantinya.

Selamat berjuang Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun