Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Luar Biasa, Italia Pulangkan Belgia Bukan dengan Cara "Parkir Bus" atau "Catenaccio"

3 Juli 2021   05:54 Diperbarui: 3 Juli 2021   05:55 2323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gol pertama Italia dicetak oleh  Nicolo Barella di meneit ke-31 memanfaatkan umpan Marco Verratti, di dalam kotak penalti Barella cukup tenang dalam menguasai bola sebelum mengecoh tiga pemain bertahan Belgia, setelah lepas dari kawalan, dengan tendangan kerasnya Barella menaklukkan kiper Belgia, Thibaut Courtois.

Gol kedua Italia lahir dari kaki Lorenzo Insigne di menit ke-44, Tendangan melengkung dari luar kotak penalti yang dilepaskan oleh Insigne di pojok kiri penjaga gawang Thibaut Courtois gagal dijangkaunya. Awal dari proses gol ini, Insigne yang menusuk dari sayap sebelah kiri kemudian mendribel ke arah tengah dan tak mendapatkan pengawalan dari pemain Belgia sehingga Insigne dengan mudah melepaskan tembakan.

Belgia sempat memperkecil kedudukan menjadi 1-2, melalui penalti Romelu Lukaku ketika Injury time babak pertama memasuki menit ke-2. Penalti diberikan kepada Belgia setelah dalam tinjauan VAR, Giovanni Di Lorenzo melakukan dorongan kepada Jeremy Doku. Saat pemain yang menggantikan peran Eden Hazard ini, melakukan penetrasi menusuk di kotak penalti Italia.

Di babak kedua Belgia tampil lebih agresif, karena Belgia tertinggal dengan skor 1-2 di babak pertama. Belgia mencoba untuk lebih meningkatkan intensitas serangan di babak kedua. Peluang-peluang yang didapatkan Belgia melalui Romelu Lukaku dan Jeremy Doku gagal dikonversi gol, karena kesigapan lini belakang Italia dan penampilan apik Gianluigi Donnarumma dalam menjaga gawang Italia.

Permainan apik yang dipertontonkan oleh pemain sayap Belgia, yaitu Jeremy Doku di babak kedua sempat membuat detak jantung fans Italia berdegup kencang, beruntung skor akhir tetap bertahan, sehingga Italia melaju ke babak semifinal, setelah unggul dengan skor 2-1 atas Belgia.

Wajah Italia yang sudah berubah, dengan permainan menyerang akan semakin menarik ketika bertemu Spanyol. Ya, di babak selanjutnya, yaitu babak semifinal Italia akan bertemu Spanyol. Spanyol sendiri melaju ke Semifinal setelah mengalahkan Swiss melalui adu penalti dengan skor 3-1, setelah di babak normal hingga 120 menit skor bertahan 1-1.

Praktis dengan tersingkirnya Belgia, lawan berat Italia dalam perebutan gelar Juara Piala Eropa 2020 tinggal Spanyol dan Inggris. Jika Italia nantinya berhasil mengalahkan Spanyol, maka peluang untuk menjadi juara sangatlah terbuka. Apalagi Italia sangat merindukan gelar juara Piala Eropa, terakhir Italia menjadi Juara di tahun 1968.

Dengan modal permainan menyerang nan atraktif, mempunyai keseimbangan dalam bertahan maupun menyerang, tidak adanya gap perbedaan kualitas antar pemain yang menjadi pemain inti maupun pemain cadangan dan strategi pelatih yang terbukti jempolan dalam mengubah arah permainan. Sangatlah pantas jika diakhir kejuaraaan Italia diganjar dengan sebuah Trofi gelar Juara Eropa 2020.

Selamat berjuang Italia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun