Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Empat Tim Kuda Hitam Melaju Ke Perempatfinal, Adakah Tim Cinderella yang akan jadi Juara

30 Juni 2021   06:16 Diperbarui: 1 Juli 2021   13:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kabar Kompasianer dan pembaca kompasiana?

Dimasa pandemi ini, semoga seluruh kompasiana sehat selalu, jangan lupa untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh agar virus Covid-19 gak deket-deket sama kita.

Tak terasa hajatan Euro 2020 telah memasuki babak akhir, yaitu babak perempatfinal. Setelah dalam dua laga terakhir babak 16 besar, Inggris dengan meyakinkan mengalahkan Jerman dengan skor 2-0 dan Ukraina dengan susah payah menjinakkan Swedia dengan Skor 2-1, melalui drama perpanjangan waktu hingga 120 menit . 

Inggris dan Ukraina melengkapi enam tim sebelumnya yang telah dahulu melaju ke babak perempatfinal, yaitu Denmark, Italia, Republik Ceko, Belgia, Spanyol dan Swiss. 

Ada hal unik sebelum kita membahas lebih jauh mengenai judul artikel kali ini. Jika kita membahas mengenai Euro 2020 dimana untuk pertama kalinya tuan rumah event empat tahunan ini diselenggarakan di berbagai kota Eropa. 

Inovasi yang dibuat oleh UEFA ditengah pandemi, patut diacungi dua jempol. Sampai saat ini, penyelenggaraan event Euro 2020 berjalan sukses dan lancar.

Kemudian, berbicara mengenai menjaga imunitas tubuh, penulis menyarankan untuk melihat tontonan hiburan kelas dunia yaitu Euro 2020. 

Membahas mengenai kualitas pertandingan Euro 2020 yang penuh dengan kejutan, yang ditandai dengan tumbangnya tim unggulan, menandakan bahwa kualitas tiap tim peserta Euro 2020 semakin berimbang.

Kejutan di pentas Euro 2020, memang membuat tontonan pertandingan di masa pandemi semakin menarik dan tidak membosankan, apakah semua ini memang sudah menjadi sebuah takdir agar di masa pandemi imunitas penonton bola bisa naik. 

Bisa jadi sih, tapi bisa jadi kebailikannya juga. 

Jika pertanyaan ini ditanyakan untuk fans Prancis, Belanda dan Portugal. Kejutan ini bisa menurunkan imunitas mereka karena tim kesayangannya sudah angkat koper.

Mengenai adanya tim kejutan, yang dikisahkan bak cerita dongeng Cinderella oleh timnas Denmark, Republik Ceko, Swiss dan Ukraina mereka memerankan peran masing-masing. 

Apakah salah satu dari keempat tim ini, yang diakhir kejuaraan Euro 2020 sang kapten mereka yang akan mengangkat mahkota trofi juara? Jika iya, maka kisah dongeng Denmark di Euro 1992 dan Yunani di euro 2004 akan terulang. Gak sabar kan nunggu dongeng itu terulang Kembali.

Pembaca pasti sudah tau kan, gimana alur cerita kisah Cinderella yang membuat kita terlarut merasakan kesedihan dan kebahagiaan. Ya, Cinderella yang selalu disakiti oleh adik tiri dan ibu tirinya membuat Cinderella hidup dalam tekanan dan kesedihan, "ngenes banget deh". 

Beruntung, ada peri baik hati yang membawa Cinderella ke sebuah pesta kerajaan. Namun, sayangnya kisah itu hanya berakhir di jam 12 malam. Setelah datang ke pesta dan berdansa dengan pangeran, tak terasa jam menunjukkan pukul 12 malam, teng!!!!

Sepatu kaca-lah, yang mengantarkan Cinderella bertemu dengan sang pangeran dan akhirnya mereka menikah hidup Bersama di sebuah kerajaan. Kebahagiaan yang dirasakan oleh Cinderella, sudah barang tentu membuat iri adik tiri dan ibu tirinya. 

Begitulah, jalan cerita singkatnya. Kalau pembaca kangen dengan cerita Cinderella bisa tuh, baca Kembali dongengnya atau bisa nyari di youtube.

Kembali lagi ke topik tulisan, kenapa Denmark, yang pernah Juara di Euro 1992 dan Cekoslowakia Juara di Euro 1976 penulis ulas disini sebagai tim cinderella. 

Alasannya, walaupun Denmark pernah juara di tahun 1992, namun materi pemain saat ini tidak menggambarkan skuad penantang calon juara dan Denmark masuk dalam daftar tim non unggulan di Euro 2020.

Sementara bagi Cekoslowakia, yang menjadi juara di Euro 1976 merupakan salah satu negara yang disegani di era 1970-an. Kemudian Negara Cekoslowakia berpisah secara damai di tahun 1993, menjadi pecahan dua negara yaitu Republik Ceko dan Slowakia. Sehingga jika membahas sepakbola Republik Ceko, negara ini belum pernah juara Euro. Skuad saat ini, bukanlah skuad terbaik yang dipunyai.

Republik Ceko pernah punya skuad terbaik saat hampir jadi juara di Euro 1996, sebelum dikandaskan Jerman dengan skor 2-1 di partai final. Jadi sangat wajar jika di Euro 2020, Republik Ceko bukan tim unggulan.

Jika berkaca pada hal sama di babak perempatfinal di Euro 2016, sejak UEFA memutuskan peserta Euro menjadi 24 kontestan. Di babak Euro 2016, kejutan juga ada saat itu ada 3 tim kejutan yang diwakili oleh Polandia, Wales dan Islandia. Wales menjadi negara yang langkahnya paling jauh mewakili tim kejutan, yaitu terhenti di babak Semifinal.

Tim Cinderella di Euro 2020 yang lolos ke babak perempatfinal, ada 4 tim yang diwakili oleh Denmark, Republik Ceko, Swiss dan Ukraina. Minimal ada satu wakil tim Cinderella yang akan melaju ke semifinal, antara Denmark atau Republik Ceko karena kedua tim ini harus bertemu di babak perempatfinal. Kemudian, dari keempat tim ini, negara manakah yang dapat melangkah lebih jauh ke tangga juara.

Mungkin faktor menyebarnya para pemain dari 4 tim kejutan ini, di 5 liga terbaik eropa yakni Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman, Liga Italia dan Liga Prancis bisa menjadi salah satu faktor kunci moncernya penampilan mereka. 

Dengan banyaknya pemain bermain di liga top eropa, semakin menambah kedalaman skuad  dan menambah kualitas tim karena pengalaman bermain di liga top eropa.

Kita mulai pembahasan mengenai tim pertama Denmark, saat mengalahkan Wales di babak 16 besar, pemain inti yang dimainkan oleh pelatih Denmark Kasper Hjulmand, semua pemainnya bermain di 5 liga top eropa. Mungkin salah satu faktor itu yang mempengaruhi, kekuatan Denmark. 

Sehingga mereka bisa melaju jauh hingga saat ini. Faktor lain yang mempengaruhi Denmark, pernah saya mengulasnya di kompasiana dengan judul : "Mirip Kisah Euro 1992, Semesta Ingin Denmark Juara demi Christian Eriksen".

Di babak perempatfinal, Denmark yang hanya bertemu dengan Republik Ceko membuat kans Denmark untuk mengulang memori Juara Euro 1992 terbuka lebar. Sementara jika berhasil mengalahkan Republik Ceko, lawan berat di semifinal menanti yaitu Inggris.   

Mendekati babak akhir, permainannya Denmark semakin mengalir dan semakin agresif. Terlihat saat mereka mencukur habis Wales dengan skor 4-0.

Pemain kunci Denmark seperti Kasper Dolberg dan Martin Braithwaite akan memegang peran penting, saat bertanding di fase krusial babak semifinal dan final. Melihat bagan fase gugur, Denmark dan Swiss mempunyai peluang untuk melangkah lebih jauh.

Tim kejutan kedua Republik Ceko, yang di babak 16 besar tampil solid untuk memulangkan tim unggulan Belanda. Saat bertemu Belanda, ada 6 pemain inti Republik Ceko yang bermain di 5 liga top eropa. 

Bekal ini yang membuat Republik Ceko dapat tampil sangat kompak dan trengginas, karena pengalaman pemain yang bermain di Eropa dipadukan dengan pemain lainnya, oleh pelatih Republik Ceko Jaroslav Silhavy.

Bertemu dengan Denmark yang sama-sama tim non unggulan jelas sangat menguntungkan. Patrik Schick akan tetap menjadi pemain andalan untuk membobol gawang Denmark. 

Namun kisah manis Republik Ceko di Euro 1996, sepertinya tidak akan terulang. Ketiadaan pemain penuh talenta kala itu seperti Pavel Nedved, Karel Poborsky, Patrik Berger, Jiri Nemec, Pavel Kuka dan Vladimir Smicer menjadi alasan utama.

Namun jika akhirnya, Langkah Republik Ceko terhenti oleh Denmark, penampilan mereka saat menyulitkan Kroasia dan Inggris di penyisihan grup serta memulangkan Belanda, akan dikenang sebagai salah satu sejarah manis persepakbolaan di Republik Ceko.

Selanjutnya tim ketiga adalah Swiss, tim yang lolos ke babak 16 besar karena beruntung sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik Bersama Republik Ceko, Ukraina dan Portugal. 

Saat Swiss menghadapi Prancis di babak 16 besar, mungkin tidak ada satu pun pemerhati bola di Kompasiana yang menjagokan Swiss bakal memulangkan Prancis.

Siapa yang berani memprediksi Juara Dunia 2018 akan angkat koper, pastinya tidak akan ada yang berani memprediksi seperti itu. Namun faktor dewi fortuna dan faktor "Ngeyelnya" Swiss seperti yang saya ulas di Kompasiana dengan judul "Swiss yang Berani Tampil "Ngeyel", Memaksa Prancis Dibuat Meringis". Ternyata hal itu yang memudahkan Langkah Swiss dalam menjinakkan Prancis.

Pertanyaannya kemudian, setelah Swiss mengalahkan Prancis, sejauh mana Swiss akan melaju jauh di Euro 2020. Lawan selanjutnya yang tak mudah yaitu Spanyol, membuat Swiss Kembali tak diunggulkan. 

Saat mengalahkan Prancis pelatih Swiss, Vladimir Petkovic menurunkan 8 pemain inti yang bermain menyebar di 5 liga top eropa. Perpaduan pemain Haris Seferovic, Granit Xhaka, Xherdan Shaqiri, dan Steven Zuber diharapkan mampu untuk melukai tim matador.

Spanyol yang dalam dua pertandingan mencetak 5 gol, bisa menjadi ancaman bagi gawang yang dijaga oleh Yann Sommer. Yang akan membuat langkah Swiss sampai di semifinal, yaitu dengan tetap tampil sama "Ngeyel" pantang menyerah sehingga memaksa para pemain Spanyol membuat kesalahan sendiri, seperti saat Unai Simon melakukan blunder melawan Kroasia. Granit Xhaka, yang bermain apik kala berjumpa Prancis akan Kembali jadi aktor utama untuk mengalahkan Spanyol.

Bersama Denmark, Swiss merupakan tim kejutan yang diprediksi akan melaju jauh di Euro 2020. Berita Swiss mengalahkan Spanyol dan melaju ke semifinal, sudah barang tentu akan Kembali menjadi headline di semua surat kabar.

Tim Cinderella terakhir yang diharapkan menjadi kejutan adalah Ukraina, Ukraina menjadi salah satu tim yang lolos ke perempatfinal karena faktor keberuntungan. 

Tim ini terbantu oleh Spanyol, yang mengalahkan Slowakia 5-0. Hasil akhir laga tersebut membantu Ukraina lolos ke 16 besar dan beruntung lagi karena saat berhadapan dengan Swedia di babak 16 besar. Pemain Swedia mendapatkan kartu merah yaitu Marcus Danielson di menit ke-98 babak perpanjangan waktu.

Perjalanan Ukraina di perempatfinal agak berat, karena skuad asuhan Andriy Shevchenko harus bertemu salah satu favorit juara Euro 2020, Inggris. Bermaterikan hanya 2 pemain yang bermain di liga top eropa, membuat Ukraina menjadi tim kejutan yang paling minim pemainnya berlaga di liga top eropa. 

Sangat berat tugas dari Shevchenko untuk menumbangkan Inggris, pelatih yang pernah berkarier di Inggris bersama klub Chelsea pasti tahu bagaimana kekuatan dan kelemahan sepakbola Inggris.

Mungkin pengalaman tersebut yang dapat diterapkan dalam strateginya kepada pemain. Dan informasi tambahan dari pemain bintang Ukraina yang bermain di Liga Inggris Bersama Manchester City, yaitu Oleksandr Zinchenko bisa sebagai tambahan.

Menurut pembaca atau pemerhati bola kompasiana, manakah prediksi anda yang akan melaju paling jauh, syukur-syukur sekalian bikin kejutan dengan menjuarai Euro 2020.  

Jika acuan utamanya cerita Cinderella, kisah tim yang mirip dengan cerita Cinderella adalah Denmark. Denmark yang tersakiti diawal laga akibat kalah dari Finlandia, serta kolapsnya Christian Eriksen karena serangan jantung. Kisah pahit inilah yang diharapkan berujung Bahagia untuk Denmark.

Denmark diharapkan mampu berbuat banyak kalaupun semisal Denmark gagal, semoga tiga tim lain mampu tampil mengejutkan. Sehingga membuat Euro 2020 yang sudah berwarna, semakin banyak warna dengan kejutan yang selalu dihadirkan.

Selamat menunggu pertandingan selanjutnya babak perempatfinal, siapkan jagoanmu di babak perempatfinal.

Salam Euro 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun