Euro 2020, yaitu Portugal, Prancis dan Jerman. Yang konon kabarnya di grup yang dihuni oleh ketiga trio ini dicap sebagai grup neraka. Bahkan ekspektasi lebih tingginya, salah satu dari trio ini diprediski sang kaptennya akan mengangkat Piala Eropa tahun 2020.
Prinsip menjaga kekompakan itu memang baik, apalagi jika kekompakannya untuk hal kebaikan. Tapi, siapa sangka jika trio penghuni grup FPrediksi dan tebakan yang sangat wajar sih, melihat profil ketiga tim ini. Portugal datang sebagai penghuni grup F dengan predikat Juara Bertahan Euro 2016, kemudian Jerman datang sebagai Juara Dunia 2014, dan terakhir Prancis lebih mentereng lagi datang sebagai Runner up Euro 2016 dan Juara Dunia 2018. Yang paling gak enak, Hungaria hanya datang sebagai pelengkap saja.
Belum berhenti disitu, Trio ini hadir dengan kekuatan terbaiknya Portugal Bersama mega bintangnya Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes dan Ruben Dias. Jerman membawa pemain bintangnya seperti Toni Kroos, Thomas Mueller dan Kai Havertz. Sedangkan Prancis, hadir dengan pemain bintangnya Paul Pogba, N'golo Kante, dan Kylian Mbappe. Dan Hungaria yang sebagai pelengkap hadir Bersama pemain ke-12 nya yaitu suporter mereka.
Berikut rekap pertandingan Grup F:
Matchday 1
Hungaria vs Portugal : 0-3
Prancis vs Jerman : 1-0
Matchday 2
Hungaria vs Prancis : 1-1
Portugal vs Jerman : 2-4
Matchday 3
Jerman vs Hungaria : 2-2
Portugal vs Prancis : 2-2
Dengan hasil akhir seperti ini, klasemen akhir Prancis sebagai Juara Grup F dengan 5 poin, Jerman Sebagai Runner up dengan poin sama 4 dengan Portugal tetapi Jerman unggul head to head atas Portugal, sedangkan Portugal harus puas sebagai peringkat ketiga terbaik, dan Hungaria sebagai juru kunci dengan 2 poin.
Di babak 16 besar, trio ini bertemu dengan lawan-lawannya. Portugal dan Jerman agak kurang beruntung, karena harus bertemu lawan yang berat. Untuk Portugal harus berjibaku dengan Belgia, sedangkan Jerman menghadapi Inggris. Prancis bertemu dengan lawan ringan yaitu Swiss.
Kekompakan, yang ditunjukkan oleh Jerman, Prancis dan Portugal sebenarnya sangat nampak saat matchday terakhir. Dimana hasil pertandingan mereka, identik dengan skor yang sama. Hasil laga Jerman melawan Hungaria berakhir dengan skor 2-2, dan hasil laga Portugal melawan Prancis berakhir dengan skor 2-2
Siapa yang pernah memperkirakan jika kekompakan di matchday terakhir, akan mereka perlihatkan Kembali di babak 16 besar. Okelah, kalau dari ketiga tim ini, ada 1 atau 2 yang gugur di babak 16 besar. Misal aja Portugal dan Jerman karena memang dari awal lawannya sudah agak berat dan seimbang. Kalau untuk Prancis mampulah mengalahkan Swiss. Minimal ada 1 wakil dari Grup F di babak perempatfinal yang kemungkinan diwakili Prancis.
Tapi siapa yang menyangka, trio penghuni grup neraka kompak untuk rontok Bersama di babak 16 besar. Uniknya, tumbangnya meraka jeda selang satu hari, satu hari dan satu hari. Jadi dalam tempo 3 hari, wakil grup Neraka habis tak tersisa.
Hari Pertama diawali kekalahan Portugal dari Belgia dengan skor 0-1, gol Thorgan Hazard dimenit ke-42 sudah cukup untuk memulangkan Cristiano Ronaldo dkk.Â
Sebenarnya Portugal menguasai jalannya pertandingan, karena untuk urusan penguasaan bola, dan percobaan meneror penjaga gawang, Portugal unggul atas Belgia. Hanya saja, dewi fortuna dan hoki memihak ke tim Belgia. Tersingkirlah Portugal dari babak 16 besar. Selanjutnya Belgia akan bertemu dengan Italia di babak perempatfinal.
Tibalah pertandingan Hari Kedua giliran untuk Prancis, gak mungkinlah dan gak ada yang berani memprediksi Prancis akan cabut lebih cepat dari Euro 2020.Â
Swiss gak ada apa-apanya jika dibandingakan Prancis. Benar saja, ketika Paul Pogba mencetak gol cantiknya di menit ke-75 skor berubah menjadi 3-1 untuk Prancis. Tersisa 10 menit terakhir Prancis masih unggul atas Swiss. Tapi, malapetaka malah hadir di 10 menit terakhir saat Pemain Prancis sudah merasa menang.
Haris Seferovic dan Mario Gavranovic menghukum Prancis, pertandingan pada akhirnya diakhiri dengan babak adu penalti. Kegagalan Kylian Mbappe mengeksekusi tendangan penalti karena diblok kiper Swiss yaitu Yann Sommer, akhirnya membuat Swiss menang melalui drama adu penalti setelah kedua tim bertanding dengan skor akhir 3-3, dan adu penalti 5-4. Swiss berhak lolos ke perempatfinal untuk bertemu Spanyol.
Kepulangan Belanda, Portugal dan Prancis membuat jagat raya internet heboh. Banyak berita muncul di media sosial, intinya Euro 2020 penuh dengan kejutan. Dan kuburan bagi tim Unggulan. Sehingga laga Inggris melawan Jerman, akan menambah tim besar yang pulang.
Tibalah saat pertandingan hari ketiga, antara Inggris menghadapi Jerman. Siapa yang menyangka jika wakil tim dari Grup F yang berisikan tim-tim unggulan harus rontok semuanya. Ya, hasil akhir laga Inggris melawan Jerman yang berakhir dengan skor 2-0 untuk Inggris, sudah cukup untuk membuat Jerman menyusul nasib Belanda, Portugal dan Prancis, yaitu angkat koper.
Kompaknya Portugal, Prancis dan Jerman untuk meninggalkan kejuaraan Euro 2020 lebih dini, menjadi sebuah tanda tanya besar. Dalam tempo 3 hari berturut-turut, 3 tim besar eropa berguguran. Apa sebenarnya yang membuat mereka rontok dan tersingkir.
Penulis mencoba, menganalisis masalah "Ambyar-nya" 3 tim ini, yang menjadi faktor utama kegagalan di babak 16 besar.
1. Kehabisan Bensin
Semua laga ketat dan tensi panas yang dipertontonkan tim grup F, membuat para pemain kehabisan bensin di babak 16 besar. Para pemain bintang dari tim Jerman, Prancis dan Portugal sangat kelelahan sebelum menghadapi euro 2020. Akibat Covid-19, laga musim 2019/2020 sempat ditunda kemudian dilanjutkan lagi. Ditundanya liga-liga eropa membuat pertandingan musim 2020/2021 dimampatkan, sehingga saat Euro 2020 di mulai para pemain sudah kelelahan.
2. Faktor Hoki / Dewi Fortuna
Ini sangat penting sekali, sekeras apapun pemain berusaha dan mencoba tetapi jika faktor keberuntungan belum memihak ke tim, maka yang ada hanyalah nasib sial dan kegagalan. Portugal telah berusaha untuk mengurung habis-habisan Belgia, kemudian Prancis berusaha membungkam Swiss lebih awal karena sempat unggul dengan skor 3-1, dan Jerman juga berusaha sekuat tenaga untuk menembus pertahanan Inggris. Namun usaha ketiga tim ini semuanya gagal sia-sia.
3. Pemain Bintang Bukan Jaminan
Euro 2020 kali ini agak unik, memiliki pemain bintang dalam tim seperti Cristiano Ronaldo, atau Kylian Mbappe atau Kai Havertz tidak menjamin sukses tim. Italia, Denmark, Republik Ceko dan Swiss patut dicontoh mereka tidak punya pemain bintang yang menonjol. Tetapi mengutamakan kekompakan dan daya juang tinggi membuat mereka bisa tetap bisa bertahan dan melaju ke babak perempatfinal.
Seru dan penuh kejutan drama yang lahir di euro 2020 kali ini. Tersingkirnya trio grup neraka ini, membuat peluang Juara Euro 2020 terbuka untuk beberapa tim ini, seperti Italia, Belgia, Spanyol, dan Inggris, mungkin bisa tambah satu tim kuda hitam yaitu Denmark.
Salam Euro 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H