Swiss gak ada apa-apanya jika dibandingakan Prancis. Benar saja, ketika Paul Pogba mencetak gol cantiknya di menit ke-75 skor berubah menjadi 3-1 untuk Prancis. Tersisa 10 menit terakhir Prancis masih unggul atas Swiss. Tapi, malapetaka malah hadir di 10 menit terakhir saat Pemain Prancis sudah merasa menang.
Haris Seferovic dan Mario Gavranovic menghukum Prancis, pertandingan pada akhirnya diakhiri dengan babak adu penalti. Kegagalan Kylian Mbappe mengeksekusi tendangan penalti karena diblok kiper Swiss yaitu Yann Sommer, akhirnya membuat Swiss menang melalui drama adu penalti setelah kedua tim bertanding dengan skor akhir 3-3, dan adu penalti 5-4. Swiss berhak lolos ke perempatfinal untuk bertemu Spanyol.
Kepulangan Belanda, Portugal dan Prancis membuat jagat raya internet heboh. Banyak berita muncul di media sosial, intinya Euro 2020 penuh dengan kejutan. Dan kuburan bagi tim Unggulan. Sehingga laga Inggris melawan Jerman, akan menambah tim besar yang pulang.
Tibalah saat pertandingan hari ketiga, antara Inggris menghadapi Jerman. Siapa yang menyangka jika wakil tim dari Grup F yang berisikan tim-tim unggulan harus rontok semuanya. Ya, hasil akhir laga Inggris melawan Jerman yang berakhir dengan skor 2-0 untuk Inggris, sudah cukup untuk membuat Jerman menyusul nasib Belanda, Portugal dan Prancis, yaitu angkat koper.
Kompaknya Portugal, Prancis dan Jerman untuk meninggalkan kejuaraan Euro 2020 lebih dini, menjadi sebuah tanda tanya besar. Dalam tempo 3 hari berturut-turut, 3 tim besar eropa berguguran. Apa sebenarnya yang membuat mereka rontok dan tersingkir.
Penulis mencoba, menganalisis masalah "Ambyar-nya" 3 tim ini, yang menjadi faktor utama kegagalan di babak 16 besar.
1. Kehabisan Bensin
Semua laga ketat dan tensi panas yang dipertontonkan tim grup F, membuat para pemain kehabisan bensin di babak 16 besar. Para pemain bintang dari tim Jerman, Prancis dan Portugal sangat kelelahan sebelum menghadapi euro 2020. Akibat Covid-19, laga musim 2019/2020 sempat ditunda kemudian dilanjutkan lagi. Ditundanya liga-liga eropa membuat pertandingan musim 2020/2021 dimampatkan, sehingga saat Euro 2020 di mulai para pemain sudah kelelahan.
2. Faktor Hoki / Dewi Fortuna
Ini sangat penting sekali, sekeras apapun pemain berusaha dan mencoba tetapi jika faktor keberuntungan belum memihak ke tim, maka yang ada hanyalah nasib sial dan kegagalan. Portugal telah berusaha untuk mengurung habis-habisan Belgia, kemudian Prancis berusaha membungkam Swiss lebih awal karena sempat unggul dengan skor 3-1, dan Jerman juga berusaha sekuat tenaga untuk menembus pertahanan Inggris. Namun usaha ketiga tim ini semuanya gagal sia-sia.
3. Pemain Bintang Bukan Jaminan