Belakangan, VAR di Liga Inggris kerap menganulir gol karena membuktikan offside yang sangat tipis. Bahkan sampai muncul istilah 'offside sebatas ketiak pemain'. Seharusnya VAR tidak digunakan untuk mencari sesuatu yang memang sulit diteliti. Ia menegaskan, prinsip kejelasan pandangan mata harus diutamakan dalam penggunaan teknologi tersebut.
"Jelas dan mudah terlihat itu harus ada, ini prinsip penting. Seharusnya tidak ada banyak waktu yang dihabiskan untuk menemukan sesuatu yang tipis," kata sekjen IFAB Lukas Brud kepada AP.
"Jika ada sesuatu yang tidak jelas pada pandangan pertama, maka ya itu tidak jelas dan tidak boleh dipertimbangkan. Melihat pada satu angle kamera adalah satu hal, tetapi melihat pada 15, mencoba menemukan sesuatu yang mungkin tidak ada, ini bukan ide prinsip VAR. Itu harus jelas dan mudah terlihat," ujarnya.
Agar musim depan, liga Inggris tetap berjalan dengan menarik, penerapan teknologi VAR perlu dikaji dan dievaluasi. Sehingga pemain, pelatih, penonton dan pihak sponsor tetap melirik liga Inggris sebagai liga terbaik dunia.Â
Mungkin akan lebih pas, jika penerapan VAR dibuat seperti pada Piala Dunia 2018. Di mana wasit mempunyai keputusan mutlak dalam mengambil keputusan terkait VAR, sehingga perlu adanya layar monitor di pinggir lapangan. Hal ini memberikan kemudahan kepada wasit, untuk mengecek kejadian yang kontroversial terkait gol, offside, penalti, kartu merah dan hal kontroversial lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H