Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kontroversi VAR di Liga Inggris, sampai Ketek Pemain Menjadi Kambing Hitam

31 Desember 2019   12:16 Diperbarui: 10 Januari 2020   22:45 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terjadi lagi. Omong kosong lainnya dari VAR. Gol Pukki dianulir padahal sejajar. Jika Anda harus menggambar garis dan titik itu masih belum menjelaskan apapun, jadi tolong hentikan merusak para ofisial yang ada di lapangan. Absurd," seru Gary Lineker.

Kemudian pada kejadian keempat, saat VAR dinilai membantu Liverpool mengalahkan Wolves dalam kemenangan tipis 1-0. Hasil pengecekan melalui video ulang VAR menyatakan gol Sadio Mane sah, meski Adam Lallana sempat terindikasi offside atau handball. Kemudian dalam gol balasan Wolves yang dicetak ke gawang Liverpool, VAR membatalkan gol balasan Wolves dengan alasan pemain Wolves, Jonny berada dalam posisi offside, sebelum melepas umpan ke Pedro Neto.

Liverpool yang dianggap diuntungkan dengan dua keputusan VAR saat mengalahkan Wolves. Namun bukan berarti pelatih Liverpool suka dengan teknologi VAR, Jurgen Klopp tidak suka dengan teknologi video tersebut.

Klopp mengungkapkan, "Kita sekarang berada di Desember dan menuju Januari. Pemain berdiri selama ini (saat menanti keputusan VAR) bukan sesuatu yang bagus. Saya lebih memilih jika wasit menuju layar (VAR)," ucap Klopp usai pertandingan.

Dalam penerapan VAR selama ini, Wasit-wasit Liga Inggris mendengar masukan dari VAR, diterima wasit via alat komunikasi yang terpasang di telinganya. Padahal akan lebih baik jika ada layar di pinggir lapangan seperti saat Piala Dunia 2018, kemudian wasit menuju pinggir lapangan untuk melihat langsung tayangan ulang sebuah peristiwa dan baru mengambil keputusan sendiri.

Terkait keuntungan yang didapatkan Liverpool berkaitan dengan VAR, Klopp juga menjelaskan jika Liverpool pernah dirugikan dalam laga melawan Aston Villa, Liverpool dirugikan karena gol pertama yang tercipta ke gawang Aston Villa terindikasi offside.

Pada kesempatan lain, gol Roberto Firmino juga dianulir wasit setelah ketiak striker asal Brasil itu offside. Walaupun di momen lain Liverpool diuntungkan, Klopp menambahkan bahwa adanya VAR bukan keinginan mereka.

Kejadian terakhir atau kelima, saat Manchester City yang diuntungkan terkait penggunaan VAR saat mengalahkan Sheffield United. Sheffield bahkan sempat mencetak gol di menit ke-29 melalui Lys Mousset, namun dibatalkan VAR karena offside.

Walaupun merasa diuntungkan, Pep Guardiola, juga mengkritik penggunaan alat tersebut. Dia menyatakan VAR mengacaukan pertandingan tiap akhir pekan, "Saya bilang berulang kali saya mempunyai daftar panjang untuk VAR. Setiap pekan ada saja kekacauan," kata Pep seperti dikutip Guardian.

Kritikan terkait VAR di Liga Inggris juga datang dari sekjen International Football Association Board (IFAB) Lukas Brud. Ada anggapan Premier League tidak menggunakannya secara tepat. Bagaimana VAR membuat keputusan yang dianggap merugikan.

Dan yang menjadi sorotan adalah soal penggunaan VAR untuk pengecekan offside yang terlalu rumit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun