Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Fenomena Kepala Desa Berparas Cantik dari Kalangan Mileneal

24 November 2019   03:47 Diperbarui: 24 November 2019   04:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gita Ratnasari Tuuk, kades Bombanon, Bolaang Mongondow, Sulut/Foto: DOK.pribadi

Dalam beberapa minggu ini, publik diramaikan dengan pemberitaan, perempuan berparas cantik dari kalangan mileneal yang menjadi Kepala Desa (Kades). 

Untuk wilayah administrasi yang masih berbentuk Desa, pemilihan Kades dipilih langsung oleh masyarakat di Desa Tersebut. Sehingga siapa pun, boleh untuk mendaftarkan diri sebagai calon Kades. 

Sejak Desa mendapatkan alokasi Dana Desa dari pemerintah pusat untuk dikelola oleh pemerintah Desa. Semakin membuat masyarakat berkeinginan untuk menjadi Kades. 

Setiap ada pemilihan Kades, rata-rata jumlah calon Kades minimal 2 orang, bahkan di daerah yang berpotensi secara perekonomian rata-rata lebih dari 2 orang calon Kades.

Salah satunya, Gita Ratnasari Tuuk terpilih menjadi Kades Bombanon, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut). Gita berhasil menjadi Kades setelah memperoleh suara terbanyak dan mengungguli para pesaingnya.

Dalam pemilihan kades tersenut, Gita memperoleh 206 suara dari total pemilih sebanyak 570 orang. Sebelum maju sebagai calon kades Gita sebagai caleg DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow dari PDI Perjuangan pada Pileg 2019, dan mendapatkan suara terbanyak di Desa Bombanon. Namun, saat itu Gita tidak lolos ke DPRD karena kalah suara dari pesaing caleg lainnya.

Perolehan suara saat Pileg 2019 menjadi salah satu pertimbangan Gita untuk berani maju dalam Pilihan Kades, selain itu Gita juga didukung keluarga. Dukungan juga diberikan Warga di desanya supaya Gita maju dalam pemilihan kades.

Gita juga mempunyai visi dan misi saat maju pilkades, dengan akronim GRT yakni 'Gotong Royong Terutama'. "Kita terus sosialisasi ke masyarakat," tutur Gita, wanita cantik kelahiran 22 Juli 1993 ini.

Terpilih sebagai kepala desa (kades), Gita akan secepatnya merealisasikan janjinya. Gita ingin membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk Desa Bombanon, yang berpenduduk sekitar 900 orang itu. 

Sektor pertanian, Infrastruktur, potensi wisata, serta pelayanan publik yang berbasis tekhnologi akan segera ditindaklanjuti oleh gita, agar dampak perubahan segera dirasakan oleh warga.

Sementara Camat Lolayan, Faisal Manoppo, berpesan agar Gita Ratnasari membawa program bermanfaat bagi warga desa. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi desa, utamanya meningkatkan penghasilan petani di Desa Bombanon dan mengangkat status ekonomi warga, uatamnya dalam mengelola dana desa agar lebih maksimal.

Sebelumnya di Lamongan, Media sosial tengah viral dengan adanya sosok Kades berparas cantik. Sosok kades cantik tersebut adalah Angely Emitasari. 

Angely yang menjadi kades saat usianya masih 28 tahun mengaku, memberanikan diri mengikuti pemilihan kades karena ada dorongan dari warga desa.

Sebelum menjadi kades, perempuan kelahiran Lamongan, 16 Oktober 1991 itu adalah biduan dangdut dari grup Orkes Melayu (OM) Adella.

Hobi sebagai penyanyi telah ditekuni, sejak duduk di bangku SMA. Awalnya hobi tersebut dimulai dari nyanyi saat ada acara arisan keluarga. Lama-kelamaan, Angely mulai diajak untuk menyanyi di acara panggung dangdut, hingga akhirnya manggung di berbagai wilayah di Jawa Timur.

Seringnya manggung, membuat nama Angely dikenal oleh masyarakat di Desa Kedungkempul, sehingga mendorong Angely maju dalam pemilihan kepala desa (Pilkades). Dalam pemilihan tersebut, Angely bersaing dengan dua kandidat lainya,

Ketika penghitungan kotak suara, Angely memperoleh 1.260 suara dari 3321 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan dinyatakan sebagai pemenang Pilkades Desa Kedungkempul, karena mengungguli dua pesaingnya. Walaupun sering manggung, tetapi Angely tidak melupakan pendidikannya, terbukti ia lulusan Sarjana Ekonomi.

Saat pelantikan di Pendopo Lokakantra, Kamis (7/11/2019), Bupati Lamongan Fadeli berharap kepala desa yang telah dilantik bisa segera memajukan desa yang dipimpin. "Kepala desa harus mempercepat laju kemajuan desanya. Mari kita memanfaatkan potensi yang dimiliki desa, untuk memberdayakan warga desa," ujar Fadeli. Fadeli menambahkan program, inovasi dan potensi masing-masing desa yang sambung dengan visi misi Kabupaten harus ditunjukkan.

Angely tidak menyangka, kalau warga akan memilih ia sebagai kades, kepercayaan dan amanah yang diberikan warga akan diemban dengan baik. Dan ia ingin menjadikan warga desa menjadi semakin sejahtera. Walau baru beberapa bulan menjabat, desa yang ia pimpin telah menunjukkan kemajuan yang baik.

Berkaitan isu akan ada yang menggandeng Angely sebagai calon wakil bupati dalam Pilkada Lamongan pada 2020 mendatang, Angely menyatakan belum berpikir kesana. Saat ini, ia masih fokus terhadap desa yang dipimpinnya sekarang. "Saya tidak mikir ke arah situ dulu karena masih fokus ke desa saya dulu," kata Angely.

Ketika resmi telah dilantik menjadi Kepala Desa Kedungkempul, Angely menyatakan, tetap akan menerima tawaran menyanyi selama tidak terbentur dengan tugas sebagai kepala desa. "Masih ada sebagian tawaran menyanyi yang aku ambil yang tidak terbentur dengan pekerjaan di pemerintahan," imbuhnya

Selain 2 Kades diatas, ada 5 Kades lain yang mempunyai paras cantik dan berprestasi lainnya, yaitu : Cahyani Dwi Hargai Kepala Desa Jetis Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah; Ramalia Kepala Desa Uko, Kecamatan Muara Komam, Paser, Kalimantan Timur; Santa Manik Kepala Desa Pantilang, Kecamatan Bastem, Luwu; Ivonda Nusah Kepala Desa Tumanluntung, Kabupaten Minut, Manado; dan Jurana Usman Kepala Desa Ugi, Kecamatan Sabbangparu, Kabuoaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Semoga saja, fenomena ini tidak hanya heboh soal paras cantiknya. Akan tetapi, mereka juga mempunyai kemampuan lebih dalam mengelola dan memimpin pemerintahan desa. Sehingga prestasi akan mereka dapatkan dengan memajukan desa dan menyejahterakan warganya.

Rujukan :

(1) (2) (3)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun