Permasalahan yang dianalisa oleh Brendan Rodgers musim lalu dari skuadnya adalah masalah daya tahan. Ini terlihat dari pemainnya, akan cenderung melakukan kesalahan saat menit-menit akhir pertandingan akibat daya tahan yang menurun. Hal ini didukung dengan laporan tim kepelatihan Leicester City saat ditangani Clude Puel yang sangat minim intensitas saat berlatih di markas latihan Leicester City.
Selama persiapan pra musim, Brendan Rodgers telah mempersiapkan timnya lebih baik dengan latihan intensitas tinggi, sehingga pemain telah siap untuk tersiksa saat latihan. Para pemain harus berjuang untuk mencapai level tertinggi selama latihan. Saat pemain merasa kesulitan saat latihan, maka saat bertanding mereka siap dan mendapat manfaat dari hasil latihan tersebut.
Meski menerapkan latihan yang berat, Rodgers tidak menempatkan dirinya sebagai pelatih keras yang memaksa pemainnya melakukan yang dia inginkan. Seperti yang kita lihat saat ia di pinggir lapangan, Rodgers saat melatih pemain juga merupakan seorang yang tenang dan murah senyum. Ia tetap berusaha untuk berada dekat dengan para pemainya.
Erik Sviatchenko, salah seorang staf yang bekerja bersama Rodgers saat menangani Celtic mengatakan, "Selama 18 bulan saya bekerja bersamanya (Rodgers), ia selalu terlibat dengan aktivitas bersama para pemain dan selalu tersenyum sehingga membangun suasana yang menyenangkan. Ia menginginkan kita mengeluarkan yang terbaik. Ia akan mengingatkan kita jika melakukan kesalahan hingga 2-3 kali. Ia sangat tenang, saya jarang mendengar ia berteriak dan marah. Hal ini membuat para pemain hormat kepadanya."
Tidak hanya kepada para pemain, Rodgers juga menerapkan kepada para stafnya untuk menunjukkan etos kerja yang sama. Ia percaya, ketika tim internalnya menunjukkan etos kerja yang baik, hal tersebut akan menular kepada para pemainnya. Para staf sudah berkumpul sejak pagi hari untuk mempersiapkan sesi latihan gym dan angkat beban di pagi hari.
Hasilnya, Leicester City kini berada di posisi kedua klasemen sementara dengan 26 poin. Hasil tes tim sains olahraga Leicester City kepada striker Jamie Vardy bahkan menunjukkan bahwa kondisi striker yang kini berusia 32 tahun ini lebih bugar dibanding kondisinya saat 4 tahun lalu, termasuk dalam hal kecepatan dan kekuatan. Hal ini dibuktikan Vardy, dengan menjadi top skor sementara dengan torehan 11 gol.
Ditambah lagi Rodgers memiliki pasukan muda dengan talenta Luar biasa. Ia memiliki Caglar Soyuncu di lini belakang. Soyuncu mampu menggantikan Harry Maguire yang pindah ke Manchester United musim ini. Di lini tengah, duet gelandang Youri Tielemans dan James Maddison membuat suplai bola mengalir lancar ke lini depan.
Liga Inggris musim ini memang masih sangat panjang. Tetapi dengan apa yang diperlihatkan oleh Leicester City dan Brendan Rodgers saat ini, menunjukkan bahwa pasangan ini sangat sempurna, dan periode bulan madu ini sedang mereka nikmati. Jika periode bulan madu ini, sukses mereka lewati hingga akhir musim. Paling tidak posisi 4 besar dalam genggaman.Â
Kemudian berapa lama, Brendan Rodgers dapat bertahan di Leicester City tergantung dari raihan prestasi yang diraih oleh sang pelatih. Dan juga tergantung Leicester City mampu mempertahankan sang pelatih dari godaan klub-klub besar yang ingin meminangnya.
Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H